Tingkat Kepuasan Terhadap Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin Terus Meningkat dalam 3 Bulan Terakhir
Reporter
magang_merdeka
Editor
Febriyan
Kamis, 8 Desember 2022 16:55 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Poltracking Indonesia merilis hasil survei terkait kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menjelang akhir tahun 2022. Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda, mengatakan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap keduanya secara konsisten meningkat dibandingkan tiga bulan terakhir.
Hanta menyatakan, secara umum, sebanyak 73,2 persen masyarakat merasa puas dengan pemerintahan saat ini. Sebanyak 16,3 persen menyatakan tidak puas. 2,7 persen menyatakan sangat tidak puas sementara 7,8 persen tidak menjawab atau tidak tahu.
"Sekarang terlihat kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi sedang naik di November terakhir menjelang pergantian tahun menuju 2023 mendatang," ujar Hanta dalam live YouTube Poltracking Indonesia pada Kamis, 8 Desember 2022.
Survei tersebut dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 1220 responden yang terpilih dengan menggunakan metode standard multistage random sampling (sampling acak bertingkat). Survei dilakukan pada tanggal 21-27 November 2022 dengan margin of error ± 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
Hanta menyatakan trend kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan terus mengalami kenaikan tahun ini meskipun sempat mengalami fluktuasi. Jika dibandingkan dengan hasil survei Poltracking pada akhir tahun 2021, tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerinthan saat ini lebih tinggi. Pada survei Oktober 2021, hasil survei Poltracking mengungkapkan tingkat kepuasan masyarakat hanya berada pada angka 67,4 persen.
Kepuasan terhadap kinerja Jokowi naik
Hasil survei Poltracking terbaru juga mengungkapkan adanya peningkatan kepuasan publik terhadap kinerja personal Presiden Jokowi. Saat ini, menurut Hanta, sebanyak 73,5 persen masyarakat menyatakan puas terhadap mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Hanya 16,5 persen masyarakat yang menyatakan tidak puas dan 2,2 persen yang menyatakan sangat tidak puas. Sebanyak 7,8 persen menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
Padahal, menurut Hanta, kepuasan terhadap kinerja Jokowi pada Mei lalu hanya berada di angka 59,1 persen.
Selanjutnya, kepuasan terhadap kinerja Ma'ruf Amin juga naik
<!--more-->
Hal yang sama terjadi terhadap kinerja Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia itu kini disebut memiliki tingkat kepuasan pada angka 64,7 persen. Sebanyak 14,7 persen masyarakat menyatakan tidak puas dan 2,1 persen lainnya menyatakan sangat tidak puas. Sementara 4,7 persen lainnya menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
Sama dengan Jokowi, kepuasan terhadap Ma'ruf Amin juga sempat turun pada Mei lalu, namun naik kembali dalam enam bulan terakhir.
Program bantuan pemerintah mendongkrak persepsi publik
Hanta menyatakan, berbagai progam bantuan yang digelontorkan pemerintah dalam kurun waktu enam bulan terakhir menjadi faktor yang menyebabkan tingkat kepuasan terkerek positif. Dia mencontohkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang dinilai 28,9 persen masyarakat bermanfaat.
Selain itu, terdapat juga program Kartu Indonesia Pintar, Kartu Pra-kerja, Kartu Indonesia Sehat, serta proyek pembangunan nasional, seperti pembangunan jalan tol, jembatan, dan infrastruktur lainnya. Dia menyatakan bahwa persepsi positif terhadap pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin ini merupakan yang tertinggi
"Ini adalah keberhasilan pemerintah yang tertinggi dalam penilaian publik," katanya mengungkapkan.
NESA AQILA