Pemkab Siapkan Lahan 2 Hektar untuk Lahan Hunian Sementara Korban Gempa Cianjur

Senin, 28 November 2022 12:47 WIB

Warga korban gempa salat didepan rumahnya yang roboh akibat gempa bumi dengan kekuatan 5,6 Skala Richter di Kampung Gintung kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur, 22 November 2022. Cianjur terkenal akan produksi beras nasional memiliki lahan pertanian seluas 156.203 hektare yang tersebar di 32 kecamatan dengan tingkat kesuburan tanah dengan bantuan pupuk nasional mampu memenuhi kebutuhan beras Nasional ditahun 2022. Tempo/Amston Probel

TEMPO.CO, Cianjur - Tempat relokasi bagi korban gempa Cianjur, Jawa Barat, masih dalam proses pengkajian. Namun, pemerintah daerah setempat sudah mengusulkan lahan yang bisa dijadikan sebagai tempat relokasi.

Asisten II Setda Kabupaten Cianjur, Budi Rahayu Thoyib, mengatakan lokasi alternatif yang diusulkan Pemerintah Kabupaten Cianjur sebagai tempat relokasi sementara berada di Kecamatan Cilaku. Luasannya sekitar 2 hektar yang berada di kawasan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur.

"Di sana ada tanah pemda dua hektar. Maksudnya, itu bisa menampung berapa ratus rumah dulu sebagai percontohan. Iya huntara (hunian sementara) dulu," ujarnya di Pendopo Kabupaten Cianjur, Senin 28 November 2022.

Menurut Budi, lokasi tersebut informasinya sudah ditinjau tim dari BMKG. Hasil kajian sementara lokasi tersebut layak digunakan sebagai tempat huntara. "Tapi kan siapa yang nanti masuk ke sana harus berdasarkan hasil asesmen dulu. Jadi bisa warga mana saja berdasarkan hasil asesmen," katanya.

Baca: Cerita Pengungsi Yang Selamat Dari Gempa Cianjur, Tahan Tembok Rubuh Demi Cucu

Tapi, sebut Budi, yang menjadi prioritas tentunya warga yang lahan tempat tinggalnya tidak bisa dihuni. Ada juga warga yang lahannya masih bisa ditempati sehingga masih bisa dibangun rumah.

Advertising
Advertising

"Jadi tidak semua bisa direlokasi. Pada intinya masih dalam proses kajian. Tapi kami pemerintah daerah itu menginginkan setelah masa tanggap darurat ini sudah bisa dibangun," tuturnya.

Sehingga, sebelum masa tanggap darurat berakhir, hasil asesmen sudah bisa selesai. Hal itu diusulkan untuk mendapatkan dana simpan pinjam (DSP).

"Itu kan harus ada data dulu sebelum diusulkan menggunakan DSP. Itu yang sekarang sedang kami data dengan Kementerian PUPR serta relawan, yang bangunan (rusak) sekitar 57 ribuan data pengungsi itu," imbuhnya.

Seandainya masih dibutuhkan, lanjut Budi, Pemkab Cianjur akan berupaya mencari lahan lagi, termasuk mencari lahan milik Pemprov Jabar. "Kami sudah sampaikan ke Gubenur Jawa Barat. Hanya memang (lahannya) tidak mungkin sesuai keinginan masyarakat," ujarnya.

Bukan perkara mudah mencari lahan bagi tempat relokasi. Terlebih, lahan pemerintah daerah relatif cukup terbatas. "Kalau tempat sih mungkin banyak, tapi kan harus lahan milik pemda. Kalau memang ada masyarakat yang mau menghibahkan, silakan. Kami memang sedang menunggu hal itu," tandasnya.

Baca: Basarnas Kerahkan 11 Ekor Anjing SAR Cari Korban Gempa Cianjur

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

6 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

11 jam lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

19 jam lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

1 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

1 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

1 hari lalu

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

Jakarta diprediksi cenderung berawan hari ini, Rabu, 1 Mei 2024. Sejumlah wilayah berpeluang hujan siang nanti.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

1 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

2 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

2 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya