Tawuran Antardesa di Sulawesi Utara, Delapan Tewas
Senin, 15 September 2003 14:16 WIB
Gubernur Sulawesi Utara A.J Sondakh mengimbau warga tetap menciptakan kedamaian dan menghentikan perkelahian antardesa. "Perkelahian ini jangan berkembang ke konflik yang tak diinginkan," kata Sondakh. Ia mengatakan agar jangan sampai kedamaian yang sudah ada selama ini dirusak dengan dengan isu-isu yang menyesatkan. Sabtu (6/1) pagi, Sondakh bersama Kapolda Sulawesi Utara Brigjen Erald Dotulang berserta tim turun ke lokasi perkelahian antardesa di Desa Iboloan dan Tonom, Kecamatan Dumoga.
Mereka yang tewas di Dumoga masing-masing, Kasli Katili, Hamsi Mamonto, Jusuf Datunsolang dan Kaasi warga Desa Ibolian Kecamatan Dumoga. Kemudian Egy Mokodompit warga Tadoy, Kecamatan Bolaang, dan Ampel Towas warga Ratatotok Minahasa, yang tewas di Buyat, Kecamatan Kotabunan. Dua korban lainnya, Ongky Bawusu warga Kima dan seorang warga Teling Manado. Akibat bentrokan ini sekitar 90 rumah rusak berat.
Kadispen Polda Sulawesi Utara Drs Sudarsono SH mengatakan, peran pemuka agama dan tokoh masyarakat sangat diharapkan dalam menenangkan warga yang bertikai. "Polisi hanya mengamankan dan menjadi mediator saja," kata Sudarsono kepada TEMPO Interaktif. (Verrianto Madjowa)