Komitmen Bersih-bersih Polri dari Mafia Tambang, Kapolri: Dimulai dari Kasus Ismail Bolong

Sabtu, 26 November 2022 15:11 WIB

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberi keterangan pers terkait penyalah gunaan narkoba oleh anggota polisi di Mabes Polri, Jakarta. Jumat, 14 Oktober 2022. Dalam keteranganya Kapolri membenarkan adanya penggunaan narkoba oleh calon Kapolda Jatim, Irjen Teddy Minahasa serta memberi perintah pada Kadiv Propam untuk menjemput dan memeriksanya. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, ia masih berkomitmen melakukan bersih-bersih internal dari mafia tambang. Menurut Listyo, hal itu akan dimulai dengan mengusut kasus Ismail Bolong.

Sigit menyebut Ismail merupakan titik awal bagi Polri untuk menyelidiki aktivitas suap tambang di tubuh kepolisian. Ia berkata polisi akan memulai mencari bukti-bukti terkait tambang ilegal mulai dari Ismail Bolong.

"Tentu kami mulai dari Ismail Bolong dahulu. Nanti dari sana, lalu kami periksa. Karena kalau pidana harus ada alat buktinya,” kata Listyo Sigit pada Sabtu 26 November 2022.

Dalam proses pengusutan kasus tambang di kepolisian tersebut, Sigit mengatakan pihaknya sudah mengupayakan sejumlah upaya penegakkan hukum. Ia menyebut sejauh ini Polri telah memanggil dan melakukan pencarian terhadap Ismail Bolong.

“Tentu proses pencarian kan itu strategi dari kepolisian ada. Panggilan ada juga,” ujar dia saat ditemui di area Gelora Bung Karno.

Advertising
Advertising

Baca juga: Soal Setoran Tambang Ilegal ke Pejabat Polri, Hendra Kurniawan: Tunggu Saja Ismail Bolong Sedang Dicari

Dalam proses pencarian Ismail Bolong sendiri, Listyo menyebut Polri telah membentuk tim yang akan melakukan pencarian. Ia menjelaskan tim tersebut berisi para anggota kepolisian yang berasal dari Mabes Polri maupun Polda Kalimantan Timur.

“Ismail Bolong sekarang tentunya sudah ada tim yang mencari. Ditunggu saja,” ujarnya.

Nama Ismail Bolong, bekas anggota Polri berpangkat ajun inspektur satu itu mencuat setelah video pengakuannya tentang beking tambang batu bara ilegal di Kalimantan Timur viral.

Ismail yang merupakan pengusaha tambang ilegal mengaku menyetor sejumlah uang ke pejabat tinggi Polri agar bisnisnya tak mengalami gangguan. Salah satu yang disebut adalah Kabareskrim Komisaris Jenderal Agus Andrianto.

Laporan Ismail soal itu dikabarkan pernah masuk ke Divisi Profesi dan Pengamana atau Propam Polri yang saat tiu dipimpin Inspektur Jenderal Ferdy Sambo. Ferdy kini menjadi terdakwa dalam kasus pembunuhan berencana dan obstruction of justice pembunuhan Brigadir Yosua.

Ferdy membenarkan ada laporan mengenai kasus tambang batu bara ilegal itu. Selang dua hari kemudian, eks Kepala Biro Pengamanan Internal Divisi Propam Polri Hendra Kurniawan ikut membenarkan soal itu. Hendra juga membenarkan soal nama Agus yang ikut terseret kasus tersebut.

Kabareskrim Komjen Agus Andrianto buru-buru membantah pernyataan tersebut. Ia menduga Ismail Bolong diplot oleh kubu Sambo cs untuk menjatuhkan namanya,

"Jangan-jangan mereka yang terima dengan tidak teruskan masalah, lempar batu untuk alihkan isu," kata Agus pada Jumat 25 November 2022 lalu.

Baca juga: Hendra Kurniawan Akui Ada Nama Kabareskrim dalam Kasus Ismail Bolong Cs

Zulnis Firmansyah

Berita terkait

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

1 hari lalu

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan alasannya mengangkat tokoh buruh, Andi Gani Nena Wea, sebagai salah satu staf ahlinya.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

1 hari lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

1 hari lalu

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons perihal penghentian penyidikan kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

1 hari lalu

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea ditunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Staf Ahli Kapolri. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

Pelantikan Kapolda Sulawesi Tenggara yang baru itu dipimpin langsung oleh Kapolri dan dihadiri pejabat utama Mabes Polri di Rupatama, Mabes Polri.

Baca Selengkapnya

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

1 hari lalu

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

Polri menyoroti keselamatan buruh hingga sengketa buruh vs pengusaha, sehingga dirasa perlu pendampingan dari polisi.

Baca Selengkapnya

Kapolri Tunjuk Andi Gani Nena Wea Jadi Staf Ahli Bidang Ketenagakerjaan untuk Urus Sengketa Buruh vs Pengusaha

2 hari lalu

Kapolri Tunjuk Andi Gani Nena Wea Jadi Staf Ahli Bidang Ketenagakerjaan untuk Urus Sengketa Buruh vs Pengusaha

Listyo Sigit mengatakan, penunjukan Andi Gani sebagai staf ahli Kapolri dilandasi banyak sengketa antara buruh dengan pengusaha.

Baca Selengkapnya

Peringatan Hari Buruh Internasional 2024, Kapolri Sebut Ada 71 Titik Kegiatan di Seluruh Indonesia

2 hari lalu

Peringatan Hari Buruh Internasional 2024, Kapolri Sebut Ada 71 Titik Kegiatan di Seluruh Indonesia

Kapolri Listyo Sigit Prabowo menyampaikan ada 71 titik dengan puluhan ribu buruh di seluruh Indonesia yang mengikuti aksi Hari Buruh Internasional 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

2 hari lalu

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea, ditunjuk menjadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

2 hari lalu

Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

Kapolri menyatakan polisi masih terus mendalami motif Brigadir RA nekat menghabisi nyawanya dalam mobil Alphard hitam di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya