Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan dr Mawartih di Nabire

Rabu, 29 Maret 2023 14:30 WIB

Ilustrasi Ditangkap / Ditahan / Diborgol. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi mengungkap kasus pembunuhan dr Mawartih Susanty di rumah dinasnya di Kota Nabire, Provinsi Papua Tengah, Kamis, 9 Maret 2023. Pelaku pembunuhan itu telah ditangkap Kepolisian Resor Nabire pada Rabu, 29 Maret 2023.

“Sudah ditangkap,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Faizal Ramadhani saat dihubungi, Rabu, 29 Maret 2023.

Pelaku ternyata seorang petugas kebersihan RSUD Nabire berinisial KW yang kesal karena korban melakukan pemotongan upah insentif Covid-19 pada 2020.

Pembunuhan berawal pada 9 Maret 2023 pukul 06.00 WIT ketika KW keluar dari rumah kakaknya di Kompleks Perumahan RSUD Nabire menuju ke rumah dokter Mawartih. Setelah sampai, KW berjalan melalui samping kiri rumah korban dekat garasi.

Ia kemudian masuk ke dalam rumah Mawartih melalui plafon kamar mandi luar. Setelah itu tersangka KW mengambil rok tuan rumah di dalam lemari yang berada di kamar belakang. Rok itu digunakan tersangka KW untuk menutupi wajahnya.

Advertising
Advertising

“Tersangka menuju ke kamar korban dan berpapasan dengan korban yang saat itu baru keluar kamar tidurnya,” kata Faizal dalam keterangan resminya.

KW langsung memukul Mawartih dan membantingnya ke lantai di depan pintu kamar itu. Setelah perempuan itu terjatuh, tersangka KW membekap mulutnya dengan menggunakan tangan kiri, sementara tangan kanannya dipakai untuk memukul dada kanan-kiri korban dengan menggunakan siku berkali-kali. Sang dokter berusaha melawan, namun lehernya dicekik dan ditekan KW.

Usai membunuh, KW membawa Mawartih ke tempat tidurnya serta menutupi badan korban dengan selimut warna pink. KW sempat membersihkan lantai kamar Mawartih dengan menggunakan pel dikarenakan korban mengeluarkan air kencing di lantai kamar. KW juga mengambil handphone milik korban sebelum pergi dan menuju rumah kakaknya yang juga berlokasi di perumahan RSUD Nabire.

Kepada penyidik, KW mengaku sakit hati karena dokter Mawartih memotong upah insentifnya. Ia seharusnya menerima uang antara Rp 15-17 juta. Namun tersangka KW hanya menerima Rp 7.000.000. Selain itu, KW juga kesal dengan kata-kata Mawartih yang menyebut ia mendapat upah sekian karena hanya cleaning service.

“Untuk saat ini tersangka KW mengaku hanya sendiri atau tersangka tunggal dalam melakukan pembunuhan ini. Namun penyidik masih melakukan pendalaman untuk menentukan apakah ada keterlibatan orang lain dalam kasus ini,” tutur Faizal.

Atas perbuatannya, tersangka diancam Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan disengaja paling lama 15 tahun subsider Pasal 351 ayat 3 KUHP dengan ancaman penjara paling lama 12 tahun. Apabila nanti tersangka terbukti merencanakan pembunuhan dokter Mawartih, ia bisa dijerat dengan Pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.

Pilihan Editor: Duka Cita Menkes Budi Gunadi Sadikin untuk dr Mawartih, Siapa Dia? Pita Hitam Anggota PB IDI


Berita terkait

Kala Sistem Noken dalam Pileg 2024 di Papua Tengah Dirundung Masalah

16 jam lalu

Kala Sistem Noken dalam Pileg 2024 di Papua Tengah Dirundung Masalah

Hakim MK kembali menegur KPU RI karena tidak membawa bukti berupa hasil noken atau formulir C Hasil Ikat Papua Tengah.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Tegur KPU karena Tak Bawa Hasil Noken di Sidang Sengketa Pileg Papua Tengah

16 jam lalu

Hakim MK Tegur KPU karena Tak Bawa Hasil Noken di Sidang Sengketa Pileg Papua Tengah

Hakim MK Enny Nurbaningsih menegur KPU RI karena tidak membawa bukti berupa hasil noken atau formulir C Hasil Ikat Papua Tengah.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Tegur Anggota Bawaslu Papua Tengah yang Datang Terlambat di Sidang Sengketa Pileg

17 jam lalu

Hakim MK Tegur Anggota Bawaslu Papua Tengah yang Datang Terlambat di Sidang Sengketa Pileg

Hakim MK Arief Hidayat menegur anggota Bawaslu Papua Tengah yang datang terlambat dalam sidang sengketa Pileg 2024 di panel 3, hari ini

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

1 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

1 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

2 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

2 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

2 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

2 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya