Golkar Sambut Baik Jika PDIP Hendak Bergabung dengan Koalisi Besar
Reporter
Ima Dini Shafira
Editor
Febriyan
Selasa, 4 April 2023 17:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menyebut partainya menyambut baik jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hendak bergabung dengan koalisi besar yang sedang dijajaki oleh pihaknya. Doli menyebut Golkar memahami posisi PDIP yang hingga sekarang belum membuka komunikasi dengan parpol lainnya.
“Itu harus kita hargai. Bahwa kemudian suatu saat nanti PDIP membuka diri membicarakan dengan partai lain termasuk kami, kami sangat terbuka,” kata Doli di Gedung DPR, Selasa, 4 April 2023.
Doli jelaskan alasan pembentukan koalisi besar
Dia menjelaskan, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto berpandangan bahwa untuk mengurus bangsa yang besar, perlu energi yang besar pula. Dia menyebut upaya mendapatkan energi ini bisa diwujudkan melalui perumusan konsep mengenai Indonesia ke depan secara bersama-sama.
“Jadi teman diskusi kita untuk menjaga Indonesia lebih banyak, artinya lebih kaya konsepsi yang akan kita rumuskan itu,” kata dia.
Selain itu, Doli mengatakan untuk menjalankan pemerintahan Indonesia yang besar ini, perlu pemerintahan yang kuat. Hal ini bisa direalisasikan jika mendapatkan dukungan oleh mayoritas partai politik. Oleh sebab itu, dia menyebut makin banyak parpol yang berkoalisi, makin baik.
“Sehingga proses perjalanannya pemerintah 5 tahun yang ke depan stabil, apalagi sudah punya konsep, apalagi kalau kemudian didukung rakyat mayoritas. Artinya menjadi pemenang, nah itu makin kuat,” kata Ketua Komisi Pemerintahan DPR ini.
Doli menyebut partainya kini tengah fokus menjajaki pembentukan koalisi besar. Golkar yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu bersama Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kini tengah menjalin komunikasi dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang terdiri dari Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa. Menurut dia, pada tahap awal, partainya merasa cocok. Potensi meleburnya KIB dengan KIR disebut Doli sangat memungkinkan.
“Kita merasa punya potensi untuk ketemu. Bahwa nanti kemudian konkretnya apakah kita punya platform, visi misi yang sama, itu yang akan dilanjutkan dalam diskusi-diskusi,” ujar Doli.
Jokowi restui pembentukan koalisi besar
Gagasan peleburan parpol anggota KIB dan KIR semakin menguat usai Presiden Joko Widodo alias Jokowi memberikan restu dengan menyatakan bahwa kedua koalisi itu cocok jika bergabung jadi satu koalisi besar. Kendati demikian, Jokowi menyerahkan kepada para ketua umum parpol untuk menentukan keputusannya sendiri.
“Saya hanya bilang cocok, terserah kepada ketua-ketua partai atau gabungan ketua partai,” kata Jokowi saat menghadiri acara silaturahmi dengan ketua umum partai politik pendukunh pemerintah di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Ahad, 2 April 2023.
Jokowi mengatakan koalisi KIR dan KIB cocok saja untuk melebur. Dia mengatakan setiap rencana yang baik untuk negara harus didukung.
“Untuk kebaikan negara untuk kebaikan bangsa untuk rakyat, hal yang berkaitan bisa dimusyawarahkan itu akan lebih baik,” kata dia.
Sejumlah pengamat menilai pembentukan koalisi besar dilakukan karena baik KIB maupun KKIR saat ini tidak memiliki calon presiden yang cukup kuat untuk menghadapi Anies Baswedan. Golkar di satu sisi ngotot mengusung Airlangga Hartarto sebagai calon presiden mereka. Sementara di sisi lain, Prabowo Subianto disebut-sebut sebagai calon presiden dari KIR meskipun elektabilitasnya berada di bawah Anies Baswedan.
IMA DINI SHAFIRA | ROSSENO AJI