Diduga Punya Transaksi Mencurigakan Rp 300 Miliar, Ini Profil Eks Penyidik KPK AKBP Tri Suhartanto

Reporter

Yolanda Agne

Editor

Nurhadi

Selasa, 4 Juli 2023 17:01 WIB

Himbauan Kapolres Kotabaru AKBP Tri Suhartanto. ANTARA/ HO Polres Kotabaru

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Ajun Komisaris Besar Tri Suhartanto menjadi sorotan setelah tersebarnya kabar transaksi mencurigakan melalui rekeningnya yang mencapai Rp 300 miliar. Dugaan ini pertama kali diungkap mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, dalam kanal Youtube-nya.

Tri Suhartanto lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 30 Oktober 1980. Ia menamatkan pendidikan kepolisian pada 2004. Setelah lulus, ia banyak berkarier di bidang reserse.

Tugas terakhir sebelum ia bergabung di KPK adalah sebagai Kanit I Subdit V Dittipidter Bareskrim Polri. Ia mulai bertugas di KPK sejak akhir 2018 hingga Februari 2023. Saat ini ia menjabat sebagai Kapolres Kota Baru di Kalimantan Selatan.

Berikut rekam jejak karier AKBP Tri Suhartanto sebelum menjabat Kapolres Kota Baru:

  • 2008 Kanit Reskrim Polsek Kiaracondong, Polrestabes Bandung, Polda Jabar
  • 2010 Kanit Reskrim Polsek Astana Anyar, Polrestabes Bandung, Polda Jabar
  • 2011 Kasat Reskrim Polres Sumedang Polda Jabar
  • 2012 Panit Subdit I Ditreskrimsus Polda Jabar
  • 2013 Kasat Reskrim Polres Bandung, Polda Jabar
  • 2014 Panit I Ditreskrimsus Polda Jabar
  • 2014 Kasat Reskrim Polres Purwakarta
  • 2015 Kapolsek Gunung Putri Polres Bogor, Polda Jabar
  • 2015 Kapolsek Babakan Madang, Polres Bogor, Polda Jabar
  • 2016 Kabag Ops Polresta Bogor, Polda Jabar
  • 2017 Kapolsek Citeureup, Polres Bogor, Polda Jabar
  • 2018 Penyidik KPK
  • 2019 Pamen Bareskrim Polri
  • 2023 Kanit 1 Subdit V Dittipidter Bareskrim Polri

Buka suara soal transaksi Rp 300 miliar

Advertising
Advertising

Eks penyidik KPK tersebut mengatakan sudah dua kali memberikan keterangan terkait tudingan transaksi Rp 300 miliar di rekeningnya. Ia mengatakan pemeriksaan tersebut dilakukan tak hanya dari KPK tetapi juga internal Polri.

Manurut dia, dalam pemeriksaan tersebut, Polri tidak menemukan kejanggalan transaksi dari rekeningnya. Ia menjelaskan bahwa jumlah transaksi Rp 300 miliar itu merupakan akumulasi uang keluar masuk yang ada di rekening sejak 2004-2018. Transaksi itu berupa penjualan mobil dan penjualan tanah. "Jadi bukan dalam sekali transaksi Rp 300 miliar, tetapi transaksi yang terjadi selama bertahun-tahun," kata dia.

Pilihan Editor: Soal Transaksi Rp 300 M, AKBP Tri Suhartanto Ungkap Pernah Jual-Beli Mobil, Rumah hingga Kaos

Berita terkait

Polri Bakal Berlakukan Pemberitahuan Tilang Via WhatsApp, Kompolnas Akan Supervisi Kebijakan

11 jam lalu

Polri Bakal Berlakukan Pemberitahuan Tilang Via WhatsApp, Kompolnas Akan Supervisi Kebijakan

Kompolnas mengapresiasi berbagai inovasi baru yang dibuat Polri untuk pelayanan kepada masyarakat, seperti notifikasi tilang via pesan WhatsApp.

Baca Selengkapnya

Sebab Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Dilaporkan ke KPK

16 jam lalu

Sebab Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Dilaporkan ke KPK

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy dilaporkan ke KPK atas tuduhan tidak benar saat melaporkan harta kekayaannya

Baca Selengkapnya

5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia

16 jam lalu

5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia

Jokowi mulai menyusun panitia seleksi atau pansel KPK untuk menyaring pimpinan periode berikutnya

Baca Selengkapnya

Bentuk Pansel Berkualitas Ujian Terakhir Jokowi Perbaiki KPK di Ujung Jabatannya

20 jam lalu

Bentuk Pansel Berkualitas Ujian Terakhir Jokowi Perbaiki KPK di Ujung Jabatannya

Presiden Jokowi diharapkan serius membentuk panitia seleksi calon pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Pengacara Singgung Ada Rekan Bisnis Bermasalah

21 jam lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Pengacara Singgung Ada Rekan Bisnis Bermasalah

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK, diduga ada kaitan dengan duaan penggelapan uang rekan bisnisnya

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Sebut Ada Pemutarbalikan Fakta di Balik Pelaporan Dirinya ke KPK

23 jam lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Sebut Ada Pemutarbalikan Fakta di Balik Pelaporan Dirinya ke KPK

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy menyatakan istrinya telah melaporkan Wijanto ke Polda Metro Jaya atas dugaan TPPU.

Baca Selengkapnya

Pembentukan Pansel Pimpinan dan Dewas KPK, Novel Baswedan Sebut Ujian Terakhir Bagi Jokowi Berantas Korupsi

1 hari lalu

Pembentukan Pansel Pimpinan dan Dewas KPK, Novel Baswedan Sebut Ujian Terakhir Bagi Jokowi Berantas Korupsi

Mantan penyidik senior KPK Novel Baswedan mengatakan pembentukan panitia seleksi ini merupakan ujian terakhir bagi pemerintahan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

1 hari lalu

Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

Menurut jubir TPNPB-OPM, banyak sekolah di pedalaman Papua dijadikan sebagai pos militer TNI-Polri.

Baca Selengkapnya

Dilaporkan ke KPK Atas Dugaan Aset Rp 60 Miliar, Kepala Bea Cukai Purwakarta: Saya Sudah Pensiun kalau Punya Harta Segitu

1 hari lalu

Dilaporkan ke KPK Atas Dugaan Aset Rp 60 Miliar, Kepala Bea Cukai Purwakarta: Saya Sudah Pensiun kalau Punya Harta Segitu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK oleh seorang pengacara atas dugaan tidak lapor LHKPN dengan benar.

Baca Selengkapnya

Polri dan BSSN Diduga Impor Alat Sadap atau Spyware dari Israel, SAFENet Minta Transparansi

1 hari lalu

Polri dan BSSN Diduga Impor Alat Sadap atau Spyware dari Israel, SAFENet Minta Transparansi

SAFENet mengingatkan Polri dan BSSN untuk transparan dalam dugaan impor alat sadap atau spyware dari sejumlah perusahaan Israel.

Baca Selengkapnya