Profil Djuanda Kartawidjaja, Perjalanan Tokoh Pencetus Deklarasi Djuanda

Rabu, 14 Desember 2022 09:05 WIB

Djuanda Kartawidjaja. Wikipedia

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap 13 Desember di Indonesia diperingati sebagai Hari Nusantara. Peringatan ini merujuk pada pencetusan Deklarasi Djuanda pada 13 Desember 1957 silam oleh Ir H. Djuanda Kartawidjaja.

Dikutip dari situs Dinas Perhubungan Kabupaten Wonogiri, Djuanda lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat pada 14 Januari 1911. Ia merupakan anak pertama dari pasangan Raden Kartawidjaja dan Nyi Monat.

Terlahir dari keluarga yang cukup terpandang, Djuanda mengenyam pendidikan di tempat yang cukup bergengsi untuk masanya. Ia diketahui sempat bersekolah di Holland Inlandsche School atau HIS. Sekolah ini tidak lain juga merupakan tempat ayahnya, Raden Kartawidjaja, bekerja sebagai pengajar.

Setelah menyelesaikan pendidikan di HIS, Djuanda tercatat melanjutkan pendidikan ke Europeesche Lagere School atau ELS dan Hoogere Burgerschool te Bandoeng alias HBS serta berhasil lulus pada 1933. Saat ini, HBS lebih dikenal sebagai Institut Teknologi Bandung (ITB).

Baca: Sejarah 13 Desember: Deklarasi Djuanda, Begini Isi dan Tujuannya

Karier Djuanda Kartawidjaja di Pemerintahan

Advertising
Advertising

Djuanda Kartawidjaja sempat menjadi Menteri Perhubungan Republik Indonesia sebanyak dua periode. Periode pertama berlangsung dari 2 Oktober 1946 hingga 4 Agustus 1949.

Pada periode tersebut, Djuanda Kartawidjaja tercatat sebagai Menteri Perhubungan ke-3 RI setelah Abikoesno Tjokrosoejoso dan Ir Abdulkarim.

Kemudian, periode kedua Djuanda sebagai Menteri Perhubungan berlangsung pada 5 September 1950 hingga 30 Juli 1953. Sekitar empat tahun kemudian, tepatnya 9 April 1957, Djuanda terpilih sebagai Perdana Menteri Indonesia ke-10 menggantikan Ali Sastromiadjojo.

Selama dua tahun menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia, terobosan utama dari Djuanda yang paling terkenal adalah pencetusan Deklarasi Djuanda pada 13 Desember 1957. Pada dasarnya, deklarasi ini menegaskan bahwa laut-laut antarpulau di Indonesia merupakan bagian dari wilayah Indonesia sehingga membentuk satu kesatuan wilayah.

Berkat perjuangannya mencetuskan deklarasi tersebut, pada 1999, Presiden Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur mencanangkan tanggal 13 Desember sebagai Hari Nusantara. Kelak, peringatan ini diperkuat oleh oleh Presiden Megawati melalui Keputusan Presiden RI nomor 126 Tahun 2001 tentang Hari Nusantara.

Akhir Pengabdian Djuanda Kartawidjaja

Sekitar enam tahun usai mencetuskan Deklarasi Djuanda, Djuanda Kartawidjaja dikabarkan meninggal dunia pada 7 November 1963 di Jakarta akibat serangan jantung. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan atau TMP Kalibata.

Sebagai bentuk penghormatan atas peran dan kontribusi Djuanda terhadap kedaulatan geografis di Indonesia, Pemerintah Indonesia menetapkan Djuanda Kartawidjaja sebagai salah satu Pahlawan kemerdekaan nasional.

Saat ini, nama Djuanda Kartawidjaja mudah ditemui di sejumlah fasilitas umum, seperti Bandar Udara Juanda di Surabaya, Jawa Timur, Stasiun Kereta Api Juanda dan beberapa ruas jalan di Indonesia.

Nama Djuanda Kartawidjaja juga dapat ditemukan dalam pecahan uang 50.000 rupiah keluaran Bank Indonesia baik emisi 2016 maupun emisi 2022.

ACHMAD HANIF IMADUDDIN

Baca juga: Acara Puncak Hari Nusantara 2022 Dilaksanakan di Wakatobi, Begini Alasan Bahlil Lahadalia

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

BI: Festival Ekonomi Syariah Catatkan Transaksi Rp 2 Triliun selama 5 Hari

4 jam lalu

BI: Festival Ekonomi Syariah Catatkan Transaksi Rp 2 Triliun selama 5 Hari

Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 mencatatkan transaksi temu bisnis senilai hampir Rp 2 triliun selama 30 Oktober hingga 3 November 2024.

Baca Selengkapnya

Hasto: Megawati Berpesan Kader PDIP Jangan Terlena Zona Nyaman

19 jam lalu

Hasto: Megawati Berpesan Kader PDIP Jangan Terlena Zona Nyaman

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Megawati berpesan agar kader partai jangan terlena zona nyaman.

Baca Selengkapnya

Serius Santai ala Mega

1 hari lalu

Serius Santai ala Mega

Megawati Soekarnoputri menyampaikan pesan penting untuk generasi muda dengan cara yang berbeda. Santai, sesekali berseloroh, namun memuat hakikat kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca Selengkapnya

Transaksi Bisnis ISEF Mencapai Rp1,85 Triliun

1 hari lalu

Transaksi Bisnis ISEF Mencapai Rp1,85 Triliun

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti mengatakan transaksi Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 mencapai Rp 1,85 triliun

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Inflasi Tetap Terjaga Hingga 2025

2 hari lalu

BI Optimistis Inflasi Tetap Terjaga Hingga 2025

Menurut hitungan BI angkanya akan terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen.

Baca Selengkapnya

Hasto Minta Kader PDIP Ketuk Pintu Rakyat untuk Menangkan Endah-Joko di Gunungkidul

2 hari lalu

Hasto Minta Kader PDIP Ketuk Pintu Rakyat untuk Menangkan Endah-Joko di Gunungkidul

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, mengajak kader bergotong royong memenangkan Endah Subekti Kuntariningsih-Joko Parwoto dalam Pemilihan Bupati Gunungkidul.

Baca Selengkapnya

Pramono Anung-Rano Karno Temui Keluarga Gus Dur: Doa, Pesan, dan Cium Tangan

3 hari lalu

Pramono Anung-Rano Karno Temui Keluarga Gus Dur: Doa, Pesan, dan Cium Tangan

Pramono Anung menyatakan amat menghormati Sinta Nuriyah dan keluarga almarhum Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Baca Selengkapnya

Putri Gus Dur Sebut Kadernya Ingin Pemimpin Jakarta dari Tokoh Betawi

3 hari lalu

Putri Gus Dur Sebut Kadernya Ingin Pemimpin Jakarta dari Tokoh Betawi

Putri Gus Dur, Yenny Wahid mendukung Pramono Anung-Rano Karno. Salah satu alasannya karena Rano adalah tokoh Betawi.

Baca Selengkapnya

Pramono Anung Cuma Mau Cium Tangan Tiga Orang, Salah Satunya Sinta Nuriyah

3 hari lalu

Pramono Anung Cuma Mau Cium Tangan Tiga Orang, Salah Satunya Sinta Nuriyah

Pramono Anung menyatakan amat menghormati Sinta Nuriyah dan keluarga Almarhum Gus Dur.

Baca Selengkapnya

Begini Pesan Istri Gus Dur kepada Pramono-Rano Karno di Pilkada Jakarta

3 hari lalu

Begini Pesan Istri Gus Dur kepada Pramono-Rano Karno di Pilkada Jakarta

Sinta Nuriyah didampingi putrinya, Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid, menerima kunjungan Pramono Anung-Rano Karno

Baca Selengkapnya