Demokrat-Gerindra Respons Pantun Butet Sindir Capres Pandir dan Hobi Menculik

Senin, 26 Juni 2023 05:31 WIB

Seniman Butet Kartaredjasa membaca puisi berjudul Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana karya Alim Ulama KH Mustofa Bisri pada acara Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-44 PDI Perjuangan di JCC, Jakarta, 10 Januari . ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrat dan Partai Gerindra menanggapi pantun budayawan Butet Kartaredjasa yang dinilai menyinggung sosok calon presiden (capres) tertentu. Pantun ini dilontarkan Butet di acara puncak peringatan Bulan Bung Karno yang digelar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada Sabtu, 24 Juni 2023 lalu.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, mengatakan Butet bukan budayawan melainkan seniman komersil.

Dizaman pak SBY dia sangat banyak mengkritik namun dulu aku masih menganggap tinggi mas Butet ini. Namun skrg SAH SUDAH. Dia ini kelasnya memang bukan Budayawan, tp sekedar seniman komersil saja. Dan partisan. Jd jgn terlalu tinggi lagi kita melihat dia!” cuit Jansen dalam akun Twitternya @jansen_jsp seperti dilihat Tempo, Senin 26, Juni 2023.

Politikus Partai Demokrat lainnya, Rachland Nashidik, juga buka suara soal pantun sindiran Butet. Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini mengatakan Butet meniru sentimen dan cara berpikir status quo.

Dulu, dia mulai dikenal karena meniru suara dan cara bicara Pak Harto. Kini, dia meniru sentimen dan cara berpikir status-quo,” cuit Rachlan dalam akun Twitternya @rachlannashidik.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria menanggapi pantun Butet yang menyinggung ihwal capres hobi menculik.

“Seperti yang disampaikan Pak Prabowo, siapa pun yang menyindir, termasuk yang mem-bully, menjelekkan, memfitnah, Pak Prabowo megajak kami semua untuk membalas dengan kebaikan,” kata Riza di Gelanggang Remaja Jakarta Utara, Ahad, 25 Juni 2023.

Riza mengutip pesan Prabowo untuk membalas hinaan dengan kebaikan ini turut disampaikan Riza. Dia menilai Prabowo sebagai sosok negarawan yang baik dan bisa memberikan tauladan.

Selanjutnya: Pantun Butet

<!--more-->

Pantun Butet

Saat tampil dalam acara puncak Bulan Bung Karno, Butet menyatakan pantunnya memang bermuatan politis. Awalnya, dalam pantun itu, sindiran terkait penjegalan Komisi Pemberantasan Korupsi turut termuat.

“Ya, begitulah kalau otaknya pandir. Pepes ikan dengan sambal terong, semakin nikmat tambah daging empal. Orangnya diteropong KPK karena nyolong, eh kok koar-koar mau dijegal,” kata Butet di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu, 24 Juni 2023.

Kendati Butet tidak mengungkapkan secara eksplisit sosok yang dimaksud, sindiran terhadap capres pandir ini mengarah pada capres usungan Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung Anies Baswedan.

Koalisi ini digawangi oleh Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam beberapa kesempatan mengangkat isu soal penjegalan Anies.

Butet kemudian melanjutkan pantunnya dengan menyinggung jagoan Presiden Jokowi, yakni sosok yang berambut putih. Dalam bait selanjutnya, Butet menyinggung ihwal capres yang hobi menculik.

“Jagoan Pak Jokowi rambutnya warna putih, gigih bekerja sampai jungkir balik. Hati seluruh rakyat Indonesia pasti akan sedih, jika kelak Presiden hobinya kok menculik,” kata dia.

Terkait capres yang hobi menculik ini disebut-sebut mengarah pada capres usungan Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Isu ihwal dugaan pelanggaran HAM berat pada kerusuhan Mei 1998 kerap mencuat saat Menteri Pertahanan itu maju Pilpres pada 2014 dan 2019 lalu.

Di akhir pantun, Butet menyebut ihwal pemimpin bermodal transaksional. Menurut dia, hal itu tidak bisa dijadikan tauladan. “Ini yang terakhir. Cucu komodo mengerek kadal. Tak lezat walau pakai santan. Kalau pemimpin modalnya cuma transaksional, dijamin bukan tauladan,” kata Butet di hadapan ribuan kader PDIP yang hadir di acara puncak peringatan Bulan Bung Karno itu.

Pilihan Editor: Pantun Butet Kartaredjasa Sindir Presiden Hobi Menculik, Gerindra: Kami Balas dengan Kebaikan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Setelah Diusung Golkar, Khofifah Berharap Dukungan Gerindra dan PAN di Pilgub Jawa Timur

5 jam lalu

Setelah Diusung Golkar, Khofifah Berharap Dukungan Gerindra dan PAN di Pilgub Jawa Timur

Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi membenarkan Koalisi Indonesia Maju mendukung Khofifah-Emil di Pilgub Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

5 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Revisi UU Kementerian Negara Mengonfirmasi Kabinet Gemoy Prabowo-Gibran

11 jam lalu

Pengamat Sebut Revisi UU Kementerian Negara Mengonfirmasi Kabinet Gemoy Prabowo-Gibran

Susunan kabinet Prabowo-Gibran tengah menjadi perbincangan karena disebut ingin menambah jumlah kementerian lewat revisi UU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Mendekati Pilkada 2024, Susanti Dewayani Daftar ke DPC Gerindra

1 hari lalu

Mendekati Pilkada 2024, Susanti Dewayani Daftar ke DPC Gerindra

Langkah politik dr. Susanti Dewayani SpA semakin terlihat mantap dengan pendaftarannya ke DPC Partai Gerindra

Baca Selengkapnya

Prabowo akan Anggarkan Rp 16 Triliun per Tahun untuk IKN, Kementerian PUPR: Sisanya dari Investor

1 hari lalu

Prabowo akan Anggarkan Rp 16 Triliun per Tahun untuk IKN, Kementerian PUPR: Sisanya dari Investor

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tanggapi rencana Prabowo Subianto alokasikan Rp 16 triliun per tahun untuk IKN.

Baca Selengkapnya

Alasan Demokrat Tolak Usulan Politik Uang Dilegalkan dalam Pilkada 2024

1 hari lalu

Alasan Demokrat Tolak Usulan Politik Uang Dilegalkan dalam Pilkada 2024

Partai Demokrat menolak usulan agae politik uang atau money politics dilegalkan pada Pemilihan Kepala Daerah alias Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Dede Yusuf Ungkap Alasan Enggan Maju Pilkada 2024

1 hari lalu

Dede Yusuf Ungkap Alasan Enggan Maju Pilkada 2024

Politikus Partai Demokrat Dede Yusuf lebih memilih menjadi anggota DPR RI dibanding maju Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jaring Tiga Tokoh Perempuan untuk Pilkada Semarang 2024, Begini Mekanismenya

2 hari lalu

Gerindra Jaring Tiga Tokoh Perempuan untuk Pilkada Semarang 2024, Begini Mekanismenya

Partai Gerindra akan berkomunikasi dengan semua parpol untuk Pilkada Semarang 2024.

Baca Selengkapnya

Masih Rahasiakan Nama Bakal Calon Wali Kota Solo, Gerindra: Kalau Disebutkan, yang Lain Patah Hati

2 hari lalu

Masih Rahasiakan Nama Bakal Calon Wali Kota Solo, Gerindra: Kalau Disebutkan, yang Lain Patah Hati

Ketua DPD Gerindra Jateng memastikan mereka telah mengantongi nama calon untuk ikut Pilkada 2024 di 25 kabupaten/kota dari internal partai.

Baca Selengkapnya

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

2 hari lalu

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

Untuk jadi negara maju Airlangga sebut pemerintah memproyeksikan ekonomi harus di atas 5 persen

Baca Selengkapnya