Mantan Presiden Soeharto bersama anak-anak. Youtube.com
TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah belum menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada mantan presiden Soeharto. Namun bagi anggota DPR dari Fraksi Golkar Gandung Pardiman, mantan penguasa Orde Baru itu juga patut dikenang sebagai pahlawan. "Masyarakat juga perlu mengenang dan mengingat jasa besar presiden kedua RI Soeharto," kata politikus asal Yogyakarta itu Kamis 10 November 2022.
Menjelang peringatan Hari Pahlawan, sempat beredar konten di media sosial yang menyebut Soeharto termasuk tokoh yang mendapat gelar pahlawan nasional dari Presiden Joko Widodo. Namun ternyata kabar itu tidak benar karena Soeharto yang dimaksud adalah H.R Soeharto, mantan dokter pribadi Presiden Sukarno.
Gandung menuturkan mantan presiden Soeharto memiliki jasa besar karena berhasil menjaga ideologi bangsa Pancasila selama 32 tahun memimpin. "Berkat Pak Harto, bangsa Indonesia selamat dari ancaman ideologi komunisme," kata anggota Komisi VII itu. "Kita harus berterima kasih dengan Pak Harto, karena selama memimpin sudah berani melawan dan menumpas komunisme di Indonesia."
Ketua Partai Golkar Daerah Istimewa Yogyakarta itu mendesak para sejarawan tidak diam dan bisa bicara terbuka soal sejarah. Khususnya tentang pengkhianatan Partai Komunis Indonesia terhadap NKRI di masa awal kemerdekaan sehingga ditumpas Soeharto."Komunisme mengancam Pancasila, itu masalah ideologi, memang seharusnya tidak tawar menawar soal ideologi," kata Gandung.
