Fakta-Fakta Gunung Semeru Meletus: Status Awas hingga 2.000-an Warga Mengungsi

Reporter

Tempo.co

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 7 Desember 2022 03:57 WIB

Anggota TNI melihat jalur aliran lahar dan Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru di Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur, Senin, 5 Desember 2022. Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau kepada masyarakat agar mewaspadai potensi perluasan awan panas guguran akibat meningkatnya aktivitas vulkanis Gunung Semeru yang kini berstatus Level IV (Awas). ANTARA FOTO/Umarul Faruq

TEMPO.CO, Surabaya - Gunung Semeru di Jawa Timur, erupsi pada Sabtu, 4 Desember 2022. Letusan menyebabkan guguran lava dan awan panas yang melanda sejumlah daerah di sekitarnya. Gunung api di Kabupaten Lumajang dan Malang itu masih erupsi hingga Selasa, 6 Desember 2022.


Pada pukul 05.02 WIB, Semeru terpantau mengeluarkan abu sejauh kurang lebih 400 meter di atas puncak gunung.

Fakta-fakta Gunung Semeru Erupsi

1. Status Gunung Semeru ditetapkan di level awas

Erupsi pertama Gunung Semeru pada Minggu, 4 Desember 2022 terjadi pada pukul 02.46 WIB. Letusan menyemburkan awan setinggi kurang lebih 15 kilometer di atas puncak. Seismograf mencatat, erupsi menyebabkan getaran amplitudo maksimum 35 milimeter dan durasi 0 detik. Kemudian pada pukul 12.00 WIB statusnya dinaikkan dari Level III atau Siaga menjadi Level IV atau Awas.

2. Masyarakat diminta tak beraktivitas di radius 5 kilometer dari puncak Semeru

Advertising
Advertising

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau PVMBG mengimbau masyarakat agar tidak beraktivitas di sekitar Gunung Semeru. Utamanya di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari pusat erupsi. Masyarakat juga diimbau untuk tak beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan. Daerah ini berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.

Baca : Erupsi Gunung Semeru Langsung Mereda? Ini Hasil Pantauan Hari Ini

Di luar jarak tersebut, PVMBG mengimbau masyarakat agar tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari puncak Gunung Api Semeru. Area ini disebut rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar. PVMBG juga mengimbau masyarakat mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah berhulu puncak Semeru. Termasuk di antaranya Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Serta potensi lahar pada anak sungai Besuk Kobokan.

3. Sedikitnya 2.000 warga mengungsi

Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB melaporkan sebanyak 1.979 jiwa mengungsi di 11 titik pascaerupsi dan meningkatnya aktivitas vulkanik Semeru hari Minggu lalu. Dalam keterangan tertulis, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari terdapat 11 titik pengungsian. Lokasi ungsi meliputi SDN 4 Supiturang, Balai Desa Oro-oro Ombo, SDN 2 Sumberurip, Balai Desa Sumberurip, Balai Desa Penanggal, Pos Gunung Sawur, Balai Desa Pasirian, Lapangan Candipuro, Kantor Kecamatan Candipuro dan di SMPN 2 Pronojiwo.

Kemudian, pada Minggu malam, Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Provinsi Jatim mencatat ada 2.219 warga yang mengungsi pascaerupsi Gunung Semeru. Ada satu titik pengungsian tambahan sehingga total menjadi 12 titik. Untuk layanan kesehatan, terdapat di Puskesmas Pasirian dan Puskemas Tempeh. Pusat kesehatan tersebut telah disiapkan menjadi tempat perawatan sementara rujukan dari Puskesmas Penanggal dan Puskesmas Candipuro.

4. Erupsi Semeru disebut berdampak Tsunami di Jepang

Letusan Gunung Semeru yang menyemburkan abu setinggi 15 kilometer menyita perhatian Badan Meteor Jepang atau Japan Meteorological Agency (JMA). Menurut mereka erupsi besar gunung api, sekalipun di tempat jauh, terkadang bisa menyebabkan perubahan tekanan atmosfer di wilayah lain. Perubahan tekanan tersebut menuntun ke perubahan tinggi air pasang. Saat gunung Api di Tonga, Pasifik Selatan yang meletus pada Januari lalu, erupsi mampu membuat perubahan air pasang dan tekanan atmosfer di wilayah perairan Jepang.

5. PVMBG bantah erupsi Semeru dapat sebabkan tsunami di Jepang

Koordinator Gunung Api di PVMBG, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Oktory Prambada menilai erupsi Gunung Semeru tidak mungkin menyebabkan tsunami hingga menjangkau perairan Jepang. Termasuk erupsi yang terjadi pada Minggu, 4 Desember 2022 lalu. Apalagi, Oktory menuturkan, erupsi Semeru yang terjadi belakangan bukan letusan besar. Bahkan awan panas guguran yang disebabkannya pun tidak sampai menyentuh laut.

“Gunungnya di mana, tsunaminya di mana? Kecuali gunungnya seperti di Tonga di tengah laut, erupsinya di laut,” kata Oktory saat ditemui di kantornya, Senin 5 Desember 2022.

PVMBG telah meminta klarifikasi dari media di Jepang yang pemberitaannya perihal hubungan erupsi Semeru dengan tsunami dikutip oleh media lokal di Tanah Air. Jawaban yang diterima, berita itu tidak benar. “Kami juga mencari konfirmasi ke JMA atau Badan Meteorologi Jepang, (jawabannya) juga tidak benar,” kata dia.

HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca juga : Erupsi Gunung Semeru, PLN: 121 Gardu Listrik Terkena Dampak

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Gunung Ibu Erupsi Lagi, Ada Lava Pijar dan Muntahan Abu Setinggi 4.000 Meter

2 hari lalu

Gunung Ibu Erupsi Lagi, Ada Lava Pijar dan Muntahan Abu Setinggi 4.000 Meter

Gunung api Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, kembali erupsi pada dinihari pukul 00.24 WIT, Sabtu, 11 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

PVMBG: Aktivitas Erupsi Gunung Ibu Meningkat

3 hari lalu

PVMBG: Aktivitas Erupsi Gunung Ibu Meningkat

PVMBG mencatat Gunung Ibu di Maluku Utara kembali mengalami dua kali erupsi tadi malam.

Baca Selengkapnya

Alasan PVMBG Tetap Memasang Status Siaga Meski Erupsi Gunung Marapi Mereda

4 hari lalu

Alasan PVMBG Tetap Memasang Status Siaga Meski Erupsi Gunung Marapi Mereda

PVMBG terus mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Marapi, tetap waspada terhadap bahaya erupsi dan banjir lahar dingin.

Baca Selengkapnya

Setelah Gagal Masuk Senayan, Krisdayanti Bersiap Maju Pilwakot Batu Berikut Perjalanan Politiknya

5 hari lalu

Setelah Gagal Masuk Senayan, Krisdayanti Bersiap Maju Pilwakot Batu Berikut Perjalanan Politiknya

Karier politik Krisdayanti setelah gagal masuk Senayan kabar terakhir bersiap maju kandidat calon Wali Kota Batu dari PDIP.

Baca Selengkapnya

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

10 hari lalu

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Pemerintah akan mengambil langkah permanen untuk memindahkan permukiman warga, khususnya di Pulau Ruang, pulau utama di kaki Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

10 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Ancaman dari Erupsi Gunung Ruang, 2 Desa Akan Dikosongkan Permanen

11 hari lalu

Ancaman dari Erupsi Gunung Ruang, 2 Desa Akan Dikosongkan Permanen

Sebanyak dua desa di Gunung Ruang di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, bakal dikosongkan.

Baca Selengkapnya

Erupsi Setinggi 2 Kilometer, Gunung Ruang Kembali Bestatus Awas

13 hari lalu

Erupsi Setinggi 2 Kilometer, Gunung Ruang Kembali Bestatus Awas

Gunung Ruang kembali meletus dan mengeluarkan kolom erupsi mencapai 2.000 meter dari atas puncak.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

13 hari lalu

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

Dengan naiknya status aktivitas Gunung Ruang tersebut, daerah bahaya kembali diperlebar menjadi radius 6 kilometer. Termasuk waspada potensi tsunami

Baca Selengkapnya

Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

15 hari lalu

Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

Ada tujuh kali gempa tektonik jauh yang terekam dengan amplitudo 4-26 mm, S-P 12-60 detik, dan lama gempa 29-533 detik.

Baca Selengkapnya