PKS-NasDem Bilang Begini Soal Elektabilitas Anies Baswedan Turun
Reporter
Tempo.co
Editor
Andry Triyanto Tjitra
Senin, 27 Maret 2023 15:05 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Elektabilitas Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) 2024 usungan Koalisi Perubahan mengalami penurunan. Hasil survei teranyar Indikator Politik Indonesia menunjukkan Anies menempati peringkat ketiga dari yang sebelumnya berada di posisi kedua. Anies berada di bawah Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Bagaimana komentar Partai Keadilan Sejahtera atau PKS dan Partai NasDem soal penurunan elektabilitas Anies? Berikut hasil rangkuman wawancara Tempo.
PKS: Itu biasa
Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf mengatakan partainya tidak tidak ambil pusing dengan hasil survei tersebut. Menurut Muzammil, tiap lembaga survei punya hasil yang berbeda-beda.
“Itu biasa. Survei terhadap PKS juga sering terjadi seperti Itu. Dan realita Pemilihan Umum, hasil PKS hampir dua kali lipat dari hasil survei,” kata Muzammil kepada Tempo, Senin, 27 Maret 2023.
Menurut dia, hal yang penting adalah kerja partai anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan terus berjalan. Koalisi yang digawangi oleh PKS, Partai NasDem, dan Partai Demokrat ini tengah membahas sosok bakal calon wakil presiden (bacawapres) bagi Anies.
Jika pasangan calon yang dijagokan pada 2024 sudah lengkap, kata dia, maka dukungan masyarakat akan semakin besar. “Kalau pasangan bacapres dan bacawapres terpenuhi, saya kira masyarakat justru akan sangat menaruh harapan kepada calon kami, insya Allah,” kata Muzammil yang juga perwakilan tim kecil Koalisi Perubahan.
NasDem: Jadi cambuk
Sementara Wakil Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim menyebut pihaknya akan menjadikan hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menyebut elektabilitas Anies menurun sebagai bahan evaluasi. Dalam survei tersebut, elektabilitas Anies merosot menjadi 21,3 persen hingga berada di urutan ketiga.
"Semua hasil survei selalu menjadi perhatian kami. Khusus survei indikator ini akan menjadi materi utama evaluasi kami akhir Maret ini," ujar Hermawi saat dihubungi Tempo, Senin, 27 Januari 2023.
Selanjutnya: Hermawi menyebut survei merupakan gambaran…
<!--more-->
Hermawi menyebut survei merupakan gambaran temporer dari situasi politik yang terjadi saat ini. Partainya bakal menggunakan hasil survei tersebut sebagai bahan evaluasi.
"Survei ini menjadi cambuk bagi kami untuk lebih berkoordinasi dan bekerja lebih giat," kata Hermawi.
Anies Turun, Prabowo Naik
Sebelumnya, lembaga survei Indikator Politik Indonesia mencatat kenaikan elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam beberapa waktu terakhir. Survei ini menyebut elektabilitas Menteri Pertahanan itu malahan sudah sedikit menyalip mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
“Secara mengejutkan Pak Prabowo rebound dalam beberapa bulan terakhir dan elektabilitasnya sekarang menyalip sedikit atau kurang lebih sama dengan Anies Baswedan,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam pemaparan hasil survei secara daring pada Ahad, 26 September 2023.
Indikator menggelar survei dengan beberapa simulasi, yaitu 34 nama calon, 19 nama calon, 10 nama calon dan 3 nama calon. Survei dilaksanakan pada bulan Februari dan Maret 2023. Dalam semua simulasi itu, elektabilitas Prabowo berada di posisi kedua atau berhasil menyalip Anies Baswedan yang kini ada di posisi ketiga. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih menduduki peringkat pertama meskipun stagnan.
Indikator Politik Indonesia melakukan survei pada Februari dan Maret terhadap responden yang berusia 17 tahun ke atas. Survei dilakukan menggunakan multistage random sampling. Pada survei Februari, terdapat 1.200 responden yang diwawancarai. Margin of error survei ini diklaim 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Sementara itu, survei bulan Maret dilakukan terhadap 800 responden dengan margin of error 3,5 persen.
IMA DINI SHAFIRA | ROSSENO AJI | M. JULNIS FIRMANSYAH
Pilihan Editor: Elektabilitas Anies Baswedan Alami Penurunan, NasDem: Ini Menjadi Cambuk Buat Kami
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.