Hari ini 110 Tahun Muhammadiyah, Sejak Awal KH Ahmad Dahlan Bukan Mendirikan Organisasi Politik
Reporter
Yolanda Agne
Editor
S. Dian Andryanto
Jumat, 18 November 2022 17:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Muhammadiyah kini merupakan organisasi besar yang dikenal sebagai sebuah gerakan dan paham agama Islam yang cukup berpengaruh di Indonesia. 18 November adalah tanggal berdirinya organisasi Islam ini. Berikut sejarah singkat dan faktor berdirinya.
Pada 18 November 1912, KH Ahmad Dahlan mendirikan organisasi Muhammadiyah di Kauman, Yogyakarta untuk melaksanakan cita-cita pembaruan Islam di bumi Nusantara. Ahmad Dahlan ingin mengadakan suatu pembaruan dalam cara berpikir dan beramal menurut tuntunan agama Islam. la ingin mengajak umat Islam Indonesia untuk kembali hidup menurut tuntunan Alquran dan al-Hadits.
Dan sejak awal, Dahlan telah menetapkan bahwa Muhammadiyah bukan organisasi politik, tetapi bersifat sosial dan bergerak di bidang pendidikan.
Pada 7 Mei 1921 Dahlan mengajukan permohonan kepada pemerintah Hindia Belanda untuk mendirikan cabang-cabang Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Permohonan ini dikabulkan oleh pemerintah Hindia Belanda pada 2 September 1921.
Baca: Inilah Salah Satu yang Mendasari KH Ahmad Dahlan Mendirikan Muhammadiyah
Muhammadiyah berasal dari pendalaman terhadap Al-Quran
Mengutip dari laman kemuhammadiyahan.com Muhammadiyah diidrikan oleh KH. Ahmad Dahlan yang berawal dari pemahamannya terhadap Alquran yang menjadi sumber hukum pertama dalam Islam.
Salah satu ayat Alquran yang menginspirasi perjuangan KH. Ahmad Dahlan adalah Surat Al Imron ayat 104.
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.
Ayat di atas dimaknai Ahmad Dahlan sebagai perintah mendirikan organisasi untuk menyelesaikan masalah-masalah umat Islam.
Maraknya TBC (tahayul, bid’ah, Churofat) di masyarakat
Ahmad Dahlan melihat pelaksanaan ajaran-ajaran Islam di masyarakat khususnya umat Islam sudah banyak yang menyimpang. Hal ini menyebabkan kehidupan masyarakat tidak berkembang dan tertinggal karena lebih fokus mengerjakan tradisi-tradisi yang sebenarnya tidak dianjurkan dalam agama Islam.
Tidak ada lembaga pendidikan yang memadai
Kondisi umat Islam pada saat itu dapat dikatakan sangat memprihatikan karena mereka pada saat itu tidak mendapat pendidikan umum, kehidupannya miskin. Belum ada lembaga pendidikan yang mengajarkan ilmu agama dan umum. Oleh karena itu KH Ahmad Dahlan mendirikan madrasah diniyah Islam yang tidak hanya mengajarkan ilmu agama tetapi juga ilmu pengetahuan umum.
Tekanan dunia barat ke Indonesia
Kedatangan Belanda ke Indonesia pada keadaan di mana Indonesia masih berupa kerajaan atau kesultanan yang berdiri sendiri-sendiri. Misi kedatangan Belanda adalah melakukan penjajahan sama seperti bangsa Eropa lainnya. Karena ini tekanan dialami Indonesia. pendudukan, perampasan kekayaan alam, dan kekerasan yang dilakukan penjajah membuat masyarakat melakukan perlawanan.
KH Ahmad Dahlan menjadi salah satu tokoh yang merintis perlawanan terhadap penjajahan dengan mendirikan organisasi Muhammadiyah yang akan digunakan untuk memberdayakan umat Islam pada saat itu.
YOLANDA AGNE
Baca juga: Perjalanan Sang Pencerah, KH Ahmad Dahlan Susah Payah Mendirikan Muhammadiyah
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.