Longsor Natuna, Hujan 11 Hari Tanpa Henti Pembawa Musibah
Reporter
Mohammad Reza Maulana
Editor
Febriyan
Senin, 13 Maret 2023 11:18 WIB
Siswadi pun menerima berbagai paket bantuan yang datang lewat KM Bukit Raya milik PT Pelni pada Ahad malam kemarin. Di antaranya dari Kementerian Sosial dan PT Pelni. Malam itu juga, bantuan disalurkan ke tiga lokasi pengungsian, yaitu di Pelabuhan Lintas Batas Negara (PLBN) Serasan, SMA 1 Serasan, dan Kampung Pelimpak Laut.
Siswadi juga menyatakan bahwa sebagian warga sudah bisa kembali ke kediamannya mulai hari ini. Pasalnya, menurut informasi yang dia terima dari Tim Geologi Kementerian PUPR kondisi tanah di Serasan kembali aman untuk ditinggali.
"Kecuali zona merah, yaitu Desa Pangkalan," kata Siswadi.
Para pengungsi menyambut baik ajakan Siswadi untuk kembali ke rumah.
"Kembali ke rumah membuat kami lebih percaya diri ketimbang di pengungsian," kata Muriadi, 48 tahun, warga Kampung Air Raya yang mengungsi di PLBN Serasan.
Hanya saja, Muriadi melanjutkan, mereka tidak punya bahan makanan. Bencana ini membuat perekonomian di Serasan lumpuh. Hingga kini, listrik belum pulih di belahan timur salah satu pulau terluar di Indonesia itu.
Meski rumah dan keluarganya tak tersentuh tanah longsor, Muriadi kehilangan kebun durian yang menjadi sumber penghasilannya. Dia berharap petugas dapat membekali pengungsi bahan makanan untuk sekian hari ke depan.
"Supaya ada yang bisa kami masak di rumah," ujarnya.
Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau merupakan wilayah paling utara di Selat Karimata. Kabupaten tersebut berbatasan langsung dengan Vietnam dan Kamboja di bagian utara.