TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah diminta untuk segera menyelesaikan kasus Trisakti sebelum tanggal 13 November 2003. Sudah empat tahun kasus ini tanpa penyelesaian yang berarti kata Aditia Yuri, juru bicara Panitia Peringatan Lima Tahun 12 Mei, di kampus Trisakti, Senin (12/5). Tragedi meninggalnya empat mahasiswa Universitas Trisakti dikenal Tragedi Trisakti Senin tadi diperingati di kampus Trisakti. Sejumlah karangan bunga diletakkan di halaman kampus tersebut. Upacara dan orasi digelar untuk mengingat meninggalnya empat mahasiswa yang menjadi pemicu gerakan reformasi di Indonesia pada tahun l998. Dalam peringatan tersebut, Panitia Peringatan Lima Tahun Tragedi Trisakti meminta agar Tim Penuntasan Kasus (TPK) 12 Mei mendesak pemerintah lebih serius menyelesaikan kasus tersebut. Sudah empat tahun kasus ini tanpa penyelesaian yang berarti ujar Aditia. Selain itu, mereka juga menuntut janji Mega yang pernah datang dua kali ke Trisakti dengan janji untuk menyelesaikan kasus tersebut. Usai berorasi di kampus, para mahasiswa mengadakan aksi ke DPR untuk menuntut dibatalkannya rekomendasi Pansus DPR yang menyatakan kasus 12 Mei bukan pelanggaran HAM berat. Selepas dari DPR, mereka juga menuju Kejaksaan Agung untuk menuntut agar memproses rekomendasi yang disampaikan Komnas HAM yang menyatakan bahwa Tragedi 12 Mei sebagai pelanggaran HAM berat. Di Jember, Jawa Timur, Tragedi Trisakti juga diperingati ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Front Oposisi Mahasiswa Jember (FOMJ). Mereka melakukan long march di tugu prasasti Universitas Jember menuju kantor DPRD Jember. Dengan membawa bendera organisasi dan menyebar selebaran, menuntut dan mengecam pemerintahan Megawati Hamzah. Dalam demonstrasi kali ini mahasiswa sempat terlibat bentrok dengan aparat polisi karena para mereka akan menurunkan bendera di halaman kantor DPRD Jember. (Yandrie Arvian, Mahbub Junaidi TNR).