Pelaksanaan Idul Fitri Berbeda, Anggota DPR Minta Warga Muhammadiyah Tak Makan Minum Secara Vulgar

Kamis, 20 April 2023 21:30 WIB

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (tengah), Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid (kedua kanan), Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi (kedua kiri), Ketua MUI Abdullah Jaidi (kiri), dan Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin (kanan) memberikan keterangan pers usai menggelar Sidang Isbat 1 Syawal 1444H di Gedung Kementerian Agama, Jakarta, Kamis, 20 April 2023. Pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan 1 Syawal 1444 H atau Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Sabtu, 22 April 2023. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi meminta agar warga Muhammadiyah yang merayakan Idul Fitri lebih dulu pada Jumat besok, tidak makan dan minum di sembarang tempat. Hal tersebut demi menghormati masyarakat yang masih berpuasa dan bakal merayakan Lebaran pada Sabtu, 22 April 2023.

"Diharapkan tidak makan dan minum di sembarang tempat atau makan minum secara vulgar, sebagai bentuk penghormatan bagi masyarakat yang masih ingin menyempurnakan puasanya sampai di hari ke-30," kata Kahfi dalam konferensi pers di Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Kamis, 20 April 2023.

Kahfi mengatakan perbedaan mengenai penetapan Hari Raya Idul Fitri antara pemerintah dengan Muhammadiyah sudah sering terjadi. Sehingga, ia berharap tidak perlu adanya perdebatan yang mengarah pada debat kusir yang tidak perlu.

"Masing-masing pihak pasti memiliki argumen syari dan ahli untuk membenarkan pandangannya," kata Kahfi.

Kahfi menyambut baik hasil sidang isbat Kementerian Agama yang menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah jatuh pada Sabtu, 22 April 2023. Meski begitu, Kahfi meminta agar hasil sidang isbat yang berbeda dengan ormas Islam Muhammadiyah tidak dibubung-hubungkan dengan politik.

Advertising
Advertising

"Keputusan sidang isbat ini tidak boleh dibawa kemana-mana, termasuk dibawa ke ranah politik. Hasil sidang isbat ini menurut saya justru harus dijadikan sebagai sarana untuk memperkokoh ukhuwah di kalangan umat Islam," ujar Kahfi.

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini menyatakan menghormati hasil sidang isbat tersebut. Menurut dia, sidang isbat adalah bagian dari penghormatan pemerintah terhadap umat Islam di Indonesia.

Namun, dia meminta agar warga Muhammadiyah tetap bisa menghargai masyarakat yang masih berpuasa.

"Bagi yang menetapkan lebih awal dari keputusan pemerintah, diharapkan menghormati umat Islam yang masih menyempurnakan puasanya di hari terakhir," kata Kahfi.

Sementara itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk menjunjung tinggi toleransi menyikapi perbedaan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.

"Jika pada hari ini atau mungkin di hari besok ada perbedaan dalam pelaksanaan Idulfitri, kami berharap bahwa kita tidak menonjolkan perbedaan, tapi mencari titik temu dari persamaan yang mungkin kita miliki. kita harus memberikan toleransi," ujar Yaqut.

Ia menjelaskan visibilitas hilal yang menjadi syarat utama ditentukannya 1 Syawal, yakni tinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat. Kesepakatan ini, kata Yaqut, menjadi pedoman di empat negara ASEAN dan sudah sangat moderat.

Sementara menurut hasil tim Hisab Rukyat, hilal di seluruh wilayah Indonesia pada posisi 0 derajat 45 menit sampai 2 derajat 21,6 menit dengan sudut elongasi 1 derajat 28,2 menit sampai dengan 3 derajat 5,4 menit. Sehingga menurut hasil pemantauan tersebut, 1 Syawal belum dapat ditentukan besok.

"Berdasarkan hisab posisi hilal di seluruh Indonesia sudah di atas ufuk dan tidak memenuhi kriteria mabim baru, serta ketiadaan laporan melihat hilal. Sidang isbat secara sepakat menetapkan 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Sabtu, 2023 Masehi," ujar Yaqut.

Sidang isbat hari ini dilaksanakan secara tertutup dan diikuti Komisi VIII DPR RI, Pimpinan MUI, duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, serta Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama. Pemerintah mempertimbangkan hasil perhitungan astronomis (hisab) dan pemantauan hilal (rukyatul hilal) dalam memutuskan awal Syawal 1444 H.

M JULNIS FIRMANSYAH

Berita terkait

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

1 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

1 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

2 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

2 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

3 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

4 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

5 hari lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

7 hari lalu

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang mengatakan, badan Adhoc Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), harus diseleksi lebih ketat dan terbuka untuk menghindari politik transaksional.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

8 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya