Berpantun di Acara PDIP, Butet Kertaredjasa Singgung Penjegalan Capres dan Hobi Menculik
Reporter
Ima Dini Shafira
Editor
Febriyan
Minggu, 25 Juni 2023 10:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Budayawan Butet Kertaredjasa berpantun dalam acara puncak peringatan Bulan Bung Karno yang digelar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, kemarin. Acara ini dihadiri Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, rombongan menteri, petinggi parpol, hingga kader partai berlambang banteng moncong putih itu dari seluruh wilayah.
Butet sebelumnya menyatakan pantunnya memang bermuatan politis. Dalam pantun itu, selain berisi kenangan terhadap Bung Karno, sindiran ihwal penjegalan Komisi Pemberantasan Korupsi turut termuat.
“Ya begitulah kalau otaknya pandir. Pepes ikan dengan sambal terong, semakin nikmat tambah daging empal. Orangnya diteropong KPK karena nyolong, eh kok koar-koar mau dijegal,” kata Butet di Stadion GBK, Jakarta, Sabtu, 24 Juni 2023.
Sebagai informasi, kabar penjegalan terhadap capres santer digaungkan oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung Anies Baswedan. Koalisi ini digawangi oleh Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Dua menteri yang merupakan kader partai NasDem, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, saat ini tengah dibelit kasus korupsi. Johnny dijerat Kejaksaan Agung dalam perkara korupsi proyek pembangunan Base Transciever Station (BTS) sementara Syahrul dibidik Komisi Pemberantasan Korupsi dalam kasus gratifikasi.
Selain itu, politikus Partai Demokrat Denny Indrayana, juga menyatakan bahwa Anies Baswedan akan segera ditersangkakan oleh KPK. Lembaga antirasuah tersebut tengah menyelidiki kasus dugaan korupsi penyelenggaraan ajang balapan Formula E.
Sebut presiden hobi menculik
Butet melanjutkan pantunnya dengan menyinggung jagoan Presiden Jokowi, yakni sosok yang berambut putih. Sosok berambut putih ini diyakini berbagai orang sebagai Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang telah resmi diusung oleh PDIP sebagai capres.
Akan tetapi, dalam bait selanjutnya, Butet menyinggung soal Presiden yang hobi menculik.
“Jagoan Pak Jokowi rambutnya warna putih, gigih bekerja sampai jungkir balik. Hati seluruh rakyat Indonesia pasti akan sedih, jika kelak Presiden hobinya kok menculik,” kata dia.
Butet lagi-lagi tak menyebut secara eksplisit siapa yang dia disebut presiden hobi menculik. Namun, dari nama capres yang beredar saat ini, Prabowo Subianto lah yang namanya pernah dikaitkan dengan kasus penculikan aktivis 1998.
Di akhir pantun, Butet menyebut ihwal pemimpin bermodal transaksional. Menurut dia, hal itu tidak bisa dijadikan tauladan.
“Ini yang terakhir. Cucu komodo mengkerek kadal. Tak lezat walau pakai santan. Kalau pemimpin modalnya cuma transaksional, dijamin bukan tauladan,” kata Butet.
Sebanyak puluhan ribu orang berpakaian merah, warna khas PDIP, nampak memenuhi stadion GBK dalam acara Bulan Bung Karno. Selain pidato dari Presiden Jokowi, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua DPP PDIP Puan Maharani, serta bakal capres Ganjar Pranowo, acara ini turut diwarnai pentas seni dan budaya.