Susi Pudjiastuti Sebut Banyak Pilot yang Takut Terbang ke Papua setelah Penyanderaan Philips Max Mehrtens

Editor

Febriyan

Rabu, 1 Maret 2023 15:41 WIB

Cuplikan video Pilot Susi Air Kapten Philips Max Mehrtens bersama Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) yang beredar di media sosial. OPM menegaskan bahwa mereka telah menyandera pilot berkewarganegaraan Selandia Baru tersebut. Twitter.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri dan pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti, mengatakan banyak pilot maskapainya yang takut untuk terbang ke wilayah Papua Pegunungan setelah penyanderaan Kapten Philips Max Mehrtens oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Philips disandera sesaat setelah mendaratkan pesawat di Bandara Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.

"Confident (percaya diri) di antara pilot-pilot kita tidak mengungkinkan adanya penerbangan lagi di wilayah (Papua) pegunungan dan ini akan sangat sulit,” kata Susi Pudjiastuti di kediamannya di Jakarta Timur, Rabu, 1 Februari 2023.

Susi mengatakan dampak lain akibat insiden ini adalah potensi hengkangnya para pilot dari maskapainya jika operasi penyelamatan Philips Max Mehrtens tidak berjalan lancar.

"Jadi resignation (pengunduran diri) juga akan tinggi. Bila penyelesaian Captain Philips ini juga tidak bisa baik," kata Susi.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ini berharap semua pihak mulai dari Pemerintah, Pemerintah Daerah (Pemda), tokoh masyarakat, sampai kelompok OPM menyadari pentingnya Susi Air dalam menunjang aktivitas masyarakat di Papua.

Distribusi kebutuhan pokok terhambat

Advertising
Advertising

Sebab, kata dia, keberadaan Susi Air di Papua dimanfaatkan masyarakat, tidak hanya sekedar untuk transportasi, namun juga untuk distribusi kebutuhan pokok, bahan bakar, makanan hingga obat-obatan.

"Bahwa kepentingan Masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan pokoknya dan transportasi itu adalah hak-hak kemanusiaan yang tidak bisa dihilangkan begitu saja," ujar Susi.

Ia menjelaskan saat ini sudah sekitar 70 persen dari total penerbangan pesawat jenis Porter milik Susi Air harus terhenti pasca insiden tersebut. Ini berimbas pada terganggunya mobilitas masyarakat hingga pengiriman logistik di sejumlah daerah Papua.

"Kalau porter terbang 1 hari 30-40 flight berarti sudah lebih dari 25 flight terhenti. Dan tentu itu mengganggu kegiatan dan suplai logistik daripada masyarakat yang hidup di pegunungan-pegunungan," ujar dia.

Pilot maskapai lain ikut terdampak secara mental

Kuasa hukum Susi Air, Donal Fariz, mengatakan belum bisa menyampaikan data spesifik pilot yang mundur setelah penyanderaan ini. Namun Donal membenarkan ada keraguan dan problem kepercayaan diri yang dialami para pilot maskapai itu setelah penyanderaan Kapten Philips Max Mehrtens.

“Itu tidak hanya terjadi di pilot Susi Air, tetapi juga maskapai lain yang melayani penerbangan perintis di daerah Papua,” kata Donal.

Donal mengatakan bukan hanya pilot yang khawatir masalah keselamatan dan keamanan, tetapi juga keluarga mereka. Hal ini menimbulkan tantangan bagi Susi Air.

“Pertanyaannya apakah dia akan bernasib yang sama seperti yang terjadi di Philips hari ini. Jadi, demoralisasi itu tidak hanya terjadi di Susi Air, tetapi di pilot-pilot lain yang terbang di tanah Papua,” kata Donal.

Kapten Philips Max Mehrtens mengalami penyanderaan sejak 7 Februari 2023. Selain itu, TPNPB-OPM juga membakar pesawat Susi Air yang dikendarai Philips.

Susi Pudjiastuti mengutuk aksi penyanderaan tersebut. Menurut dia, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka tak seharusnya memperjuangkan kemerdekaannya dengan merenggut kemerdekaan orang lain.

Berita terkait

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pimpinan KKB Wilayah Dokoge-Paniai Petrus Pekei

9 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pimpinan KKB Wilayah Dokoge-Paniai Petrus Pekei

Pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) wilayah Dokoge-Paniai, Peni Pekei alias Petrus Pekei, ditangkap

Baca Selengkapnya

2 Pencuri Kantor MRP Papua Pegunungan Ditangkap saat Angkut 4 Komputer Pakai Motor

16 jam lalu

2 Pencuri Kantor MRP Papua Pegunungan Ditangkap saat Angkut 4 Komputer Pakai Motor

Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Jayawijaya menangkap 2 pencuri di Kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) Provinsi Papua Pegunungan.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

1 hari lalu

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

TPNPB-OPM belum merespons tudingan Polda Papua bahwa pembunuhan terhadap warga sipil Boki Ugipa adalah tindakan KKB.

Baca Selengkapnya

Polda Papua Tuding KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

2 hari lalu

Polda Papua Tuding KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

Polda Papua menuding Kelompok kriminal bersenjata KKB atau telah membunuh warga sipil di Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

2 hari lalu

Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani akui ada anggota TNI-Polri jual amunisi ke KKB. Berikut beberapa kasusnya.

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

5 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz membantah tudingan KKB yang menyatakan pemerintah Indonesia menutup akses lembaga HAM ke Papua.

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Minta KKB Buktikan Tudingan Serangan Udara hingga Bakar 3 Rumah di Pogapa

5 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Minta KKB Buktikan Tudingan Serangan Udara hingga Bakar 3 Rumah di Pogapa

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani, mengatakan TPNPB-OPM harus membuktikan tudingan tentang serangan udara ke Kampung Pogapa.

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Akui Ada Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB Sepanjang 2021-2023

5 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Akui Ada Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB Sepanjang 2021-2023

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani, mengakui banyak menangani kasus anggota TNI-Polri yang berjual-beli amunisi dengan TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Adu Tembak Aparat dan TPNPB di Pogapa: Polda Papua Sebut Warga Berlindung di Hutan, Bukan Mengungsi

6 hari lalu

Adu Tembak Aparat dan TPNPB di Pogapa: Polda Papua Sebut Warga Berlindung di Hutan, Bukan Mengungsi

Polda Papua membantah warga di Kampung Pogapa mengungsi akibat kontak senjata antara TNI-Polri dan TPNPB.

Baca Selengkapnya

Polda Papua Bantah Serangan kepada TPNPB-OPM Bikin Warga Kampung Pogapa Mengungsi

6 hari lalu

Polda Papua Bantah Serangan kepada TPNPB-OPM Bikin Warga Kampung Pogapa Mengungsi

Polisi sebut keberadaan TPNPB-OPM di Kampung Pogapa yang justru membuat warga terpaksa meninggalkan kampung halaman.

Baca Selengkapnya