Politikus Senior Bicara Penyebab Elektabilitas PPP Anjlok: Konflik Internal hingga Dukungan ke Ahok

Kamis, 5 Januari 2023 19:29 WIB

Anggota DPR Fraksi PPP Ahmad Yani. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Sekretaris Majelis Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Yani menanggapi soal elektabilitas partai berlambang Ka'bah itu yang anjlok dalam setiap survei. Padahal, kata Ahmad, PPP pernah menjadi partai pemenang pemilu di DKI Jakarta, namun kini hanya mendapatkan satu kursi saja di DPRD DKI Jakarta.

Menurut Yani, prinsip partai sejak dulu selalu mengedepankan hadis dan Al Quran dalam pembuatan kebijakan, hal ini membuat ceruk utama pemilih PPP merupakan umat muslim. Namun, Yani menganggap kepengurusan PPP saat ini seolah tidak lagi menggunakan cara tersebut.

"Lambat laun PPP kehilangan karakteristik, nasab dan mazhab. Oleh sebab itu suara PPP menurun drastis," ujar Yani dalam acara Refleksi Setengah Abad PPP di Jakarta Timur, Kamis, 5 Januari 2023.

Salah satu peristiwa yang menjadi titik balik menurunnya pemilih PPP menurut Yani, saat Pilkada 2017 partai memilih untuk mendukung Basuki Tjahja Purnama atau Ahok. Padahal, saat itu Ahok sedang bermasalah karena melakukan penistaan agama.

Dampak dari dukungan terhadap Ahok itu, menurut Yani, terlihat dari rendahnya pemilih PPP di Jakarta dan hanya membuat partai itu mendapatkan 1 kursi di DKI.

"Pemilu kemarin (2019) tinggal 19 kursi di DPR. Itu kalau dikonversi ke suara nggak sampai angka 4 persen atau nggak lolos parliamentary threshold," kata Yani.

Disebut jarang datangi Pesantren

Advertising
Advertising

Salah satu kader PPP yang juga mantan Duta Besar Indonesia untuk Azerbaijan, Husnan Bey Fanani juga mengkritik salah strategi pengurus partai saat ini yang membuat elektabilitas anjlok. Cucu pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) itu menyebut basis suara pemilih PPP berada di daerah, khususnya di pesantren.

"Maka faktor pesantren dan manusia mukmin di daerah itu menjadi sumber (suara partai) di daerah. Tapi mereka hanya didatangi ketika mendekati pemilu," ujar Husnan.

Husnan menyebut PPP pernah menjadi partai Islam terbesar di dunia dengan jumlah pemilih mencapai 38 juta. Tingginya jumlah pemilih itu lantaran partai tidak pilih-pilih dalam merangkul organisasi Islam seperti Nahdlatul Ulama hingga Masyumi. Namun, Husnan menyebut PPP seperti kehilangan identitasnya hingga ditinggal oleh pemilihmya.

"Kita doakan tidak hilang itu PPP di 2024," kata Husnan.

Sementara itu Wakil Majelis Pakar PPP, Anwar Sanusi menyebut turunnya elektabilitas partai bukan semata-mata karena partai pernah mendukung Ahok, tetapi juga karena konflik internal partai politik yang tidak diselesaikan melalui AD/ART yang telah disepakati. Ia mencontohkan hal itu terjadi pada saat perebutan kursi Ketua Umum PPP antara Romahurmuziy dan Djan Faridz.

"Mahkamah Partai juga tidak independen dan memihak salah satu pihak," kata Anwar.

Untuk menyelamatkan elektabilitas partai, Anwar yang juga pendiri Forum Ka'bah Membangun (FKM), mengusulkan agar PPP segera melakukan Muktamar Luar Biasa. Melaui Muktamar tersebut, Anwar menyebut kader partai bisa semakin kompak menghadapi Pemilu 2024.

M JULNIS FIRMANSYAH

Baca: FKM Desak PPP Gelar MLB untuk Kukuhkan Status Mardiono

Berita terkait

Anies Bicara Kemungkinan Duet dengan Ahok di Pilgub Jakarta

6 jam lalu

Anies Bicara Kemungkinan Duet dengan Ahok di Pilgub Jakarta

Anies mengaku banyak mendapat aspirasi dari warga untuk mendorong kembali dirinya mencalonkan diri di Pilgub Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

8 jam lalu

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

PPP sodorkan Achmad Baidow mendampingi Khofifah Indar Parawansa yang maju untuk periode kedua Pilgub Jawa Timur. Begini sosoknya?

Baca Selengkapnya

Hasto PDIP Bilang Begini soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilgub DKI Jakarta

13 jam lalu

Hasto PDIP Bilang Begini soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilgub DKI Jakarta

Nama Ahok dan Anies digadang-gadang untuk maju di Pilgub DKI Jakarta. Apa kata Hasto PDIP?

Baca Selengkapnya

Ahok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu

14 jam lalu

Ahok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu

Demokrat tidak mempermasalahkan majunya kembali Anies Baswedan maupun Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kembali Aktif Ngonten di Akun YouTube Pribadinya, Apa Saja yang Dibicarakan Ahok?

14 jam lalu

Kembali Aktif Ngonten di Akun YouTube Pribadinya, Apa Saja yang Dibicarakan Ahok?

Ahok kembali aktif di akun YouTube pribadinya dengan membuat konten yang membahas permasalah di Jakarta hingga sosok pemimpin yang ideal.

Baca Selengkapnya

Peluang Duet Ahok-Anies di Pilgub DKI Jakarta 2024

15 jam lalu

Peluang Duet Ahok-Anies di Pilgub DKI Jakarta 2024

Nama Ahok dan Anies masuk dalam bursa calon gubernur Pilkada DKI Jakarta 2024. Bahkan keduanya disandingkan sebagai duet Ahok-Anies.

Baca Selengkapnya

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

17 jam lalu

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

Siapa saja 4 nama yang diusulkan PDIP di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

PPP Ogah Muluk-muluk Usung Calon di Pilkada DKI Jakarta

1 hari lalu

PPP Ogah Muluk-muluk Usung Calon di Pilkada DKI Jakarta

Politikus PPP Sandiaga Uno disebut memiliki potensi yang besar untuk disandingkan dengan nama-nama beken yang bakal maju di Pilkada DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kata Ahok soal Namanya Muncul di Bursa Pilgub DKI Jakarta

1 hari lalu

Kata Ahok soal Namanya Muncul di Bursa Pilgub DKI Jakarta

Politikus PDIP menyebut empat nama yang berpotensi maju di cagub DKI Jakarta. Ada nama Ahok.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Awiek PPP Punya Peluang Jadi Lawan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

1 hari lalu

Pengamat Sebut Awiek PPP Punya Peluang Jadi Lawan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

Politikus PPP Achmad Baidowi meraih 359.189 suara nasional di Pileg 2024.

Baca Selengkapnya