Ratusan Personel Gabungan TNI-Polri Dikerahkan Usai Kericuhan di Dogiyai Papua
Reporter
Eka Yudha Saputra
Editor
Eko Ari Wibowo
Minggu, 22 Januari 2023 19:21 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ignatius Benny Ady Prabowo memastikan situasi di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, kondusif setelah kericuhan dan pembakaran kios pada Sabtu, 21 Januari 2023. Ia mengatakan aparat gabungan TNI-Polri dikerahkan untuk pengamanan pascapenyerangan.
“Ada perbantuan pengamanan dengan 50 personel Polres Nabire, 100 personel TNI dari Kodim Nabire, dan satu peleton Brimob Batalyon C Nabire,” kata Komisaris Besar Ignatius Benny Ady Prabowo saat dihubungi Tempo, Ahad, 22 Januari 2023.
Sebelumnya Kapolres Dogiyai Komisaris Samuel D. Tatiratu mengatakan Yulianis Tebai, pria 30 tahun, tewas tertembak di sekitar Kampung Gopouya, Kabupaten Dogiyai.
Bermula dari pemalakan
Dari laporan yang diterima polisi, insiden itu berawal dari kasus dugaan pemalakan terhadap sopir truk yang dilakukan sekelompok pemuda sekitar pukul 13.00 WIT. Polisi menyebut para pemuda itu dipengaruhi minuman beralkohol.
"Saat pemalakan, tiba-tiba terjadi penembakan yang mengenai korban Yulianis Tebai hingga meninggal," kata Kompol Tatiratu, Sabtu malam, 21 Januari 2023.
Saat dikonfirmasi lebih lanjut, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan Yulianis ditembak petugas karena melakukan perlawanan.
“Yang bersangkutan ditembak petugas karena melakukan perlawanan,” ujar Benny.
Namun Benny mengatakan saat ini masih menyelidiki apakah Yulianis termasuk orang yang melakukan pemalakan terhadap sopir truk.
Selanjutnya: satu orang jadi korban penikaman..
<!--more-->
Sebelumnya Kapolres Dogiyai Komisaris Samuel D. Tatiratu mengatakan Yulianis Tebai sudah ditemukan meninggal ketika polisi yang mendapat laporan adanya pemalakan tiba di lokasi. Polisi, kata Tatiratu, bernegosiasi dengan keluarga korban yang sudah ada di tempat terjadinya perkara itu untuk membawa Yulianis Tebai ke Puskesmas Bomomami. Setelah dibawa, di tengah jalan rombongan dicegat dan diserang massa menggunakan batu, kayu, dan alat tajam sehingga, kata Tatirati, anggotanya mengambil keputusan untuk mengamankan diri di Polsek Mapia.
Selain menyerang anggota, massa juga merusak dua kendaraan jenis truk. Kapolres Dogiyai mengatakan, ada dua warga sipil, salah satunya sopir truk yang saat itu melintas menjadi korban penikaman.
Tatiratu mengatakan jenazah korban sudah dibawa pihak keluarga dan anggota polisi masih bersiaga guna mengantisipasi terjadinya aksi susulan.
Pada 12 November 2022 lalu, kerusuhan juga terjadi di Dogiyai. Saat itu massa membakar kawasan Pasar Moanemani. Kericuhan terjadi akibat kecelakaan lalu lintas yang menewaskan seorang anak berusia lima tahun di Kampung Ikebo, Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai.
Akibat kerusuhan itu, 121 bangunan ludes terbakar termasuk enam kantor milik Pemda Dogiyai, 20 sepeda motor, dua truk, dan satu ekskavator.
EKA YUDHA SAPUTRA | ANTARA
Baca: Kericuhan Terjadi di Dogiyai Papua Tengah, Polisi Duga karena Tertembaknya Seorang Pria