IPK Melorot, ICW Nilai Jokowi Tak Tahu Kondisi Pemberantasan Korupsi

Reporter

Tika Ayu

Senin, 13 Februari 2023 07:41 WIB

Peneliti Indonesia Corruption Watch Kurnia Ramadhana dan Lalola Easter, saat diskusi di Kantor Pusat ICW, di Kalibata, Jakarta Selatan, Ahad, 28 April 2019. TEMPO/Egi Adyatama

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana menyebutkan turunnya indeks persepsi korupsi (IPK) Indonesia juga disebabkan tidak ada kebijakan yang mendukung pemberantasan korupsi. Hal tersebut disampaikannya saat diskusi "Persepsi Korupsi Melorot, Pemberantasan Korupsi Disorot", Ahad 12 Februari 2023.

"Selama 8 tahun Pak Jokowi memimpin Indonesia tidak ada kebijakan yang mendukung pemberantasan korupsi," ujarnya.

Dalam diskusi tersebut Kurnia mengatakan, selama 8 tahun pemerintahan Jokowi memberikan janji namun hingga saat ini belum terealisasikan. Padahal kata Kurnia, janji tersebut merupakan paket penting membantu pemberantasan korupsi di Indonesia.

"Pak Jokowi mengatakan akan mendorong dua undang-undang yang sebenarnya yang merupakan paket penting untuk pemberantasan korupsi, ada perampasan aset dan pembatasan transaksi uang tunai," katanya.

Dua draf RUU tersebut sudah ada di DPR RI sejak tahun 2012. Namun hingga kini, pembahasannya belum tuntas.

Advertising
Advertising

Padahal, kata dia, Jokowi dalam sejumlah kesempatan, misalnya pada momentum Peringatan Hari Anti Korupsi Dunia, pernah menyampaikan bahwa pemerintah tidak pernah lelah mendukung upaya pemberantasan korupsi.

"Satu setengah bulan, Pak Jokowi mengumumkan itu. Pemberantasan korupsi kita anjlok. Itu terlihat Pak Jokowi tidak memiliki pengetahuan yang cukup soal kondisi sesungguhnya pemberantasan korupsi di Indonesia," ucapnya.

Sebelumnya, IPK indonesia yang merosot empat poin, dari 38 pada 2021 menjadi 34 di 2022. Deputi Sekretaris Jenderal Transparency International Indonesia, Wawan Suyatmiko menyebut penurunan skor IPK merupakan penurunan paling drastis sejak 1995 di Pullman Hotel, Jakarta, Selasa, 31 Januari 2023.

Saat IPK melorot, kata Kurnia, pemerintah menerima kritikan, lalu presiden merespon hal tesebut. Hanya saja, Kurnia menilai ada nuansa kepanikan di Istana ketika indeks persepsi korupsi ini anjlok.

Pilihan Editor: Pemerintah Matangkan Substansi RUU Perampasan Aset yang Didorong Jokowi Selesai Tahun Ini

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

20 menit lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

3 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

7 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

10 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

20 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

20 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

22 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya