Soal Protes Bupati Meranti, Refly Harun: Jadi Refleksi Bagi Semua

Editor

Febriyan

Senin, 12 Desember 2022 16:17 WIB

Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil.ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar hukum tata negara Refly Harun menanggapi ucapan Bupati Meranti, Muhammad Adil, yang memprotes soal Dana Bagi Hasil (DBH) dari sumber daya alam berupa minyak dan gas. Dia meminta agar semua pihak bisa menjadikan ucapan Adil itu sebagai refleksi dan tak dibesar-besarkan sehingga hanya menyisakan kegaduhan.

Refly berkata bisa saja ucapan Adil hanya bentuk kritik kepada pemerintah. Sebab, kata dia, masih banyak pembangunan di daerah yang belum merata.

"Anggap saja sebagai bentuk kritik yang diwujudkan sebagai kekesalan kepada pemerintah. Jadi jangan langsung dicap sebagai perbuatan makar," kata dia saat dihubungi Tempo, Senin, 12 Desember 2022.

Protes Bupati Meranti

Sebelumnya Bupati Meranti, Muhammad Adil, mengajukan protes keras kepada Kementerian Keuangan dalam rapat koordinasi Pengelolaan Pendapatan Belanja Daerah se-Indonesia di Pekanbaru, Ria. Dia mengajukan protes karena menilai dana bagi hasil migas yang diterima wilayahnya dari pemerintah pusat sangat kecil.

Dia menyatakan bahwa Kabupaten Kepulauan Meranti memproduksi delapan ribu barel minyak bumi setiap harinya. Tetapi wilayah yang dia pimpin hanya mendapatkan dana bagi hasil yang sangat kecil.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut pun sempat menantang Kementerian Keuangan untuk membuka data soal DBH migas tersebut. Akan tetapi pihak Kemenkeu hanya mau berdiskusi secara daring. Adil pun lantas menyebut Kementerian Keuangan diisi oleh setan dan iblis.

Jangan langsung dicap sebagai pemberontakan

Advertising
Advertising


Refly meminta agar pemerintah bijak menanggapi ucapan Adil tersebut. Ia mengingatkan kepada pemerintah agar tidak menganggap setiap ucapan yang bertentangan dengan pemerintah langsung dicap sebagai bentuk pemberontakan.

"Banyak orang yang aslinya mengkritisi pemerintah malah dianggap sebagai makar misalnya Eggi Sudjana, Lieus Sungkharisma, dan lain sebagainya," kata dia.

Selain menjadi refleksi diri untuk pemerintah, Refly berkata hal tersebut juga bisa jadi ajang mawas diri kepada Adil itu sendiri. Sebab, Refly menjelaskan, tak patut seorang pejabat negara berbicara tanpa ada kontrol diri sehingga dapat menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.

"Kalau rakyat biasa saja harus mengerem ucapan, apalagi ini seorang pejabat negara. Banyak cara untuk mengkritisi pemerintah pusat," ujarnya.

Tak lupa, Refly mengingatkan agar semua elemen bangsa Indonesia agar menanggapi permasalahan tersebut dengan kepala dingin. Sebab, kata dia, peristiwa-peristiwa tersebut bisa semakin memecah belah persatuan bangsa Indonesia.

"Terutama pemerintah harus bijak, karena setiap sikap pemerintah akan menentukan kondisi masyarakat nantinya," kata Refly.

Menanggapi ucapan Bupati Meranti Muhammad Adil, Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo, pun membantah anggapan bahwa pemerintah pusat memberikan dana bagi hasil yang kecil kepada daerah penghasil migas. Tahun ini saja, menurut dia, Kementerian Keuangan telah mengucurkan dana sebesar Rp 872 miliar atau 75 persen dari APBD Kabupaten Kepulauan Meranti. atau 4 kali lipat dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Meranti yang sebesar Rp 222 miliar.

Berita terkait

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

19 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

22 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Akan Hadiri Panggilan KPK soal Klarifikasi LHKPN Rp 7 Miliar

1 hari lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Akan Hadiri Panggilan KPK soal Klarifikasi LHKPN Rp 7 Miliar

Kuasa hukum eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Luhut Simanjuntak, mengatakan kliennya akan memenuhi panggilan dari KPK itu untuk klarifikasi LHKPN.

Baca Selengkapnya

Alasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

1 hari lalu

Alasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

Alasan Bea Cukai menahan 9 supercar milik pengusaha Malaysia, Kenneth Koh

Baca Selengkapnya

LHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?

2 hari lalu

LHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?

KPK telah menjadwalkan pemanggilan eks Kepala Bea Cukai Purwakarta pekan depan untuk mengklarifikasi kejanggalan LHKPN.

Baca Selengkapnya

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

2 hari lalu

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

Pakar menilai komunikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada publik belum optimal, kerap memicu opini negatif masyarakat

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan

2 hari lalu

KPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy, akan menjalani klarifikasi soal LHKPN-nya di KPK pekan depan.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Bea Cukai Soal 9 Mobil Mewah Kenneth Koh Disegel, Tidak Direekspor

2 hari lalu

Penjelasan Bea Cukai Soal 9 Mobil Mewah Kenneth Koh Disegel, Tidak Direekspor

Sampai Mei 2024, importir 9 mobil mewah itu belum melunasi dendanya, yang telah mencapai Rp11,8 miliar.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Berhentikan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Berikut Profil Rahmady Effendy dan Kasusnya Soal LHKPN

2 hari lalu

Kemenkeu Berhentikan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Berikut Profil Rahmady Effendy dan Kasusnya Soal LHKPN

Kepala Bea Cukai Purwakarta Effendy Rahmady dituduh melaporkan hartanya dengan tidak benar dalam LHKPN. Apa yang membuatnya diberhentikan Kemenkeu?

Baca Selengkapnya

Relawan Ambil Formulir Cawalkot Bekasi untuk Kaesang, Grace Natalie Respons Begini

3 hari lalu

Relawan Ambil Formulir Cawalkot Bekasi untuk Kaesang, Grace Natalie Respons Begini

Ketum PSI Kaesang Pangarep didorong relawan untuk maju di Pilkada Kota Bekasi. Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie bilang begini.

Baca Selengkapnya