OPM Buka Suara Tanggapi Kemarahan Susi Pudjiastuti Soal Penyanderaan Pilot Susi Air

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Juli Hantoro

Senin, 8 Mei 2023 14:55 WIB

TNI-Polri menyiapkan operasi penyelamatan Pilot Susi Air yang disandera TPN Papua Barat sejak 7 Februari lalu.

TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TNPPB-OPM) menolak protes yang diajukan pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti terkait penyanderaan pilot Philip Mark Marthens. Menurut OPM, Susi adalah bagian dari penjajah.

"Susi adalah bagian dari pemerintah kolonial yang menjajah Papua," kata Juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom, Senin, 8 Mei 2023.

Sebelumnya, Susi mengutarakan kemarahannya oleh aksi penyanderaan terhadap pilot Susi Air. Susi menyampaikan kemarahannya itu saat menelepon pendeta Karel Phil Erari. Dalam rekaman telepon yang tersebar, Susi mulanya marah karena Kelompok Kriminal Bersenjata menembaki pasukan TNI yang mencoba untuk mengevakuasi Philip.

Susi mengatakan tidak pernah berbuat jahat kepada masyarakat Papua. Dia menilai tindakan KKB terhadap pilotnya tidak adil.

Susi mengatakan kerap membantu masyarakat Papua dengan memberikan makanan, pendidikan dan obat-obatan. Menurut dia, Susi Air juga merupakan penerbangan yang kerap membantu melayani transportasi masyarakat di pedalaman Papua. “Sudah hampir 20 tahun terbang di Papua, saya bantu masyarakat,” kata dia.

Advertising
Advertising

Sebby menilai pernyataan dan kemarahan Susi Pudjiastuti itu mengada-ada. Dia menilai Susi merupakan bagian dari pemerintah Indonesia karena pernah menjabat sebagai Menteri Perikanan dan Kelautan. Selain itu, dia menilai penerbangan yang dilakukan Susi Air bukan bertujuan untuk membantu masyarakat Papua. Menurut dia, penerbangan tersebut merupakan bagian bisnis yang mengeruk kekayaan Papua.

“Jadi yang Susi lakukan itu dia pikir bukan penjajahan? Itu aneh,” kata dia.

Sebby menilai pilot Philip juga merupakan bagian dari penjajah. Menurut dia, Philip mengantongi surat izin penerbangan yang diterbitkan oleh Panglima TNI. Dengan demikian, Sebby mengatakan OPM menganggap Philip merupakan bagian dari tentara Indonesia. “Mereka bagian dari Indonesia security force,” ujar dia.

Sebby berujar Papua tidak butuh bantuan Susi Air. Dia mengatakan Papua juga tak butuh pembangunan infrastruktur maupun sekolah. Menurut dia, orang Papua dapat membangun sendiri infrastruktur dan sekolah ketika sudah merdeka. “Kami tidak butuh Anda punya pesawat, kami tidak butuh pembangunan, kalau kami merdeka, kami akan bangun sendiri dengan uang dan kekayaan alam kami,” ujar dia.

Pilihan Editor: Susi Pudjiastuti Marah soal KKB Serang Pasukan TNI, Singgung Sering Bantu Warga Papua

Berita terkait

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

1 hari lalu

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

TPNPB-OPM belum merespons tudingan Polda Papua bahwa pembunuhan terhadap warga sipil Boki Ugipa adalah tindakan KKB.

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

5 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz membantah tudingan KKB yang menyatakan pemerintah Indonesia menutup akses lembaga HAM ke Papua.

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Minta KKB Buktikan Tudingan Serangan Udara hingga Bakar 3 Rumah di Pogapa

5 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Minta KKB Buktikan Tudingan Serangan Udara hingga Bakar 3 Rumah di Pogapa

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani, mengatakan TPNPB-OPM harus membuktikan tudingan tentang serangan udara ke Kampung Pogapa.

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Akui Ada Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB Sepanjang 2021-2023

5 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Akui Ada Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB Sepanjang 2021-2023

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani, mengakui banyak menangani kasus anggota TNI-Polri yang berjual-beli amunisi dengan TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Polda Papua Bantah Serangan kepada TPNPB-OPM Bikin Warga Kampung Pogapa Mengungsi

6 hari lalu

Polda Papua Bantah Serangan kepada TPNPB-OPM Bikin Warga Kampung Pogapa Mengungsi

Polisi sebut keberadaan TPNPB-OPM di Kampung Pogapa yang justru membuat warga terpaksa meninggalkan kampung halaman.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Sebut Serangan Militer di Sugapa Intan Jaya Hari Ini, Ada Helikopter dan Rentetan Tembakan

8 hari lalu

TPNPB-OPM Sebut Serangan Militer di Sugapa Intan Jaya Hari Ini, Ada Helikopter dan Rentetan Tembakan

Juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengklaim helikopter dalam video itu menghujani Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua Tengah, dengan peluru.

Baca Selengkapnya

Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

8 hari lalu

Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

Menurut jubir TPNPB-OPM, banyak sekolah di pedalaman Papua dijadikan sebagai pos militer TNI-Polri.

Baca Selengkapnya

Disebut Berbaur dengan Warga Saat Kontak Senjata, TPNPB OPM: Kami Kan Perang Gerilya

8 hari lalu

Disebut Berbaur dengan Warga Saat Kontak Senjata, TPNPB OPM: Kami Kan Perang Gerilya

TPNPB-OPM, menjelaskan soal penyerangan markas Kepolisian Sektor Homeyo di Distrik Homeyo, Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah, sebagai perang gerilya.

Baca Selengkapnya

TPNPB OPM Ungkap Alasan Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya Saat Serang TNI-Polri

8 hari lalu

TPNPB OPM Ungkap Alasan Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya Saat Serang TNI-Polri

TPNPB-OPM menyampaikan alasan membakar gedung sekolah saat menyerang aparat militer di Distrik Homeyo, Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Minta Pemerintah Indonesia Buka Akses Lembaga HAM ke Papua

8 hari lalu

TPNPB-OPM Minta Pemerintah Indonesia Buka Akses Lembaga HAM ke Papua

TPNPB-OPM meminta pemerintah Indonesia membuka akses bagi lembaga-lembaga HAM nasional maupun internasional ke Papua.

Baca Selengkapnya