Vonis Richard Eliezer 1,5 Tahun, Masih Ingat Kuasa Hukum Sebelumnya Deolipa Yumara?

Kamis, 16 Februari 2023 07:27 WIB

Deolipa Yumara saat menghadiri persidangan gugatan perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu, 14 September 2022. Tempo/M. Faiz Zaki

TEMPO.CO, Jakarta - Terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), Richard Eliezer divonis hukuman penjara selama 1 tahun 6 bulan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada Rabu siang, 15 Februari 2023. Majelis hakim menyimpulkan Richard Eliezer terbukti bersalah dengan sengaja bertujuan membunuh Brigadir J.

Meskipun sempat mengganti pengacara beberapa kali, tetapi bersama Ronny Talapessy ia berhasil mendapatkan hukuman ringan jauh dari tuntutan jaksa penuntut umum sebelumnya, 12 tahun penjara.

Publik mengetahui sebelum bersama Ronny, fakta-fakta kasus ini sedikit demi sedikit telah diungkap oleh Deolipa Yumara, kuasa hukum Richard Eliezer pada awalnya.

Kala itu, Deolipa Yumara membenarkan kesaksian Richard Eliezer yang melihat Inspektur Jenderal Ferdy Sambo sedang memegang senjata di samping jasad Brigadir J. Kesaksiannya tersebut pun sudah tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Richard menyatakan bahwa dirinya turun dari lantai atas ketika mendengar suara ribut dari ruang tamu. Lalu, ketika sedang berada di tangga, ia melihat Ferdy Sambo memegang pistol dan di dekatnya, Brigadir J sudah tergeletak berlumuran darah.

Kendati demikian, tak lama Deolipa mengungkapkan fakta tersebut tentang kliennya dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J, belum juga satu pekan, ia sudah dicabut kuasa hukumnya oleh Richard. Pada 10 Agustus 2022, Richard dalam keterangan tertulisnya beserta tanda tangannya menyatakan mencabut hak bela Deolipa dalam kasus pembunuhan berencana ini.

Advertising
Advertising

Meskipun sudah dicabut haknya sebagai kuasa hukum Richard, Deolipa tak akan tinggal diam. Ia menyatakan bahwa dirinya juga masih memperhatikan bagaimana penuntasan kasus yang melibatkan berbagai lembaga itu berlangsung, khususnya Polri.

"Jadi, saya tidak mati di posisi 'Oh dipecat', oh enggak. Saya juga harus mencari tahu bagaimana dulu menurut prosesnya, saya kejar, saya gugat," kata Deolipa, saat itu.

Namun, Deolipa dan Muhammad Burhanuddin yang merupakan eks pengacara Richard sempat mengajukan gugatan perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Keduanya menggugat kepada para tergugat sebesar Rp 15 miliar untuk pembayaran jasa pengacara yang belum dibayar. Pada kasus ini, Tergugat I adalah Richard Eliezer, Tergugat II Ronny Berty Talapessy, Tergugat III Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Cq Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri.

Profil Deolipa Yumara

Pada wawancara dalam kanal YouTube Uya Kuya TV, Deolipa mengaku dirinya merupakan orang asli suku Jawa. Sebab, ayahnya berasal dari Yogyakarta, sedangkan ibunya berasal dari Jombang, Jawa Timur. Sang ayah merupakan seorang pensiunan tentara dengan pangkat terakhir sersan mayor, sebagaimana diungkap dalam Uya Kuya TV.

Deolipa adalah lulusan Fakultas Hukum dan Fakultas Psikologi dari Universitas Indonesia (UI). Ia memulai kariernya sebagai pengacara sejak 1998, meskipun kala itu masih belum memiliki kartu anggota dan surat pengesahan sebagai pengacara. Barulah pada 2000, ia secara resmi menjadi pengacara di Jakarta. Ia juga menyatakan bahwa dirinya pernah menjadi bagian dari DPN Pusat Peradi yang bertanggung jawab dalam masalah Hak Asasi Manusia (HAM). Lalu, pada 2019, ia diberikan amanah menjadi Ketua Umum Asosiasi Pengacara Indonesia (API) dalam Musyawarah Nasional ke-2.

Selain berkiprah dalam dunia hukum, Deolipa juga bergabung dalam band bernama Deolipa Project yang terdiri dari Deolipa (vokalis), Irul (lead gitar), Eta (gitar 2), Denovan (drum), dan Ilham (keyboard dan synthesizer), sebagaimana tercantum dalam Instagram @deolipa_project.

Bahkan, ia sempat membuat lagu dengan aktris Indonesia, Angel Lelga. Sejak akhir 2022, nama Deolipa Yumara semakin melambung sebagai pengacara berkat mendampingi Richard Eliezer dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J, meskipun hanya empat hari.

Pilihan Editor: Tetapkan Richard Eliezer sebagai Justice Collaborator, Ini Pertimbangan Hakim

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

7 hari lalu

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA menjadi perhatian. Sahabatnya teringat kasus kematian Brigadir J yang dibunuh Ferdy Sambo

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

11 hari lalu

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

Para tersangka sepakat akan menjalankan rencana pembunuhan terhadap wanita itu saat malam takbiran.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Tersangka Pembunuhan Serlina di Sukoharjo, Satu Pelaku Lain Masih Buron

13 hari lalu

Polisi Tangkap Tersangka Pembunuhan Serlina di Sukoharjo, Satu Pelaku Lain Masih Buron

Polisi menjerat RMS dengan pasal perampasan dan pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup penjara.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Hukrim: Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Remisi Setya Novanto, Pilot Susi Air Dibawa ke Medan Perang

22 hari lalu

Terpopuler Hukrim: Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Remisi Setya Novanto, Pilot Susi Air Dibawa ke Medan Perang

Berita mengenai setahun vonis banding Ferdy Sambo atas pembunuhan ajudannya, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat banyak dibaca.

Baca Selengkapnya

Setahun Lalu Banding Ferdy Sambo Ditolak Tetap Hukuman Mati, Ini Perjalanan Jadi Vonis Penjara Seumur Hidup

22 hari lalu

Setahun Lalu Banding Ferdy Sambo Ditolak Tetap Hukuman Mati, Ini Perjalanan Jadi Vonis Penjara Seumur Hidup

Setahun lalu banding Ferdy Sambo ditolak alias tetap dihukum mati. Seiring berjalannya waktu, vonis itu diubah jadi penjara seumur hidup. Kok bisa?

Baca Selengkapnya

Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Tetap Vonis Hukuman Mati

23 hari lalu

Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Tetap Vonis Hukuman Mati

Hari ini, setahun lalu atau 12 April 2023, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta bacakan putusan banding yang diajukan Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju Minta Polisi Jerat Tersangka dengan Pasal Berlapis

29 hari lalu

Keluarga Korban Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju Minta Polisi Jerat Tersangka dengan Pasal Berlapis

Keluarga korban pembunuhan penjaga toko pakaian distusuk dengan pedang katana minta tersangka dihukum lebih berat.

Baca Selengkapnya

JPU Kejari Depok Tuntut Altaf Terdakwa Pembunuhan Mahasiswa UI Dijatuhi Hukuman Mati

53 hari lalu

JPU Kejari Depok Tuntut Altaf Terdakwa Pembunuhan Mahasiswa UI Dijatuhi Hukuman Mati

Dalam perkara pembunuhan berencana ini, Altaf membunuh adik kelasnya, Muhammad Naufal Zidan, karena terlilit utang karena rugi investasi Kripto.

Baca Selengkapnya

Anaknya Dibunuh Devara Putri dan Pacarnya, Orang Tua Korban: Harusnya Kalau Mau Putus Tinggal Bilang Aja

59 hari lalu

Anaknya Dibunuh Devara Putri dan Pacarnya, Orang Tua Korban: Harusnya Kalau Mau Putus Tinggal Bilang Aja

Indriana, korban pembunuhan berencana yang dilakukan Devara Putri dan pacarnya adalah tulang punggung keluarga.

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan Cinta Segitiga yang Didalangi Devara Putri, Pembunuh Bayaran Masih Teman

5 Maret 2024

Kasus Pembunuhan Cinta Segitiga yang Didalangi Devara Putri, Pembunuh Bayaran Masih Teman

Tiga tersangka, yaitu Devara Putri dan kekasihnya Didot serta Reza dijerat pasal pembunuhan berencana dan diancam pidana maksimal hukuman mati.

Baca Selengkapnya