Profil Laksana Tri Handoko, Kepala BRIN yang Didesak Mundur oleh DPR

Reporter

Naufal Ridhwan

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 3 Februari 2023 19:55 WIB

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko berbicara dalam acara virtual Gelar Riset dan Inovasi Bidang Kesehatan dan Pangan 2021 di Jakarta, Selasa 30 November 2021. (ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak)

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi VII DPR RI mendesak pemerintah segera mengganti Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN Laksana Tri Handoko akibat permasalahan di tubuh lembaga riset tersebut yang tak kunjung usai. Hal ini tertuang dalam kesimpulan rapat dengar pendapat Komisi VII bersama Kepala BRIN.

Menurut Wakil Ketua Komisi Riset Maman Abdurrahman, BRIN punya banyak masalah di internal, polemik hubungan antara sesama periset, hingga tindakan tidak profesional yang dilakukan pejabat di BRIN. Oleh sebab itu, ia meminta pertanggungjawaban penuh Laksana selaku Kepala BRIN.

Senada dengan Maman, anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar Gandung Pardiman mengusulkan Kepala BRIN segera diganti. Gandung turut mengusulkan audit dan investigasi mengenai perjalanan keuangan BRIN yang disebutnya banyak dikorupsi.

“Saya usul audit, investigasi tentang perjalanan keuangan BRIN. Banyak yang dikorupsi itu, saya yakin seyakin-yakinnya. Lama-lama saya muak dengan Kepala BRIN. Kita panggil BPK,” kata dia.

Baca juga: Kinerja BRIN Jadi Sorotan, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto: Itu Karena Sistem Proporsional Terbuka

Advertising
Advertising

Selanjutnya profil Laksana Tri Handoko...

<!--more-->

Mantan Kepala LIPI

Laksana Tri Handoko adalah seorang ilmuwan Indonesia yang mengenyam pendidikan S1 hingga S3 di Jepang. Untuk S1, Handoko memperoleh gelar dari Kumamoto University, Jepang. Sedangkan, S2 hingga S3 menamatkan di Hiroshima University, Jepang.

Pria kelahiran Malang 7 Mei 1968 ini menjadi bagian dari LIPI sejak 2002. Sebelum menjadi Kepala LIPI, Handoko menjabat sejumlah posisi. Ia menjadi Kepala Grup Fisika Teori dan Komputasi Pusat Penelitian Fisika LIPI pada 2002 hingga 2012.

Setelah itu, Laksana menjadi Kepala Pusat Penelitian Informatika LIPI dari 2012 hingga 2014. Jabatan terakhirnya sebelum menjadi Kepala LIPI pada 2018, sebagai Deputi Ilmu Pengetahuan Teknik.

Tiga tahun masa kepemimpinannya sebagai Kepala LIPI, Handoko memimpin dan mengawal langsung proses transformasi LIPI menjadi lembaga riset yang lebih efisien, efektif, dan produktif.

Transformasi kelembagaan itu dijalankan sebagai komitmen mendukung reformasi birokrasi yang dicanangkan pemerintah.

Menurutnya, reformasi birokrasi LIPI merupakan kunci untuk meningkatkan kinerja lembaga penelitian dan ilmu pengetahuan.

“Reformasi birokrasi LIPI dilakukan melalui perbaikan manajemen riset dengan cara melakukan penataan organisasi secara total dan perubahan proses bisnis melalui rekayasa birokrasi,” kata Handoko.

Laksana juga merupakan pengajar di Departemen Fisika, Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 2002 hingga 2004. Lalu, dia juga menjadi pengajar di Departemen Fisika, Universitas Indonesia (UI) sejak 2002 hingga sekarang.

Peraih 14 Penghargaan Ilmiah dari Berbagai Lembaga

Laksana juga pernah memperoleh penghargaan ilmiah sebanyak 14 kali dari berbagai lembaga di Indonesia maupun dunia. Antara lain; PII Adhidarma Profesi Award pada 2010, Penemuan Baru yang Bermanfaat bagi Negara pada 2010, The 400 most highly cited papers of All Time in High Energy Physics pada 2010.

Selain itu, Laksana juga meraih Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa 2009 (Ilmu Pengetahuan) pada 2009, 101 Inovasi paling Prospektif pada 2009, Satyalancana Wira Karya untuk Sains pada 2009, Achmad Bakrie Award untuk Bidang Sains pada 2008, Asia Pacific ICT Award (e-Gov & Services) pada 2006.

Selanjutnya peraih Habibie Award...

<!--more-->

Tidak cukup sampai disitu, Laksana juga meraih Habibie Award untuk Bidang Ilmu Dasar pada 2004, Asia Pacific ICT Award (Research & Development) pada 2004, Asia Pacific ICT Award (Education & Training) pada 2003, Peneliti Muda Indonesia Bidang Ilmu Dasar pada 2002, dan Humboldt Fellow pada 1999.

Dilantik Jokowi Menjadi Kepala BRIN

Laksana Tri Handoko resmi dilantik Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada Rabu, 28 April 2021. Penetapan Handoko sebagai Kepala BRIN menyusul ditetapkannya BRIN sebagai badan otonom pusat integrasi riset dan inovasi di Indonesia yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

Laksana menjelaskan, dalam pelaksanaanya, lembaga penelitian di Indonesia sekaligus fungsi penelitian dan pengembangan yang ada di kementerian akan diintegrasikan dalam BRIN. Dalam hal ini, integrasi riset akan mencakup seluruh proses manajemen, anggaran serta sumber daya manusia.

“BRIN ditujukan untuk konsolidasi sumber daya, khususnya anggaran dan SDM. Target konsolidasi sendiri direncanakan mulai pada tahun anggaran 2022,” ujar Handoko dalam keterangan tertulis, Rabu, 28 April 2021.

BRIN dibentuk untuk menjadi penyedia infrastruktur riset berbagai bidang. Tujuan utamanya untuk meningkatkan nilai tambah kekayaan sumber daya alam lokal demi peningkatan ekonomi nasional.

Baca juga: PKS Minta Presiden Jokowi Turun Tangan Bereskan BRIN

DEWI NURITA | IMA DINI SHAFIRA | MOH KHORY ALFARIZI

Berita terkait

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

7 jam lalu

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

Pensiunan Puspitek menyatakan Menristek saat itu, BJ Habibie, menyiapkan rumah dinas itu bagi para peneliti yang ditarik dari berbagai daerah.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

11 jam lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

13 jam lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

14 jam lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

14 jam lalu

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

1 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

1 hari lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

1 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

1 hari lalu

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

BRIN meminta ratusan pensiunan ilmuwan mengosongkan rumah dinas di Puspiptek paling lambat 15 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

3 hari lalu

Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

Sesar Baribis merupakan salah satu sesar mayor di Jawa bagian Barat dan membentang mengikuti pola pulau.

Baca Selengkapnya