Gempa Cianjur, Petugas Masih Mencari Sopir Ojek Online yang Diduga Terkubur Reruntuhan Bangunan

Rabu, 23 November 2022 17:00 WIB

Warga menyelamatkan barang dari bangunan rumah yang rusak akibat gempa di Desa Sarampad, Cugenang, Cianjur, Selasa, 22 November 2022. Warga tampak berusaha mencari dan menyelamatkan barang-barang mereka di antara reruntuhan bangunan. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Cianjur - Sudah tiga hari tim evakuasi gabungan membongkar puing-puing bangunan tiga tingkat di Kampung Lebak Pasar Desa Jambudipa Kecamatan Warungkondang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang ambruk akibat gempa Senin lalu. Sudah tiga hari pula Rendi Gunawan, 27 tahun, yang berprofesi sebagai ojek online, terjebak di bawah reruntuhan beton.

Sani Fauzia, 22 tahun, warga Kampung Cikadu Desa Bunisari Kecamatan Warungkondang Kabupaten Cianjur mengaku pasrah dengan kondisi suaminya yang hingga kini belum berhasil dievakuasi.

"Saya pasrah saja. Saya tidak tahu kondisinya seperti apa. Katanya sudah tiga hari tertimbun di sana," kata Sani di Cianjur, Rabu 23 November 2022.

Menurut Sani, dari hasil perkawinannya dengan Rendi, mereka dikaruniai seorang anak yang saat ini berusia 3 tahun. Suaminya sudah dua tahun berprofesi sebagai ojek online.

Baca juga: 3 Hari Tertimbun Pasca- Gempa Cianjur, Bocah Ini Dievakuasi dalam Kondisi Hidup

Advertising
Advertising

Sebelum kejadian, kata Sani, suaminya sempat pulang untuk makan siang. Namun, saat itu dia mendapat order membeli lotek yang lokasinya tidak begitu jauh.

"Saat itu dia langsung berangkat untuk memenuhi order tersebut. Katanya beli lotek," ujar Sani.

Sani mengaku tidak tahu kondisi suaminya saat terjadi gempa pada Senin 22 November 2022 tiga hari lalu. Dia sibuk menyelamatkan diri bersama tetangganya.

"Baru setelah tak ada kabar karena HP-nya tidak aktif, saya mencoba mencari tahu keberadaannya," kata Sani.

Sore hari, Sani mendapat kabar dari kakaknya, Anang, bahwa ada ojek online yang terjebak reruntuhan bangunan di Kampung Lebak Pasar. Setelah ditelusuri ternyata kios lotek itu berada di samping bangunan yang runtuh.

"Kondisinya kios tersebut tertimbun reruntuhan bangunan yang roboh itu," tutur Sani.

Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Cianjur, Atep Hermawan Permana, yang memantau langsung proses evakuasi mengatakan, tim gabungan belum berhasil menyingkirkan reruntuhan bangunan. Menurut Atep, diduga korban berada di bawah tumpukan beton.

"Sudah tiga hari petugas dari tim gabungan berusaha menyingkirkan puing-puing bangunan, namun belum berhasil mengevakuasi korban," kata Atep.

Atep memperkirakan petugas kesulitan menyingkirkan reruntuhan karena dikhawatirkan bisa membuat bangunan lain runtuh.

"Reruntuhan beton itu menempel dengan bangunan tiga tingkat yang lain sehingga dikhawatirkan kalau reruntuhan itu disingkirkan sekaligus akan membuat bangunan lain runtuh," tandas Atep.

Hingga saat ini petugas masih berusaha menyingkirkan reruntuhan bangunan sedikit demi sedikit. Proses evakuasi juga terganggu hujan yang turun cukup deras.

Baca juga: Gempa Susulan Magnitudo 2,8 Terjadi di Cianjur, Warga Kaget Berhamburan Keluar Tenda

DEDEN ABDUL AZIZ

Berita terkait

Status Gunung Lewotobi Laki-laki Naik Jadi Awas, Ada Potensi Erupsi Lebih Besar

1 hari lalu

Status Gunung Lewotobi Laki-laki Naik Jadi Awas, Ada Potensi Erupsi Lebih Besar

Badan Geologi menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki menjadi Level IV atau Awas mulai tengah malam tadi. Ada potensi erupsi lebih besar kali ini.

Baca Selengkapnya

Gempa M4,3 Terjadi di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Pagi Ini

1 hari lalu

Gempa M4,3 Terjadi di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Pagi Ini

Gempa darat itu menggoyang tiga wilayah kecamatan di Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

PVMBG Catat Aktivitas Gempa di Gunung Lamongan Melonjak 1 November

3 hari lalu

PVMBG Catat Aktivitas Gempa di Gunung Lamongan Melonjak 1 November

Erupsi Gunung Lamongan terakhir terjadi pada Februari 1898 yang menghasilkan bukit baru (Gunung Anyar). Lalu, apa bahaya dari yang terjadi Jumat lalu?

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Distrik Bonggo di Papua, BMKG Pastikan Nihil Tsunami

4 hari lalu

Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Distrik Bonggo di Papua, BMKG Pastikan Nihil Tsunami

Hingga pukul 16.48 WIB, Jumat sore, 1 November 2024, BMKG pastikan tak ada aktivitas gempa susulan.

Baca Selengkapnya

Konsep Gedung Buatan Mahasiswa ITS Ini Mampu Tahan Guncangan Gempa Magnitudo 5,5

4 hari lalu

Konsep Gedung Buatan Mahasiswa ITS Ini Mampu Tahan Guncangan Gempa Magnitudo 5,5

Inovasi yang memakai semen ramah lingkungan ini memenangkan juara 3 Kontes Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) 2024 di Universitas Warmadewa.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unpad Rekam Suara Bumi dengan AI untuk Peringatan Dini Longsor dan Gempa Bumi

5 hari lalu

Guru Besar Unpad Rekam Suara Bumi dengan AI untuk Peringatan Dini Longsor dan Gempa Bumi

Guru besar geofisika Unpad Yudi Rosandi merekam getaran pada permukaan bumi di sejumlah tempat yang kemudian diolah dengan AI.

Baca Selengkapnya

Gempa dari Laut di Pangandaran Getarkan Garut Tengah Malam, Ini Data BMKG

5 hari lalu

Gempa dari Laut di Pangandaran Getarkan Garut Tengah Malam, Ini Data BMKG

BMKG mencatat gempa tektonik telah terjadi dengan Magnitudo 4,3 tepatnya pada Rabu malam, 30 Oktober 2024, pukul 23.32 WIB.

Baca Selengkapnya

Gempa Tasikmalaya-Garut dan 5 Gempa Lainnya yang Dicatat BMKG Kemarin

7 hari lalu

Gempa Tasikmalaya-Garut dan 5 Gempa Lainnya yang Dicatat BMKG Kemarin

BMKG mencatat gempa tektonik menggoyang lemah Tasikmalaya dan Garut, Jawa Barat, pada Senin malam 28 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa M4,8 Guncang Teluk Wondama Tengah Malam, BMKG Pastikan Tak Berisiko Tsunami

11 hari lalu

Gempa M4,8 Guncang Teluk Wondama Tengah Malam, BMKG Pastikan Tak Berisiko Tsunami

Gempa tersebut berpusat di laut pada jarak 62 kilometer di arah barat laut Teluk Wondama.

Baca Selengkapnya

Evakuasi Puluhan Buaya Besar dari Penangkaran yang Jebol di Cianjur Diklaim Sudah Tuntas

12 hari lalu

Evakuasi Puluhan Buaya Besar dari Penangkaran yang Jebol di Cianjur Diklaim Sudah Tuntas

Dari 80 yang pernah dititipkan di penangkaran buaya di Cianjur, hanya ditemukan 64. Dari jumlah itu berkurang lagi di penangkaran tujuan.

Baca Selengkapnya