Soal Koin Emas Lukas Enembe, Mahfud Md Singgung Pendukung Gubernur Papua itu

Reporter

Editor

Febriyan

Sabtu, 8 Juli 2023 15:15 WIB

Terdakwa kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait proyek infrastruktur Papua Lukas Enembe menjalani sidang dengan agenda pembacaan putusan sela oleh Majelis Hakim di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin, 26 Juni 2023. Majelis Hakim menolak eksepsi atau nota keberatan atas dakwaan perkara dugaan suap dan gratifikasi yang menjerat Gubernur nonaktif Papua Lukas Enembe. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md menyatakan tak heran dengan penemuan koin emas bergambar wajah Gubernur Papua non-aktif Lukas Enembe. Mahfud justru menyentil pendukung Lukas yang sempat tak terima dengan langkah Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK menetapkannya sebagai tersangka.

"Dulu ketika dijadikan tersangka dengan dugaan mendapat gratifikasi Rp1 miliar, pendukungnya marah, itu bohong, fitnah. Padahal kita tahu dugaan korupsinya ratusan miliar," ujar Mahfud dalam kunjungan kerja di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat malam, 7 Juli 2023.

KPK memang sempat kesulitan untuk memeriksa Lukas pada awal kasus ini ditingkatkan dari penyelidikan ke penyidikan. Lukas sempat menolak datang ke Jakarta dengan alasan sakit.

Saat tim penyidik KPK datang ke Jayapura pada November 2022, ratusan pendukung Lukas tampak berjaga-jaga di sekitar rumah dinasnya. KPK pun batal membawa paksa Lukas ke Jakarta saat itu.

KPK akhirnya berhasil menangkap Lukas setelah dia diketahui keluar dari rumah dinasnya. Tim penyidik KPK dibantu tim dari Polda Papua menangkap Lukas yang saat itu berada di sebuah rumah makan di di Kecamatan Abepura, Kota Jayapura pada Januari 2023.

Koin emas bergambar wajah Lukas jadi alat bukti TPPU

Advertising
Advertising

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memamerkan koin emas berwajah Lukas sebagai barang bukti kasus dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Foto koin beserta barang sitaan lainnya diunggah di akun Instagram KPK pada Rabu lalu, 5 Juli 2023.

"Property of Mr Lukas Enembe," begitu tulisan di satu sisi koin yang terdapat wajah Lukas.

"President of Moy Papua," tulis sisi lain koin itu yang bergambarkan peta Papua.

KPK menyatakan telah menyita berbagai aset milik politikus Partai Demokrat itu. Rinciannya, terdiri dari uang tunai Rp 81,6 miliar, uang asing 5.100 dolar Amerika dan 26.300 dolar Singapura, 24 aset berupa tanah/bangunan, kendaraan, dan logam mulia dengan total nilai mencapai Rp 144,5 miliar.

Mahfud meminta KPK melakukan seluruh aset milik Lukas yang terbukti didapat dari hasil tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

"Waktu ditangkap betul jadi lebih dari Rp 100 miliar. Belum lagi gedung, kapal, rumah, dan sebagainya yang sudah diidentifikasi oleh KPK. Nanti akan dirampas semua," katanya lagi.

Lukas sebelumnya telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap dan gratifikasi. Kasus ini sedang berjalan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta. Jaksa KPK menyebut Lukas Enembe menerima suap dan gratifikasi sebesar Rp 45,8 miliar. Gubernur Papua dua periode itu disebut menerima suap dari dua pengusaha, Rijatono Laka dan Piton Enumbi.

Berita terkait

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

42 menit lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

1 jam lalu

Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

Fakta Terbaru Sidang Syahrul Yasin Limpo (SYL), di antaranya pejabat Kementan diminta Rp 1 miliar

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Mangkir dalam Sidang Etik Hari Ini, Dewas KPK: Padahal Sudah Sepakat Kemarin

1 jam lalu

Nurul Ghufron Mangkir dalam Sidang Etik Hari Ini, Dewas KPK: Padahal Sudah Sepakat Kemarin

Menurut Dewas KPK, surat permintaan penundaan ini adalah yang ketiga kalinya diajukan Nurul Ghufron selama menjalani proses sidang etik.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah dan Sita Rumah Syahrul Yasin Limpo di Kota Makassar

1 jam lalu

KPK Geledah dan Sita Rumah Syahrul Yasin Limpo di Kota Makassar

Ali Fikri mengatakan tim penyidik telah melakukan penggeledahan sekaligus penyitaan satu unit rumah milik Syahrul Yasin Limpo di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

RUU MK Dibahas Diam-diam: Berikut Tanggapan Pedas Ketua MKMK, Mantan Ketua MK, hingga Mahfud MD

1 jam lalu

RUU MK Dibahas Diam-diam: Berikut Tanggapan Pedas Ketua MKMK, Mantan Ketua MK, hingga Mahfud MD

Pengesahan RUU MK di tahap I menimbulkan polemik. Sebab, selain dianggap dibahas diam-diam, bisa melemahkan independensi MK. Apa kata Ketua MKMK?

Baca Selengkapnya

Begini Respons Rektor IPB soal Kabar Namanya Masuk Penjaringan Calon Pansel KPK

2 jam lalu

Begini Respons Rektor IPB soal Kabar Namanya Masuk Penjaringan Calon Pansel KPK

Nama Arief muncul di antara sebelas calon anggota Pansel KPK yang beredar.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Irit Bicara Usai Diperiksa soal Auditor BPK Minta Rp12 Miliar Demi Opini WTP

3 jam lalu

Syahrul Yasin Limpo Irit Bicara Usai Diperiksa soal Auditor BPK Minta Rp12 Miliar Demi Opini WTP

BPK meminta keterangan Syahrul Yasin Limpo berkaitan kesaksian anak buahnya soal ada auditor BPK meminta uang agar Kementan dapat opini WTP

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Akan Hadiri Panggilan KPK soal Klarifikasi LHKPN Rp 7 Miliar

4 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Akan Hadiri Panggilan KPK soal Klarifikasi LHKPN Rp 7 Miliar

Kuasa hukum eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Luhut Simanjuntak, mengatakan kliennya akan memenuhi panggilan dari KPK itu untuk klarifikasi LHKPN.

Baca Selengkapnya

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

5 jam lalu

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

Syahrul Yasin Limpo enggan berkomentar soal hubungannya dengan CEO PT Mulia Knitting Factory sekaligus Wabendum NasDem Hanan Supangkat.

Baca Selengkapnya

Mobil Mercedes Benz Sprinter Disita KPK, Ini Kata Syahrul Yasin Limpo

5 jam lalu

Mobil Mercedes Benz Sprinter Disita KPK, Ini Kata Syahrul Yasin Limpo

Dalam kesempatan yang berbeda, kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo, Djalamudin Koedoeboen, mengatakan belum mengetahui soal mobil yang disita KPK itu.

Baca Selengkapnya