Dito Ariotedjo Disebut Menteri Termuda Jokowi, Lalu Siapa yang Paling Senior?
Reporter
Rachel Farahdiba Regar
Editor
Andry Triyanto Tjitra
Selasa, 4 April 2023 11:21 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Dito Ariotedjo resmi dilantik sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Senin, 3 April 2023 kemarin. Dito disebut-sebut sebagai menteri termuda dalam jajaran kabinet Jokowi. Mantan Chairman Rans Nusantara FC itu lahir di Jakarta pada 25 September 1990. Berarti usianya masih 32 tahun. Belum genap 33 tahun pada tahun 2023 ini.
Jika Dito digadang-gadang sebagai menteri termuda, artinya ada menteri paling senior dalam kabinet Jokowi. Lantas, siapa menteri senior di kabinet Jokowi?
Berdasarkan penelusuran Tempo, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan merupakan menteri paling senior di kabinet Jokowi. Menurut catatan Tempo, Luhut lahir di Tapanuli Utara, Sumatera Utara pada 28 September 1947. Usia luhut berarti sudah menginjak 75 tahun. Belum genap 76 tahun pada tahun 2023 ini. Meski berbeda dari segi usia, tapi yang menarik adalah, keduanya ternyata sama-sama lahir pada bulan September.
Karier politik Luhut
Luhut sempat menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman di Kabinet Kerja sejak Juli 2016. Lalu, ia dipilih lagi pada masa Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin periode 2019-2024 sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Sebelum sampai di titik sekarang, ia menjalani karier di dunia politik cukup panjang. Luhut Pandjaitan memulai kariernya dalam dunia politik pada 1999. Saat itu, Presiden B.J. Habibie mengangkatnya menjadi Duta Besar Republik Indonesia Untuk Republik Singapura.
Dalam tiga bulan pertama masa jabatannya, ia mampu memulihkan hubungan kedua negara ke tingkatan semula. Kemudian, pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Luhut ditarik dari Singapura sebelum masa baktinya berakhir.
Gus Dur memberikan kepercayaan kepada Luhut sebagai Menteri Perdagangan dan Industri Republik Indonesia (RI). Presiden pada era pemerintahan selanjutnya pun bermaksud untuk mempercayakannya kembali sebagai menteri, tetapi Luhut menolaknya karena ia menjaga etika terhadap Gus Dur.
Selanjutnya: Pada 31 Desember 2014, Luhut dilantik menjadi…