Putri Candrawathi Menangis saat Ceritakan Detik-detik Tuduhan Pemerkosaan Yosua

Rabu, 11 Januari 2023 12:57 WIB

Majelis hakim Wahyu Iman Santoso memimpin sidang dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. dengan terdakwa Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo (kanan) di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Kamis, 29 Desember 2022. Hakim Wahyu memimpin sidang pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat dengan terdakwa lainnya yaitu Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf sejak 17 Oktober 2022. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Putri Candrawathi menangis saat menceritakan detik-detik Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J melakukan pelecehan di rumah Magelang pada 7 Juli 2022.

Putri Candrawathi beberapa kali menangis saat memberikan keterangan selama pemeriksaannya sebagai terdakwa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu, 11 Januari 2023. Ketika menceritakan detik-detik pemerkosaan, Putri Candrawathi diam sejenak untuk menyeka pipinya dari air mata. Kemudian Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santoso meminta Putri tidak menceritakan secara rinci soal pelecehan seksual.

“Kaya pintu dibuka keras kaya ‘gruk’ gitu, terus saya membuka mata saya,” cerita Putri kemudian berhenti menahan tangis.

“Yosua sudah ada di dekat kaki saya,” kata Putri.

“Terus seperti yang saudara terangkan kemarin ketika saudara menjadi saksi, terus saudara menghubungi saudara Richard, eh, waktu itu Susi naik dulu ya waktu saudara jatuh terduduk?” tanya hakim.

Advertising
Advertising

“Setelah saya jatuh terduduk, saya tersadar ketika susi memegang kaki kanan saya dia menggoyang-goyangkan kaki saya. Dia bilang ‘ibu, ibu’,” tutur Putri kemudian terhenti menyeka air mata dengan tisu.

“Lalu saya membuka mata saya dan saya menangis, lalu susi berteriak ‘Om Kuat tolong, tolong ibu’, lalu Kuat naik ke atas. memegang kaki kiri saya dan menangis,” cerita Putri lalu diam. Menangis.

Kemudian Putri menceritakan jika dirinya dibopong Kuat dan Susi ke dalam kamar lalu dibaringkan di tempat tidur. Kemudian Susi menggosok kaki Putri dengan minyak dan menyelimutinya.

“Kuat menyuruh Susi mengunci pintu, lalu Kuat sepertinya turun ke bawah karena saya mendengar suara ribut-ribut di lantai satu,” kata dia.

“Agak keras ya suaranya Kuat sampai terdengar saudara?” tanya hakim.

“Iya, lalu suara itu menghilang. Tak lama Kuat naik ke atas kembali. Lalu saya tanyakan Kuat ‘Dek Ricky di mana, Dek Richard di mana’. Disampaikan bahwa sedang ke sekolah anak saya. Saya bilang ‘tolong telepon Om’, tapi Om Kuat tidak bawa telepon saat itu karena teleponnya di bawah,” kata dia.

Putri juga menyuruh Susi untuk menelepon Ricky dan Richard, tetapi ia juga tidak memegang telepon. Kemudian Putri meminta tolong dicarikan handphone-nya. Ia lalu meminta Kuat menelepon Ricky dan Richard.

“Masih ingat jam berapa?”

“Tidak ingat,” kata Putri.

“Tapi di luar sudah gelap? terlihat tidak dari kamar?

“Lampu sudah dinyalakan,” kata Putri

“Berarti kan di luar sudah gelap kalau lampu sudah dinyalakan. Pas saudara ditemukan saudara Susi, lampu masih terang apa sudah gelap?

“Waktu ditemukan Susi duduk di lantai itu masih terang,” kata Putri.

“Artinha waktu belum nyala?”

“Belum nyala,” jawab Putri.

“Berarti kita perkirakan antara 17.30 sampai 18.00 ya,” kata hakim.

Selanjutnya: dalam keterangannya, Putri mengampuni Yosua...

<!--more-->

Dalam Berita Acara Pemeriksaan Tambahan Putri Candrawathi yang ditandatangani pada 9 September 2022 dan dilihat Tempo. Dalam BAP tersebut, Putri sempat bercakap dengan Yosua setelah tuduhan pelecehan seksual yang diklaim Putri dilakukan Yosua.

Ia mengatakan saat itu ia berada di kamar lantai dua dan meminta Ricky Rizal untuk memanggil Yosua ke kamar. Kemudian Ricky dan Yosua naik ke kamar lantai dua. Putri mengaku menenangkan Yosua agar tidak terjadi keributan.

“Yang saya katakan saat itu, ‘saya mengampuni perbuatanmu yang keji terhadap saya, tapi saya minta kamu untuk resign’,” kata Putri dalam BAP-nya.

Putri mengatakan setelah itu Yosua menangis, meminta maaf dan ampun. Ia lalu meminta Yosua dan Ricky turun.

Ketika mengatakan itu, Putri mengaku melihat Ricky berada di dekat pintu kasa. Dalam Berita Pemeriksaan Konfrontasi tertanggal 31 Agustus 2022, Ricky mengatakan ia menemui Yosua di luar rumah dan menanyakan apa yang terjadi.

“Saya tanya ‘ada apa Yos?’. Dia menjawab sambil emosi, ‘Gak tau Bang saya…kenapa Kuat tiba-tiba marah ke saya!’,” kata Ricky dalam BAP-nya.

Kemudian, ia membujuk Yosua agar naik ke lantai dua untuk menemui Putri Candrawathi. Yosua pun bersedia masuk. Ricky mengatakan Yosua masuk ke kamar tidur Putri dan duduk di sebelah kiri Putri yang sedang terbaring di ranjang.

“Sedangkan saya menunggu dengan berdiri di dekat pintu kaca (selasar lantai 2) sambil sesekali melihat kamar Ibu Putri dari balik pintu kasa kamar. Saya tidak mengetahui apa yang dibicarakan Ibu Putri dan Yoshua,” tutur Ricky.

Dalam BAP-nya, Putri mengaku Yosua masuk ke kamar tidurnya di lantai dua pada hari itu ketika ia sedang istirahat sore. Ia mengatakan Yosua melepas pakaiannya dan menyetubuhinya. Namun mengurungkan aksinya ketika mendengar ada orang hendak naik ke atas. Putri mengaku dia dibanting di depan pintu kamar mandi sebelum Yosua turun.

Pada tengah malam Putri menelepon suaminya, Ferdy Sambo, dan menceritakan peristiwa itu secara tidak rinci dengan mengatakan Yosua masuk ke kamarnya dan berlaku kurang ajar.

Peristiwa di Magelang itu membuat Ferdy Sambo marah dan merencanakan pembunuhan terhadap ajudannya di lantai tiga rumah pribadinya di Jalan Saguling 3 pada 8 Juli 2022. Dalam skenario yang dibuat oleh mantan Kepala Divisi Propam itu, Yosua kepergok Richard melecehkan istrinya di rumah dinasnya di Kompleks Polri Duren Tiga No. 46. Yosua kemudian menembak Richard lebih dahulu, yang dibalas Richard dan akhirnya menewaskan Yosua.

Putri Candrawathi melaporkan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Yosua ke Polres Metro Jakarta Selatan setelah Yosua dibunuh. Laporan ini merupakan siasat Ferdy Sambo yang menuduh Yosua melecehkan istrinya hingga berakhir adu tembak dengan Richard Eliezer. Laporan model A juga dilayangkan salah seorang anggota Polres Jaksel bernama Martin Gabe, yang melaporkan Yosua atas percobaan pembunuhan terhadap Richard.

Namun Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Badan Reserse Kriminal atau Bareskrim Polri saat itu, Brigadir Jenderal Andi Rian Djajadi, mengatakan dua penyidikan tehadap laporan tersebut dihentikan karena tidak menemukan tindak pidana.

“Kedua perkara ini kami hentikan penyidikannya karena tidak ditemukan peristiwa pidana,” kata Brigjen Andi Rian saat konferensi pers di Mabes Polri, Jumat, 12 Agustus 2022.

Andi mengatakan, dua laporan tersebut merupakan upaya obstruction of justice dalam kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri No 46 di Duren Tiga, Jakarta Selatan, 8 Juli lalu.

Tim kuasa hukum terdakwa Putri Candrawathi membeberkan alasan kenapa kliennya tidak melapor dugaan pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh Nofriyansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah Magelang, Jawa Tengah, pada 7 Juli 2022.

Kuasa hukum mengatakan status Putri sebagai seorang ibu dan perempuan, mengakibatkan apa yang dilakukan oleh Yosua menjadi pukulan sangat berat tersendiri baginya. Menurut kuasa hukum, sulit baginya untuk menceritakan hal ini bagi siapapun karena akan dilihat sebagai aib oleh yang mendengar.

“Selain itu jika dirinya melaporkan hal ini ke kepolisian setempat, kejadian tersebut akan diketahui oleh semakin banyak orang,” kata tim kuasa hukum Putri Candrawathi saat pembacaan eksepsi atau nota keberatan atas dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, 17 Oktober 2022.

Selain itu, Putri Candrawathi khawatir suaminya, Ferdy Sambo, akan terdampak jika banyak orang yang mengetahui kejadian yang dialaminya dan menjadi bahan celaan terhadapnya dan keluarganya. Di saat bersamaan Putri mengalami kekacauan perasaan, beban pikiran bertumpuk-tumpuk tak menentu, sekaligus syok.

“Sebab terdakwa Putri Candrawathi tidak pernah menyangka bahwa Nofriansyah Yosua Hutabarat yang selama ini sudah dianggap seperti anak dan menjadi bagian dari keluarga, ternyata tega untuk berbuat demikian terhadap dirinya,” kata kuasa hukum mengutip Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Putri yang ditandatangani pada 26 Agustus 2022.

Hari ini, Senin, 17 Oktober 2022, Jaksa Penuntut Umum mendakwa Putri Candrawathi dengan dakwaan primer Pasal 340 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP subsider Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Dalam surat dakwaannya, JPU menuduh Putri Candrawathi mengetahui dan berada di tempat saat Ferdy Sambo menjelaskan rencana pembunuhan Yosua di lantai 3 rumah pribadi di Jalan Saguling 3 pada 8 Juli lalu. Ferdy Sambo disebut marah setelah mendengar keterangan sepihak dari istrinya, Putri Candrawathi yang mengaku dilecehkan Yosua di Magelang pada 7 Juli 2022. Ia pun lantas memanggil ajudannya Ricky Rizal menggunakan handie talkie (HT) ke lantai tiga.

Ferdy Sambo sempat menanyakan Ricky Rizal apa yang terjadi di Magelang dan dijawab tidak tahu. Atasannya itu pun lantas menjelaskan istrinya dilecehkan. Ia pun bertanya kepada Ricky apakah ia sanggup menembak Yosua. Ricky menyatakan tidak sanggup. Ia pun meminta Richard Eliezer menembak Yosua.

Putri Candrawathi juga berada satu ruangan saat Ferdy Sambo membeberkan skenario seolah-olah terjadi pelecahan seksual terhadap dirinya saat menyusun plot di lantai tiga Jalan Saguling 3, Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada 8 Juli 2022.

Baca: Hakim Sidang Putri Candrawathi: Jangan Nangis ya, Lama-lama Hakimnya Jadi Ikut Nangis

Berita terkait

Kasus Persetubuhan Anak di Tangsel Mandek Hampir 2 Tahun, Kompolnas Bakal Datangi Polda Metro Jaya

1 hari lalu

Kasus Persetubuhan Anak di Tangsel Mandek Hampir 2 Tahun, Kompolnas Bakal Datangi Polda Metro Jaya

Poengky mengatakan, Kompolnas akan mengawal kasus dugaan persetubuhan anak tersebut agar pelaku, yang merupakan staf kelurahan segera ditindak tegas.

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan V dan E di Cirebon 2016, Mabes Polri Beri Arahan untuk Polda Jawa Barat

2 hari lalu

Kasus Pembunuhan V dan E di Cirebon 2016, Mabes Polri Beri Arahan untuk Polda Jawa Barat

Kasus pembunuhan sepasang kekasih VDA dan RR alias E di Cirebon kembali viral seiring kontroversi film Vina: Sebelum 7 Hari

Baca Selengkapnya

Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

4 hari lalu

Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

Selain kasus bayi diperkosa, pria Brasil ini juga sedang menghadapi penyelidikan atas percobaan pemerkosaan terhadap seorang remaja

Baca Selengkapnya

Pimpinan Ponpes di Lombok Barat Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Santriwati Kabur

6 hari lalu

Pimpinan Ponpes di Lombok Barat Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Santriwati Kabur

Pimpinan Ponpes di Lombok Barat menghilang setelah pondok pesantrennya dirusak massa karena marah atas kasus pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

7 hari lalu

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

Jumlah tentara Jepang hanya 9 persen. Beberapa korban mengatakan budaya pelecehan yang mengakar telah membuat perempuan enggan mendaftar ke militer.

Baca Selengkapnya

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

7 hari lalu

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

Pembunuhan Vina di Cirebon pada 2016 silam, Polisi hingga saat ini masih mencari 3 pelaku yang masih berstatus DPO.

Baca Selengkapnya

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal, Sempat Dirawat Dua Bulan di RSCM

8 hari lalu

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal, Sempat Dirawat Dua Bulan di RSCM

Almarhum Fadil Zumhana akan dimakamkan pada hari ini di TPU Poncol-Bekasi.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

10 hari lalu

Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

Penduduk Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, menjadi gaduh setelah ditemukannya mayat dalam koper pada 25 April lalu. Ini kasus pembunuhan lain.

Baca Selengkapnya

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

13 hari lalu

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

Para ahli PBB mendesak penjajah Zionis Israel untuk mengakhiri agresinya terhadap Gaza, dan menuntut ekspor senjata ke Israel "segera" dihentikan.

Baca Selengkapnya

Kematian Tragis Polisi: Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dan Pembunuhan Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambos Cs

20 hari lalu

Kematian Tragis Polisi: Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dan Pembunuhan Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambos Cs

Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi alias Brigadir RA, mengingatkan kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J pada 2022.

Baca Selengkapnya