Ketum Partai Ummat Pamerkan 'Baju Tempur' Amien Rais saat Gulingkan Soeharto
Reporter
Pribadi Wicaksono (Kontributor)
Editor
Eko Ari Wibowo
Sabtu, 29 April 2023 18:50 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta - Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi tampil mengenakan sebuah baju batik cokelat lengan pendek saat menghadiri syawalan dan rapat kerja wilayah Partai Ummat DIY di Sleman Yogyakarta Sabtu 29 April 2023.
Kemeja batik cokelat bermotif daun-daun gugur itu ternyata milik mertuanya yang juga Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais.
Kemeja batik itu, disebut Ridho sebagai 'baju tempur' Amien Rais saat turut dalam gerakan menumbangkan rezim Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto tahun 1998 silam.
"Baju ini, 25 tahun yang lalu dipakai Pak Amien Rais ketika beliau menumbangkan Soeharto, dipakai Pak Amien Rais ke Gedung DPR waktu itu, namun Pak Amien sendiri lupa," kata Ridho.
Suami dari putri bungsu Amien Rais, Tasniem Fauzia Rais itu menuturkan, ia sengaja memakai baju ini agar para kader Partai Ummat turut bersiap karena pemilu 2024 kian dekat.
"Hari ini saya pakai khusus baju tempur tersebut, sebagaimana niat mulia kita untuk membangun negeri baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur, dengan memenangkan Pemilu 2024," katanya.
Selanjutnya: strategi politik Partai Ummat
<!--more-->
Mantan dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta itu dalam orasinya membeberkan strategi Partai Ummat ke depan demi memenangkan hati rakyat pada Pemilu 2024.
"Yang perlu kita lakukan adalah percepatan dan akselerasi perjuangan yang diimbangi dengan keseriusan dan keyakinan," kata dia.
Partai Ummat, kata Ridho, harus bisa meyakinkan khalayak berjuang untuk membenahi kehidupan nasional yang masih semrawut akibat kebijakan kebijakan politik nasional yang kacau dan tak berpihak rakyat.
"Kita tidak bisa lagi dengan gerakan-gerakan pelan-pelan yang terlalu slow, terlalu manis, dan landai, kita butuh percepatan, melompat dan melampaui semuanya," katanya.
Turun ke rakyat
Ridho mendorong para kader untuk lebih sering turun ke masyarakat dan menyerukan menegakkan keadilan dan melawan kezaliman.
"Mulai perjuangan ini dengan salah satunya bergerak dari masjid ke masjid, seperti yang sudah dilakukan selama ramadhan," kata dia.
"Dari masjid ke masjid kita sampaikan narasi tegakkan keadilan lawan kezaliman," ujar dia.
Selain masjid, Ridho juga meminta para kader lebih aktif bergerak ke kalangan milenial di kampus-kampus.
"Datangi kampus-kampus, sampaikan narasi perjuangan kita tentang lawan kezaliman dan tegakkan keadilan," kata dia.
Ridho menyoriti kondisi politik nasional Indonesia yang belakangan seolah mandek tanpa gagasan melainkan serba dibalut gimik dan koalisi yang rapuh.
"Akibatnya, sekarang kita seperti tidak menemukan keteladanan, yang ada hanya tontonan atau narasi pikiran-pikiran yang kosong yang menonjolkan syahwat ingin berkuasa dan mengendalikan," kata dia.
PRIBADI WICAKSONO
Pilihan Editor: Hengkang dari PAN, Hanum Rais Bersiap Maju DPR RI Lewat Partai Ummat