Menkes Budi Gunadi Pastikan Booster Kedua Tak Jadi Syarat Perjalanan

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Amirullah

Kamis, 26 Januari 2023 14:36 WIB

Warga mendapatkan suntikan dosis keempat atau booster kedua vaksinasi Covid-19 di Blok A Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Selasa, 24 Januari 2023. Vaksinasi booster tahap kedua di Kantor Wali Kota Jakarta Timur digelar dari tanggal 24 - 27 Januari 2023 mulai dari pukul 08.00 hingga 12.00, dengan menyediakan kuota 500 vaksin Pfizer setiap harinya. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin terus mengajak masyarakat, terutama orang tua dan orang yang punya komorbid, untuk segera disuntik vaksin Covid-19 penguat alias booster dosis kedua. Kendati demikian, Budi memastikan booster kedua ini tidak akan diberlakukan sebagai syarat perjalanan.

"Enggak (jadi syarat)," kata Budi usai rakornas transisi penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional tahun 2023 di Jakarta, Kamis, 26 Januari 2023.

Kepastian ini disampaikan Budi setelah adanya pengumuman pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi, akhir 2022 lalu. Meski PPKM dicabut, booster pertama sampai sekarang masih jadi syarat perjalanan.

Di sisi lain, program booster kedua sudah dimulai, dan menurut Budi sejauh ini masih gratis. Tapi Budi tak menutup kemungkinan bahwa pemerintah akan mengubahnya jadi berbayar, sebagai bagian dari strategi pandemi menuju endemi.

"Intinya intervensi pemerintah yang mengatur-atur masyarakat akan kami kurangi. Supaya partisipasi masyarakat atas kesadaran sendiri itu boleh ditingkatkan obat-obatan vaksinnya ada," ujar Budi.

Advertising
Advertising

Dia belum memastikan wilayah yang jadi prioritas untuk penetrasi booster kedua. Sebab pemerintah masih menunggu hasil sero survei yang akan keluar hasilnya awal Februari.

Kasus Covid Kraken

Lebih lanjut, imbauan ke masyarakat untuk segera booster kedua disampaikan Budi menyusul adanya pasien pertama di Indonesia yang terkonfirmasi telah terjangkit subvarian Omicron XBB 1.5 alias Covid Kraken. Budi menyebut pihaknya terus melakukan surveillance dan penelusuran kontak erat dari pasien tersebut.

Berdasarkan pengamatan kementerian, Covid Kraken ini memiliki penularan yang cepat. "Tapi lemah, apa artinya? Hospitality (potensi pasien masuk rumah sakit)-nya enggak tinggi," kata Budi.

Kemarin di DPR, Budi telah mengumumkan kasus Covid Kraken yang berasal dari warga negara asing alias WNA Polandia yang berkunjung ke Indonesia. WNA tersebut masuk ke Indonesia lewat Jakarta pada 6 Januari lalu. Kemudian, WNA ini ke Balikpapan pada 7 Januari. Atas temuan kasus ini, kementerian sedang menelusuri kontak erat pasien tersebut.

Budi Gunadi menyebut Kraken ini adalah cicit dari Omicron, BA.1 dan BA.1.5, dari BA.5 kemudian XBB. Meski virus ini terus bermutasi, Budi mengklaim imunitas masyarakat relatif lebih baik. "Kami harapkan sero-survei kan akan keluar di Februari, nah selama populasi kita baik, terutama yang orang tua yang punya komorbid itu imunitasnya masih tinggi, Insyaallah kalau ada varian baru bisa tertangani," ujarnya.

Baca: Menkes Sebut Covid Kraken Masuk Jadi Bukti Surveillance RI Bagus

Berita terkait

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

6 jam lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

2 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

12 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pesan Menkes buat Pemudik, Hindari 3 Masalah Kesehatan Ini

26 hari lalu

Pesan Menkes buat Pemudik, Hindari 3 Masalah Kesehatan Ini

Menkes mengatakan tiga masalah kesehatan berikut bisa muncul ketika pemudik terlalu memaksakan diri sehingga membahayakan keselamatan.

Baca Selengkapnya

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

33 hari lalu

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

Ignasius Jonan dan Salman Subakat ada di antara empat nama anggota MWA ITB unsur wakil masyarakat. Menunggu pengesahan mendikbudristek.

Baca Selengkapnya

Ramai PIK 2 dan BSD jadi PSN, Ternyata Awalnya Diusulkan oleh Sandiaga dan Budi Gunadi

33 hari lalu

Ramai PIK 2 dan BSD jadi PSN, Ternyata Awalnya Diusulkan oleh Sandiaga dan Budi Gunadi

Pemerintah membeberkan awal mula Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) dan Bumi Serpong Damai (BSD) masuk ke daftar PSN.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

34 hari lalu

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.

Baca Selengkapnya

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

36 hari lalu

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.

Baca Selengkapnya

Jumlah Penderita Flu Singapura Capai 5.461 Orang, Menkes Imbau Masyarakat Jaga Daya Tahan Tubuh

37 hari lalu

Jumlah Penderita Flu Singapura Capai 5.461 Orang, Menkes Imbau Masyarakat Jaga Daya Tahan Tubuh

Menkes mengingatkan masyarakat agar menjaga daya tahan tubuh.

Baca Selengkapnya

Mantan Menkes Ingatkan Menu Makan Siang Gratis Jangan Hanya Nasi Ditambah Mie Goreng

29 Februari 2024

Mantan Menkes Ingatkan Menu Makan Siang Gratis Jangan Hanya Nasi Ditambah Mie Goreng

Program makan siang gratis merupakan program yang diusung pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya