Saksi Ahli Sebut Hasil Tes Poligraf Ferdy Sambo -8, Putri Candrawathi -25

Rabu, 14 Desember 2022 13:55 WIB

Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat, Ferdy Sambo (kanan) bersalaman dengan istrinya yang juga terdakwa Putri Candrawathi (kiri) saat mengikuti sidang lanjutan di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa 13 Desember 2022. Putri Candrawathi, mengatakan bahwa dirinya tidak pernah menjadikan Yosua sebagai kepala rumah tangga (karungga) di kediaman Ferdy Sambo. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

TEMPO.CO, Jakarta - Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi hari ini kembali menjalani sidang kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir Yosua. Keduanya dihadirkan sebagai terdakwa untuk mendengarkan keterangan saksi ahli.

Salah satu saksi ahli yang dihadirkan adalah Kepala Urusan Bidang Komputer Forensik Ahli Poligraf Aji Febriyanto Arrosyid. Dalam keterangannya, Aji mengungkapkan hasil tes kebohongan terhadap para terdakwa kasus pembunuhan Brigaidir Yosua, yaitu Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf.

Hakim pun bertanya mengenai metode skoring tes tersebut. "Tadi saudara menggunakan metode skoring atau penilaian terhadap para terdakwa. Terhadap kelimanya menunjukkan. Skornya berapa?," tanya Hakim Ketua Wahyu Iman Santoso di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu, 14 November 2022.

Baca juga: Kuat Ma'ruf Sebut Richard Eliezer Terus Menembak Meski Brigadir J Sudah Terjatuh

Menjawab hal itu, Aji mengatakan bahwa Ferdy Sambo mendapat skor -8, sedangkan Putri Candrawathi nilainya -25. "Kuat Ma’ruf dua kali pemeriksaan, yang pertama hasilnya +9 dan kedua -13," kata dia.

Advertising
Advertising

Sedangkan untuk Ricky Rizal skor pertama +11 dan kedua +19. "Richard +13," kata Aji yang merupakan seorang anggota polisi.

Aji menjelaskan jika skor plus menunjukkan hasil jujur, sedangkan minus menandakan jika terperiksa berbohong. Dalam catatannya, Sambo, Putri dan Kuat terindikasi bohong. Adapun berdasarkan skor, Richard dan Ricky dinyatakan memberikan keterangan jujur.

"Dari skoring yang Anda sebutkan itu menunjukkan indikasi apa? Bohong? jujur atau antara bohong dan jujur?," tanya hakim lagi.

"Untuk hasil +NDI (No Deception Indicated) tidak terindikasi berbohong," ujar Aji.

"Kalau Sambo terindikasinya apa?" kata hakim mencecar.

"Minus, terindikasi berbohong. Kalau PC terindikasi berbohong. Kalau Kuat, jujur dan terindikasi berbohong," ungkap Aji.

Sebelumnya, jaksa membongkar hasil tes kejujuran menggunakan poligraf Putri Candrawathi mengenai dugaan perselingkuhan dengan Brigadir Yosua Hutabarat. Hasilnya, Putri terindikasi telah menyampaikan keterangan bohong saat dites.

Awalnya jaksa mencecar mengenai hubungan romantis antara Putri dan Yosua. Putri lantas membantah hal tersebut.

Selanjutnya, jawaban Putri Candrawathi...

<!--more-->

"Ada hubungan lebih dari sekedar ajudan dengan atasan?" kata jaksa di ruang sidang pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, 12 Desember kemarin.

"Yosua adalah driver saya, yang saya anggap sebagai anak kami," kata Putri.

"Tidak ada hubungan romantis?" ujar jaksa lagi.

"Tidak ada," kata Putri.

Jaksa kemudian menanyakan apakah Putri pernah dites menggunakan poligraf. Jaksa lalu memaparkan beberapa pertanyaan saat dites poligraf mengenai dugaan perselingkuhan dengan Yosua.

"Saudara pernah di tes poligraf?” ujar jaksa.

"Pernah," ujar Putri.

"Dalam pertanyaan apakah Anda berselingkuh dengan Yosua? Apakah Anda berselingkuh dengan Yosua di magelang? Apakah anda berselingkuh dengan Yosua selama di Magelang? Saat itu Anda jawab apa?" kata jaksa.

"Tidak," kata Putri.

Lebih lanjut, jaksa menjelaskan jika Putri telah menyampaikan keterangan bohong sewaktu dites dengan poligraf.

"Di sini diindikasi Anda berbohong. Bagaimana tanggapan Anda?" kata jaksa.

Sementara itu, Ferdy Sambo juga mengaku pernah dites menggunakan alat uji pendeteksi kebohongan atau poligraf saat menjadi saksi mahkota pada 7 Desember lalu.

"Saudara saksi, pernah saudara diperiksa dengan alat poligraf?," kata jaksa.

"Pernah," ujar Sambo.

Jaksa lalu menanyakan apakah Sambo menembak Brigadir Yosua Hutabarat. Sambo dengan singkat menjawab tidak kepada jaksa.

"Di dalam pertanyaan di poligraf, saudara ditanyakan apakah saudara melakukan penembakan terhadap Yosua, jawaban saudara apa?," tanya jaksa lagi.

"Tidak," jawab Sambo.

Kemudian, jaksa menanyakan apakah Sambo mengetahui hasil uji tes kebohongan yang ia jalani. Sambo menyebut hasil tes kebohongan menyatakan dirinya tidak jujur soal menembak Brigadir Yosua.

"Sudahkah hasilnya saudara ketahui?," cecar jaksa.

"Sudah," singkat Sambo.

"Apa?" tanya jaksa

"Tidak jujur," ujar Ferdy Sambo.

Mendengar jawaban itu, jaksa mengakhiri pertanyaannya. Namun Ferdy Sambo langsung mengajukan interupsi ke majelis hakim. Ia berargumen hasil uji poligraf tidak bisa dijadikan dasar pembuktian. Eks Kadiv Propam Polri itu pun tidak mau dicap sebagai pembohong berdasarkan hasil tes poligraf.

"Jadi poligraf itu setahu saya tidak bisa digunakan dalam pembuktian di pengadilan. Hanya pendapat saja. Jadi jangan sampai framing ini membuat media mengetahui bahwa saya tidak jujur," kata Ferdy.

Ferdy Sambo sempat menjalani uji poligraf saat ditangani penyidik Bareskrim Polri. Tes kejujuran terhadap Ferdy Sambo dilakukan untuk melengkapi berkas perkara sebelum dilimpahkan ke Kejaksaan Agung.

Baca juga: Richard Eliezer Ungkap Alasan Tak Tolak Perintah Ferdy Sambo untuk Tembak Yosua

Berita terkait

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal, Sempat Dirawat Dua Bulan di RSCM

6 hari lalu

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal, Sempat Dirawat Dua Bulan di RSCM

Almarhum Fadil Zumhana akan dimakamkan pada hari ini di TPU Poncol-Bekasi.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

8 hari lalu

Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

Penduduk Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, menjadi gaduh setelah ditemukannya mayat dalam koper pada 25 April lalu. Ini kasus pembunuhan lain.

Baca Selengkapnya

Kematian Tragis Polisi: Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dan Pembunuhan Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambos Cs

18 hari lalu

Kematian Tragis Polisi: Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dan Pembunuhan Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambos Cs

Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi alias Brigadir RA, mengingatkan kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J pada 2022.

Baca Selengkapnya

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

19 hari lalu

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA menjadi perhatian. Sahabatnya teringat kasus kematian Brigadir J yang dibunuh Ferdy Sambo

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

21 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

31 hari lalu

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

Tol Cikampek Kilometer atau KM 50-an kembali menjadi lokasi tragedi. Sebuah kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik lalu

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Fakta Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo, Bentrok Brimob vs TNI di Sorong

33 hari lalu

Top 3 Hukum: Fakta Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo, Bentrok Brimob vs TNI di Sorong

Kejanggalan kematian ajudan Ferdy Sambo itu terungkap setelah keluarga memaksa peti jenazah Brigadir Yosua dibuka.

Baca Selengkapnya

Fakta Awal Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo

34 hari lalu

Fakta Awal Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo

Peran Ferdy Sambo dalam kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, awalnya hampir tak terlihat.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Hukrim: Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Remisi Setya Novanto, Pilot Susi Air Dibawa ke Medan Perang

34 hari lalu

Terpopuler Hukrim: Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Remisi Setya Novanto, Pilot Susi Air Dibawa ke Medan Perang

Berita mengenai setahun vonis banding Ferdy Sambo atas pembunuhan ajudannya, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat banyak dibaca.

Baca Selengkapnya

Setahun Lalu Banding Ferdy Sambo Ditolak Tetap Hukuman Mati, Ini Perjalanan Jadi Vonis Penjara Seumur Hidup

34 hari lalu

Setahun Lalu Banding Ferdy Sambo Ditolak Tetap Hukuman Mati, Ini Perjalanan Jadi Vonis Penjara Seumur Hidup

Setahun lalu banding Ferdy Sambo ditolak alias tetap dihukum mati. Seiring berjalannya waktu, vonis itu diubah jadi penjara seumur hidup. Kok bisa?

Baca Selengkapnya