Pemimpin Pesantren Waria Al-Fatah Yogyakarta Meninggal

Rabu, 1 Februari 2023 10:30 WIB

Shinta Ratri, pemimpin pesantren Al-Fatah, saat mengikuti pengajian. Uniknya seluruh santri di pesantren ini merupakan seorang waria. Yogyakarta, Indonesia, 12 Agustus 2015. Ulet Ifansasti / Getty Images

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemimpin Pesantren Waria Al-Fatah Kotagede, Yogyakarta, Shinta Ratri meninggal karena serangan jantung pada Rabu pagi, 1 Februari 2023 di Rumah Sakit Umum Daerah Wirosaban, Kota Yogyakarta.

Seluruh kolega Shinta Ratri mengabarkan rasa duka itu, satu di antaranya Rully Mallay, 60 tahun, Koordinator Waria Crisis Center.

Jenazah Shinta disemayamkan di rumah duka Jagalan dan dimakamkan hari ini pukul 14.00. "Bu Shinta dimakamkan di pemakaman Semoyan, Jagalan, Banguntapan," kata guru ngaji Pesantren Waria Al-Fatah, Masthuriyah Sa'dan dihubungi melalui sambungan telepon Rabu 1 Februari 2023.

Raih sejumlah penghargaan

Shinta Ratri meninggal dalam usia 60 tahun. Dia merupakan penerima penghargaan dari Front Line Defenders, organisasi internasional untuk perlindungan pembela HAM berbasis di Irlandia.

Dia satu-satunya yang terpilih untuk mendapatkan penghargaan tersebut dari kawasan Asia Pasifik. Dia bersanding dengan empat orang penerima penghargaan dari Republik Dominika, Tunisia, Rusia dan Malawi.

Advertising
Advertising

Penghargaan itu khusus diberikan untuk pembela HAM berisiko tinggi yang mengalami kekerasan.

Front Line Defenders menetapkan Shinta karena dia gigih mempertahankan pondok pesantren dan komunitasnya setelah belasan anggota Front Jihad Islam menggeruduk pesantren pada 19 Februari 2016. Shinta terus berdiri mempertahankan hak komunitas waria agar tetap bisa menjalankan ibadah. Shinta bisa saja menutup pesantren tersebut di tengah jalan. Tapi, dia tetap menjalankan kegiatan belajar agama di pesantren.

Santri pesantren waria hidup berdampingan dengan tetangga kanan kiri. Mereka menjaga keberadaan pesantren tersebut.

Penghargaan diberikan kepada pejuang LGBT yang mengalami beragam serangan dan diskriminasi. Setiap tahun penghargaan pembela HAM yang mereka berikan berbeda-beda, bergantung pada situasi tahun itu.

Tidak mudah untuk para pembela hak-hak LGBT hidup di negara-negara yang belum bebas diskriminasi. Di negara mayoritas Muslim seperti Indonesia, LGBT mendapatkan penolakan yang keras.

Oganisasi itu secara khusus mengundang Shinta datang ke Dublin, Irlandia untuk menerima penghargaan bersama empat pembela HAM lainnya pada 2 Oktober 2019.

Awal mula pendirian pesantren waria

Pesantren waria berdiri di tengah perkampungan Kotagede. Di sekitarnya terdapat rumah-rumah tradisional berarsitektur Jawa. Untuk menuju ke sana, orang harus melalui gang sempit. Pesantren berdiri di kawasan Kotagede sejak tahun 2014.

Sebelumnya Ponpes Waria berdiri di Notoyudan, menempati rumah kontrakan Maryani pada 2008. Maryani menjadi ketuanya.

Berdirinya pesantren waria ini bermula dari rutinitas Maryani mengikuti pengajian Kiai Haji Hamrolie Harun, seorang ustad pengasuh pengajian Al Fatah di kawasan Pathuk, Yogyakarta. K.H. Hamrolie juga yang memberi nama Pondok Pesantren Al-Fattah. Nama itu berasal dari pengajian mujahadah yang diselenggarakan K.H. Hamrolie.

Ia menjadi pembina pondok itu. Pada 2013, K.H. Hamrolie meninggal. Setahun kemudian, Maryani meninggal. Ponpes pindah ke kawasan Kotagede, Yogyakarta di rumah Shinta Ratri, ketua pondok pesantren yang sekarang pada 2014.

SHINTA MAHARANI

Baca: Banyak Waria di Yogyakarta Sakit, tak Bisa Mengakses Fasilitas Kesehatan

Berita terkait

Cara Pemkot Yogyakarta Biasakan Pedagang Pasar Lansia Bayar Retribusi secara Digital

2 jam lalu

Cara Pemkot Yogyakarta Biasakan Pedagang Pasar Lansia Bayar Retribusi secara Digital

Pemerintah Kota Yogyakarta memiliki cara khusus agar pedagang pasar tradisional terutama yang Lansia terbiasa membayar retribusi secara digital.

Baca Selengkapnya

Pemda Yogyakarta Tetapkan Kasus Gondongan sebagai Kejadian Luar Biasa, Warga Diimbau Tak Terjebak Mitos

5 jam lalu

Pemda Yogyakarta Tetapkan Kasus Gondongan sebagai Kejadian Luar Biasa, Warga Diimbau Tak Terjebak Mitos

Sebagian warga lokal percaya gondongan bisa diobati bila pasiennya memakai kalung buah mengkudu.

Baca Selengkapnya

Intensitas Hujan Meningkat, Yogyakarta Tetapkan Siaga Darurat Hidrometeorologi Basah

20 jam lalu

Intensitas Hujan Meningkat, Yogyakarta Tetapkan Siaga Darurat Hidrometeorologi Basah

Masyarakat dan juga kalangan wisatawan yang mempersiapkan rencana liburan ke Yogyakarta perlu mewaspadai potensi akibat cuaca buruk seiring meningkatnya intensitas hujan awal November 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Larang Aksi Ngamen Online di Ruang Publik, Dinilai Ganggu Pejalan Kaki

22 jam lalu

Yogyakarta Larang Aksi Ngamen Online di Ruang Publik, Dinilai Ganggu Pejalan Kaki

Satpol PP di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta tengah mengawasi maraknya aksi mengamen secara online yang dilakukan sejumlah orang di kawasan ruang publik belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Kasus Gondongan Meningkat Drastis di Yogyakarta, Siswa Tertular Dilarang Masuk Sekolah

1 hari lalu

Kasus Gondongan Meningkat Drastis di Yogyakarta, Siswa Tertular Dilarang Masuk Sekolah

Kasus penyakit gondongan atau parotitis tengah menjadi perhatian di Kota Yogyakarta sepanjang periode Oktober hingga awal November 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Pemda DIY Ingin Akhiri Penularan HIV pada 2030, Dorong Masyarakat Ikuti Deteksi Dini Gratis

1 hari lalu

Pemda DIY Ingin Akhiri Penularan HIV pada 2030, Dorong Masyarakat Ikuti Deteksi Dini Gratis

Pengecekan atau deteksi dini HIV bisa dilakukan di 18 Puskesmas dan 13 rumah sakit di Yogyakarta. Layanan ini bahkan dibuka beberapa puskesmas.

Baca Selengkapnya

Branding City Of Festival, Jurus Yogyakarta Kukuhkan Jadi Destinasi Wisata Utama

4 hari lalu

Branding City Of Festival, Jurus Yogyakarta Kukuhkan Jadi Destinasi Wisata Utama

Meski tak memiliki destinasi alam, Kota Yogyakarta tiap tahun sukses menjadi tujuan wisata utama.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dorong Warganya Bersedia Daftarkan Koleksi Naskah Kuno, Ini Alasannya

4 hari lalu

Yogyakarta Dorong Warganya Bersedia Daftarkan Koleksi Naskah Kuno, Ini Alasannya

Pemerintah Kota Yogyakarta mendorong warganya yang memiliki koleksi naskah kuno didaftarkan ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Pasca Ricuh Prawirotaman Yogya, Belasan Outlet hingga Kafe Penjual Miras Ditutup

4 hari lalu

Pasca Ricuh Prawirotaman Yogya, Belasan Outlet hingga Kafe Penjual Miras Ditutup

Sejumlah kafe outlet, hingga toko yang menjual minuman beralkohol atau minuman keras (miras) di Yogyakarta mulai ditutup satuan polisi pamong praja (Satpol PP) Kamis 31 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Bersih Miras, Sultan HB X Tenggat Kabupaten-Kota Lakukan Ini Dalam 2 Pekan

5 hari lalu

Yogyakarta Bersih Miras, Sultan HB X Tenggat Kabupaten-Kota Lakukan Ini Dalam 2 Pekan

Upaya Yogyakarta mewujudkan kenyamanan dan keamanan sebagai Kota Wisata, Kota Budaya, dan Kota Pelajar dari pengaruh buruk minuman keras atau miras kian ditindaklanjuti serius

Baca Selengkapnya