2 WNI Jadi Korban Tewas Gempa Turki

Editor

Amirullah

Selasa, 14 Februari 2023 17:34 WIB

Petugas mengevakuasi seorang remaja bernama Kaan yang tertimbun reruntuhan bangunan pasca gempa di Hatay, Turki, 13 Februari 2023. REUTERS/Dilara Senkaya

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut jumlah korban tewas akibat gempa Turki - Suriah telah mencapai 36.217 orang, dengan rincian 31.643 orang di Turki dan 4.574 orang di Suriah. Sementara jumlah korban luka-luka yang sudah dievakuasi jumlahnya hampir mendekati 200 ribu orang.

"Sedangkan dari WNI yang meninggal dunia di Turki hingga sekarang berjumlah dua orang. Sedangkan yang sudah dievakuasi sebanyak 123 orang dan sekarang ditempatkan di shelter KBRI Ankara," ujar Muhadjir usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa, 14 Februari.

Data mengenai jumlah korban tewas ini dilaporkan ke Jokowi oleh Muhadjir Effendy bersama dengan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto. Dalam arahannya, Jokowi meminta kepada Muhadjir untuk mengkoordinasikan pengiriman dua gelombang personel bantuan tenaga manusia untuk para korban.

Muhadjir menyebut kloter pertama telah berangkat pada 11 Februari dan kloter kedua pada 13 Februari 2023. Untuk kloter pertama, Muhadjir menyebut jumlahnya mencapai 62 personel dengan perangkat peralatan pendukungnya. Lalu untuk kloter kedua berjumlah 181 personel untuk melakukan tugas-tugas perbantuan di sana, terutama untuk pertolongan SAR dan tenaga medis.

"Untuk pertolongan pertama terutama dibutuhkan dokter-dokter ortopedi, bedah ortopedi, dan pada berikutnya nanti insya Allah setelah tim pertama ini ditarik, akan kami kirim tahap kedua kemungkinan dokter-dokter yang khusus dan perawat, ahli kesehatan yang menangani penyakit-penyakit menular," ujar Muhadjir.

Advertising
Advertising

Selain mengirimkan bantuan tenaga manusia, Muhadjir menyebut Jokowi juga memerintahkan pengiriman bantuan logistik yang akan diberangkatkan pada tanggal 20 Februari. Jumlah bantuan pangan dan logistik tersebut berjumlah sebanyak 4 pesawat.

"Nilai bantuan yang tahu persis Pak Kepala BNPB, tapi yang jelas banyak. Di samping itu tadi Bapak Presiden juga menyetujui nanti akan ada bantuan dalam berupa cash, dalam bentuk non-material," kata Muhadjir.

Mengenai dua WNI yang tewas dalam gempa tersebut, Muhadjir menyebut pihaknya belum mendapatkan informasi dari Kementerian Luar Negeri apakah keduanya bakal dipulangkan ke Indonesia atau dimakamkan di sana. Namun, Muhadjir menyebut pihaknya bakal berkonsultasi dengan Menteri Sosial Tri Risma Harini soal santunan untuk keluarga kedua korban tersebut.

Soal nasib 123 WNI yang masih mengungsi di Turki, Muhadjir menyebut mereka kini masih ditampung di shelter KBRI Ankara. Tempat tersebut, kata Muhadjir, relatif aman karena jauh dari pusat gempa.

"Saya rasa belum ada keputusan apakah mereka harus kembali ke Indonesia atau tetap melanjutkan berada di Turki," kata Muhadjir Effendy.

Pilihan Editor: Gempa Turki: Tim Berhasil Keluarkan Penyintas, Tewas Capai 36 Ribu

Berita terkait

Maarten Paes Tak Sabar Main untuk Timnas Indonesia, Kemungkinan Besar Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni

11 jam lalu

Maarten Paes Tak Sabar Main untuk Timnas Indonesia, Kemungkinan Besar Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni

Maarten Paes yang telah resmi menjadi WNI pada Selasa, 30 April 2024, mengaku tak sabar untuk bermain bersama timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

1 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

4 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

4 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024, Muhadjir Effendy: Bencana Bukan Urusan Sembarangan

4 hari lalu

Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024, Muhadjir Effendy: Bencana Bukan Urusan Sembarangan

Menko PMK Muhadjir Effendy meminta Sumatera Barat bisa mencanangkan sadar bencana setiap harinya dalam puncak Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024.

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

4 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

5 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

6 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

7 hari lalu

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa Indonesia kehilangan devisa US$ 11,5 Miliar atau Rp 180 triliun per tahun. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya