Djarot Sebut Kedekatan PDIP dengan NU Sejak Soekarno: Bukan Hanya Historis, tapi Ideologis

Senin, 27 Februari 2023 20:04 WIB

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua Steering Comitee Kongres V PDIP Djarot Saiful Hidayat dalam konferensi pers menjelang Kongres PDIP di Grand Inna Beach, Bali pada Rabu, 7 Agustus 2019. Dewi Nuria/TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat menyatakan hubungan partainya dengan Nahdlatul Ulama (NU) bisa ditarik sejak zaman Soekarno. Meskipun saat itu, partai penyokong Soekarno adalah PNI dan PDIP ingin meneruskan cita-cita partai bergambar banteng dengan bingkai segitiga itu.

Tak hanya secara historis, Djarot menyebut hubungan partainya dengan NU juga terjalin secara ideologis.

Djarot menjelaskan, di bawah kepemimpinan Soekarno, KH. Hasyim Asyari didapuk jadi Menteri Agama pertama. Selanjutnya, dia menyebut Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, yang juga Presiden RI ke-lima, bersahabat dengan Gus Dur. Adapun Ketua DPR RI Puan Maharani disebut Djarot juga bersahabat dengan putri Gus Dur, Yenny Wahid.

“Hubungan kita dengan NU sangat panjang. Sehingga, warga Nahdliyin banyak juga yang di PDIP. Iya, nggak?,” ujar Djarot saat dihubungi, Ahad, 26 Februari 2023.

Junjung Pancasila dan perjuangkan rakyat kecil

Secara ideologis, Djarot mengatakan PDIP dan NU sama-sama berpihak kepada rakyat. Dia menyebut NU memperjuangkan kaum dhuafa, sementara PDIP memperjuangkan kaum marhaen.

Anggota DPR Komisi IV ini turut menyebut PDIP dan NU sama-sama menjunjung tinggi ideologi Pancasila. Menurut dia, nilai-nilai Islam yang dikembangkan NU sesuai dengan kultur Indonesia.

Advertising
Advertising

“Islam yang rahmatan lil alamin, yang membangun Bhinneka Tunggal Ika, kan gitu. Menghargai pluralitas juga,” ujarnya.

Adapun pernyataan Djarot dilontarkan kala menanggapi kiai se-Jawa Timur yang menyatakan dukungannya kepada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin jadi calon presiden 2024. Kiai tersebut sebelumnya mendukung Ganjar Pranowo dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2019, namun menyayangkan sikap Ganjar yang dinilai rodok lali alias lupa.

Djarot mengatakan dukungan kiai tersebut sah-sah saja. Namun, kata dia, pernyataan dukungan itu tidak bisa serta-merta mengatasnamakan Nahdlatul Ulama (NU).

“Tidak bisa mengatasnamakan suara NU. Kan tidak boleh kalau ditarik ke masalah politik,” kata Djarot.

Menurut Djarot, semua partai politik saat ini boleh mendekat ke NU. Ia hakulyakin NU bisa menjaga jarak dari politik praktis mengingat organisasi ini terbilang sudah dewasa.

“Semua partai boleh mendekat. NU ada di mana-mana, pintunya banyak,” kata dia.

IMA DINI SHAFIRA | M JULNIS FIRMANSYAH

Pilihan Editor: Kiai Jatim Alihkan Dukungan dari Ganjar ke Cak Imin, PDIP: Tidak Bisa Mengatasnamakan NU

Berita terkait

Pramono Anung Disambut 5.000 Orang saat Deklarasi Fathers Inisiatif Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey

7 jam lalu

Pramono Anung Disambut 5.000 Orang saat Deklarasi Fathers Inisiatif Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey

Sebanyak 5.000 orang hadir dalam deklarasi Fathers yang digagas Bendahara Umum PDIP, Olly Dondokambey. Pramono Anung berkomitmen mewujudkan Jakarta berkeadilan dan setara untuk semua.

Baca Selengkapnya

Hasto Minta Kader PDIP Ketuk Pintu Rakyat untuk Menangkan Endah-Joko di Gunungkidul

13 jam lalu

Hasto Minta Kader PDIP Ketuk Pintu Rakyat untuk Menangkan Endah-Joko di Gunungkidul

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, mengajak kader bergotong royong memenangkan Endah Subekti Kuntariningsih-Joko Parwoto dalam Pemilihan Bupati Gunungkidul.

Baca Selengkapnya

PDIP Siap Kritik Kebijakan Prabowo yang Bertentangan dengan Konstitusi

1 hari lalu

PDIP Siap Kritik Kebijakan Prabowo yang Bertentangan dengan Konstitusi

PDIP mengklaim siap mengkritik kebijakan pemerintah yang bertentangan dengan konstitusi.

Baca Selengkapnya

PDIP Tak Permasalahkan jika Jokowi Jadi Juru Kampanye di Pilkada: Dia Warga Biasa

1 hari lalu

PDIP Tak Permasalahkan jika Jokowi Jadi Juru Kampanye di Pilkada: Dia Warga Biasa

PDIP mengaku partainya tak ambil pusing menanggapi mantan Presiden Joko Widodo yang diisukan akan menjadi juru kampanye di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pramono Anung dan Ridwan Kamil Saling Balas ihwal Dukung Mendukung di Pilkada Jakarta

1 hari lalu

Pramono Anung dan Ridwan Kamil Saling Balas ihwal Dukung Mendukung di Pilkada Jakarta

Pramono Anung menanggapi pernyataan Ridwan Kamil. Menurutnya, Pilkada Jakarta bukan lagi bicara adu kekuatan antarpartai politik.

Baca Selengkapnya

Legislator PDIP ke Mendagri Tito Karnavian: Pemilu 2024 Paling Brutal, Cawe-cawe Dianggap Normal

1 hari lalu

Legislator PDIP ke Mendagri Tito Karnavian: Pemilu 2024 Paling Brutal, Cawe-cawe Dianggap Normal

Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDIP, Deddy Sitorus, di depan Tito Karnavian menyebut Pemilu 2024 sebagai Pemilu paling brutal sepanjang sejarah.

Baca Selengkapnya

GSN Bakal Dideklarasikan Sabtu Besok, Pakar dan PDIP Beri Saran Ini ke Prabowo

1 hari lalu

GSN Bakal Dideklarasikan Sabtu Besok, Pakar dan PDIP Beri Saran Ini ke Prabowo

Sabtu besok, GSN kabarnya akan dideklarasikan. Deklarasi disebutkan pula akan dihadiri oleh 20 ribu undangan yang berasal dari seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Pendirian GSN, Aria Bima PDIP: Prabowo Sebaiknya Konsentrasi di Pemerintahan yang Baru

1 hari lalu

Soal Pendirian GSN, Aria Bima PDIP: Prabowo Sebaiknya Konsentrasi di Pemerintahan yang Baru

Politikus PDIP Aria Bima mengingatkan agar pendirian GSN tak menghambat tata kelola pemerintahan di masa transisi.

Baca Selengkapnya

Ketika Gus Ipul Bilang bahwa Suasana Rapat Perdana dengan Cak Imin Nyaman dan Tidak Kaku

2 hari lalu

Ketika Gus Ipul Bilang bahwa Suasana Rapat Perdana dengan Cak Imin Nyaman dan Tidak Kaku

Hubungan Gus Ipul dan Cak Imin sempat memanas imbas 'perseteruan' PBNU dan PKB.

Baca Selengkapnya

Pramono Anung soal Klaim RK Dapat Dukungan dari Golongan PDIP: Emang Gue Pikirin

2 hari lalu

Pramono Anung soal Klaim RK Dapat Dukungan dari Golongan PDIP: Emang Gue Pikirin

Menurut Pramono Anung, Pilkada Jakarta bukan lagi bicara adu kekuatan antara partai politik.

Baca Selengkapnya