Indonesia Batal Tuan Rumah Piala Dunia U-20, AHY: Kita Malu
Reporter
M Rosseno Aji
Editor
Amirullah
Jumat, 31 Maret 2023 15:57 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyayangkan pembatalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. AHY mengatakan seharusnya Indonesia dapat menggunakan ruang diplomasi guna melobi FIFA.
"Harusnya tidak seperti ini. Saat ini kita malu di dunia internasional. Kita patut bertanya kepada pemerintah sekarang, kenapa ini bisa terjadi. Padahal ada ruang untuk berdiplomasi, mengantisipasi dan mengkomunikasikannya," kata AHY melalui keterangan pers, Kamis, 30 Maret 2023.
Sebelumnya, FIFA memutuskan membatalkan status tuan rumah Piala Dunia U-20 dari Indonesia. Pembatalan ini merupakan buntut dari penolakan sejumlah pihak terhadap keikutsertaan Israel dalam piala dunia tersebut. Salah satu pihak yang menolak itu adalah kader PDIP, seperti Gubernur Bali I Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
AHY mengaku heran dengan penolakan itu. Dia menilai penolakan itu seharusnya dilakukan jauh-jauh hari, bukannya mendekati saat gelaran piala dunia. "Ini berdampak pada nama baik Indonesia," kata dia.
Menurut AHY, setidaknya ada empat kerugian dari batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Pertama adalah rusaknya reputasi Indonesia. “Buruknya nama Indonesia di dunia internasional, karena dianggap tidak punya komitmen,” katanya.
Kerugian kedua, kata dia, persiapan yang telah dilakukan menjadi mubazir. Menurut dia, tak cuma pemerintah yang merugi karena sudah melakukan persiapan. Dia menilai para atlet dan suporter juga pasti merasa kecewa.
Kerugian ketiga yang dialami Indonesia dari pembatalan ini, ujar AHY, adalah kerugian materi akibat dana negara yang telah dikeluarkan untuk persiapan penyelenggaraan Piala Dunia.
Keempat adalah kerugian imateri berupa hilangnya potensi dan keuntungan ekonomi dari perhelatan tingkat internasional itu. Padahal menurut dia, perhelatan Piala Dunia U-20 bisa menggerakkan UMKM dan pariwisata di Indonesia. "Terjadi kerugian negara berupa lapangan pekerjaan, penghasilan, devisa, itu macam-macam semuanya akan masuk ke kas negara juga,” kata AHY.
AHY mengatakan pembatalan gelaran Piala Dunia U-20 ini tidak terlepas dari upaya sejumlah pihak menggunakan sepak bola sebagai alat politik. Dia berpesan seharusnya sepak bola tidak dijadikan alat untuk berpolitik.
"Kalau PSSI dijadikan alat politik, nggak akan benar sepak bola kita. Nggak hanya sepak bola, semua olahraga," kata dia.
Pilihan Editor: KPK Sita Barang Mewah dari Rumah Rafael Alun