Memperkecil Ketimpangan Literasi dan Inklusi Keuangan

Jumat, 12 Mei 2023 14:23 WIB

INFO NASIONAL -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan ketimpangan atau gap literasi dan inklusi keuangan di Indonesia masih tinggi. Saat ini indeks literasi keuangan di Indonesia pada 2022 sebesar 49,68 persen dan indeks inklusi keuangannya adalah 85,10 persen. "Masih ada ketimpangan antara literasi dan inklusi sekitar 35 persen," kata Deputi Direktur Perencanaan, Pengembangan, Evaluasi Literasi dan Edukasi Keuangan OJK, Yulianta, dalam Dialog Industri Financial Series: Mendorong Literasi dan Inklusi Keuangan, yang disiarkan YouTube Tempodotco, Kamis, 11 Mei 2023.

Tingkat literasi keuangan pada 2022 tingkat perkotaan mencapai 50,52 persen dan pedesaan mencapai 48,43 persen. Sedangkan untuk inklusi keuangan 89,73 persen di perkotaan dan 82,69 di pedesaan.

Adapun berdasarkan gender, indeks literasi keuangan pada laki-laki mencapai 49,05 persen dan perempuan mencapai 50,33 persen. Sedangkan indeks inklusi keuangan pada laki-laki mencapai 86,28 persen dan perempuan mencapai 83,88 persen.

Menurut Yulianta, gap ini menunjukan orang sudah menggunakan dan memanfaatkan produk keuangan, tetapi belum paham tentang produk yang digunakan. Karena itulah, OJK selalu mendorong untuk melakukan peningkatan literasi keuangan ini. "Tujuannya agar gap ini makin kecil,” ujarnya.

Semakin kecil ketimpangan literasi dan inklusi, maka orang akan semakin paham dengan produk keuangan. “Sehingga kemungkinan menjadi korban penyalahgunaan itu kecil karena sudah terliterasi," kata Yulianta.

Advertising
Advertising

Dia menjelaskan literasi keuangan adalah kondisi dimana masyarakat memiliki kecerdasan keuangan, sehingga bisa meningkatkan kualitas pengambilan keputusan untuk mencapai kesejahteraan. Ada lima indikator dalam literasi keuangan. Pertama, pengetahuan. Kedua, keterampilan. Ketiga, keyakinan atau kepercayaan terhadap produk keuangan, keempat, perilaku dan kelima, sikap. "Lima faktor inilah yang diukur," ucapnya.

Adapun, inklusi keuangan adalah kondisi masyarakat yang pernah mengakses produk dan atau layanan jasa keuanga di lembaga keuangan formal. "Jadi tolak ukur inklusi keuangan berdasarkan penggunaan bukan kepemilikan akun," kata Yulianta.

Ekonom CORE Indonesia Etikah Karyani, mengapresiasi kenaikan indeks literasi keuangan dari 30 persen pada 2018 menjadi 38 persen pada 2019 dan 49 persen di 2022. "Tapi gap masih sama sekitar 30-40 persen menjadi pekerjaan rumah OJK untuk menurunkan ketimpangan ini,” ujarnya.

Ketimpangan literasi dan inklusi keuangan, kata dia, karena transaksi keuangan digital tidak dibarengi dengan pemahaman risiko keamanan data pribadi. "Sehingga, ketika masyarakat tidak memiliki pemahaman yang cukup, mereka bisa terpapar risiko keuangan lebih besar," tutur Etikah.

Direktur Bank BCA Santoso, mengatakan literasi adalah keniscayaan yang harus dijaga karena ujungnya untuk pelindungan konsumen. "Kami meyakini kalau literasi kuat, customer menjadi memahami produknya akan menghasilkan sustainability pertumbuhan lembaga keuangan dan juga kekuatan kepada negara," kata dia.

BCA memberikan edukasi dan menggunakan media sosial agar masyarakat tidak terkena penipuan cybercrime. "Kami juga langsung visit, bertatap muka ke sekolah universitas dan ekosistem-ekosistem untuk mengedukasi literasi inklusi, istilahnya BCA mengajar, karena tidak cukup dengan sosial media," ujarnya.

Adapun General Manager of Retail Solution Division BNI Mesah Roni Ginting, nasabah banyak menggunakan transaksi digital pasca pandemi. Tantangannya, kata dia, adalah bagaimana mengedukasi nasabah agar literasi keuangannya lebih bagus untuk menghindari segala risiko.

"BNI memperkuat beberapa prosesnya untuk mencegah adanya risiko yang terjadi di masyarakat yang menggunakan sistem digital," kata Mesah.

Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan, Deni Ridwan, mengatakan tujuan negara adalah mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. "Tujuan tersebut mustahil tercapai, jika literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia yang masih rendah,” ujarnya.

Untuk itu, kata dia, masyarakat harus sadar literasi atau cerdas secara finansial memahami perencanaan keuangan. “Sehingga dapat mengambil keputusan keuangan untuk bisa mencapai tujuan keuangannya," ucap Deni.

Melalui akses atau inklusi yang tinggi bagi masyarakat akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjaga sistem keuangan. "Dan harapannya dapat mengurangi kemiskinan," tutur Deni.(*)

Berita terkait

Bamsoet Kembali Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan

1 jam lalu

Bamsoet Kembali Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan

Bambang Soesatyo mendorong agar kualitas pendidikan di Indonesia terus ditingkatkan. Baik melalui perbaikan kurikulum ataupun peningkatan kapabilitas pengajar atau guru.

Baca Selengkapnya

Telkomsel Pastikan Akses Jaringan Broadband dalam WWF 2024

1 jam lalu

Telkomsel Pastikan Akses Jaringan Broadband dalam WWF 2024

Telkomsel telah memastikan kesiapan infrastruktur terdepan untuk mendukung kenyamanan aktivitas komunikasi dan pengalaman digital seluruh perwakilan delegasi World Water Forum 2024 dengan mengoptimalkan kapasitas dan kualitas jaringan dari 4G hingga 5G di 344 site eksisting.

Baca Selengkapnya

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

1 jam lalu

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), membentuk kelompok tani mahasiswa sebagai ujung tombak masa depan bangsa yang harus memiliki konsen terhadap sektor pertanian.

Baca Selengkapnya

Nikson Nababan Siap Maju Pilgub Sumut

1 jam lalu

Nikson Nababan Siap Maju Pilgub Sumut

10 tahun memimpin Taput dengan prinsip clean government, Nikson Nababan berniat maju hanya untuk kesejahteraan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Taman Ismail Marzuki Gelar TIM Art Fest

1 jam lalu

Taman Ismail Marzuki Gelar TIM Art Fest

PT Jakarta Propertindo (Perseroda) (Jakpro) berkomitmen menjadikan TIM sebagai salah satu pusat seni dan budaya terbesar di Indonesia dan menjadikannya landmark penting dalam industri seni dan budaya nasional

Baca Selengkapnya

Nikson Nababan Daftar Bakal Calon Gubernur Sumut ke PPP

2 jam lalu

Nikson Nababan Daftar Bakal Calon Gubernur Sumut ke PPP

Nikson Nababan mengatakan, dirinya mengharapkan dukungan dari PPP.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Ekosistem Pendidikan, Pemkab Kediri Gandeng PSPK

2 jam lalu

Tingkatkan Ekosistem Pendidikan, Pemkab Kediri Gandeng PSPK

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito, menggandeng Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) untuk mengembangkan ekosistem pendidikan di Kabupaten Kediri.

Baca Selengkapnya

PNM Peduli Serahkan Sumur Bor untuk Warga Indramayu

2 jam lalu

PNM Peduli Serahkan Sumur Bor untuk Warga Indramayu

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui aksi PNM Peduli kembali menggelar kegiatan sebagai bentuk tanggung jawan sosial dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Tegaskan Hukum Harus Adaptif Terhadap Dinamika Zaman

2 jam lalu

Bamsoet Tegaskan Hukum Harus Adaptif Terhadap Dinamika Zaman

Norma hukum yang dianggap ideal pada hari ini, bisa jadi dipandang memiliki banyak celah di masa depan, sehingga harus disesuaikan, direvisi atau bahkan diganti.

Baca Selengkapnya

Lembaga Demografi FEB UI Rilis Hasil Studi Mengenai Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel

4 jam lalu

Lembaga Demografi FEB UI Rilis Hasil Studi Mengenai Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) meluncurkan hasil studi komprehensif bertajuk 'Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel Terhadap Perekonomian Indonesia'.

Baca Selengkapnya