Inilah Profil 5 Tokoh yang Diberi Gelar Pahlawan Nasional Tahun 2022

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Kamis, 10 November 2022 16:10 WIB

Presiden Jokowi saat menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada lima tokoh di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 7 November 2022. Tokoh kelima merupakan raja dari Kadipaten Pakualaman Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu KGPAA Paku Alam VIII, sebagai seorang raja perjalanan hidup Paku Alam VIII penuh dengan unsur politik dan pemerintahan, ia mengambil langkah strategis saat menyatakan bersekutu dengan Sri Sultan Hamengkubuwono IX hal tersebut diartikan sebagai langkah taktis dalam perjuangan kemerdekaan NKRI. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada lima tokoh dari berbagai daerah atas jasa-jasanya kepada bangsa Indonesia. Dikutip dari setneg.go.id, penyerahan tersebut bertepatan dengan menyambut Hari Pahlawan yang digelar di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 7 November 2022.

Serah terima gelar penghargaan pahlawan nasional diwakili oleh para ahli waris dari para tokoh. Hal ini sudah sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 96/TK/Tahun 2022.

Berikut adalah daftar kelima tokoh beserta kontribusinya bagi negara:

1. HR Soeharto (Provinsi Jawa Tengah)

Tokoh pertama adalah HR Soeharto yang memilki nama lengkap Soeharto Sastrosoeyoso. Mengutip situs resmi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, HR Soeharto lahir pada 24 Desember 1908 di Tegalgondo, Solo, Jawa Tengah.

Advertising
Advertising

Dalam bidang kesehatan, HR Soeharto dikenal sebagai dokter pribadi Presiden Soekarno. Di eranya, ia menjabat menteri di beberap bidang, meliputi Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, dan Kepala Bappenas di Kabinet Soekarno. Dia banyak memberikan kontribusi dalam membuat kebijakan penting terhadap kesehatan Indonesia.

Apalagi ketika dirinya aktif menggagas berdirinya Ikatan Dokter Indonesia atau disingkat IDI pada 1950. Ia juga turut andil dalam mempelopori program Keluarga Berencana di Indonesia. Kemudian HR Soeharto didapuk menjadi ketua pertama Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia atau disingkat PKBI.

Baca juga: Presiden Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional Kepada Lima Tokoh

Selain kesehatan, sosok HR Soeharto tercatat juga sebagai salah satu pendiri bank pertama di Indonesia, Bank Negara Indonesia (BNI). Disamping itu, ia berkontribusi aktif dalam pembangunan kawasan Sarinah Thamrin, Jakarta dan Hotel Indonesia.

2. KGPAA Paku Alam VIII (Daerah Istimewa Yogyakarta)

Tokoh kedua yang dianugrahi pahlawan nasional adalah KGPAA Paku Alam yang memiliki nama Sri Paduka Paku Alam VIII. Mengutip jogjaprov.go.id, ia aktif terlibat dalam perjuangan bangsa Indonesia pada masa pendudukan Jepang hingga Reformasi.

Ia merupakan Adipati Kadipaten Pakualaman yang paling lama menjabat, terhitung sejak 1937-1998. Sekaligus dirinya menjabat sebagai Penjabat Gubernur DIY terlama dari 1988-1998.

Tak hanya sebagai pemimpin, Sri Paduka PA VIII merupakan pejuang pengisi kemerdekaan RI. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memajukan pendidikan bagi rakyat di Kadipaten Pakualaman dengan memberantas buta huruf.

3. Raden Rubini Natawisastra (Provinsi Kalimantan Barat)

Tokoh ketiga yang dianugrahi pahlawan nasional adalah Raden Rubini Natawisastra, pahlawan dari tanah Sunda dan menetap di Provinsi Kalimantan Barat. Ia menjadi salah satu pahlawan yang tewas di tangan penjajahan Jepang

Dikutip dari kalbarprov.go.id, ia lahir pada 31 Agustus 1906 dari keluarga bangsawan intelektual. Semasa hidupnya, Rubini adalah seorang dokter yang sering menjalankan misi kemanusiaan dengan berkeliling melayani pengobatan di daerah terpencil dan pedalaman.

Sejak September 1934, ia berdinas tetap di Militaire Hospitaal Pontianak, rumah sakit swasta milik Misi Katolik yang dikenal dengan Rumah Sakit Umum Sungai Jawi. Di sana, ia berperan sebagai dokter bedah dan diangkat sebagai kepala rumah sakit tersebut.

Selain dokter, Rubini merupakan pemimpin partai politik pada masanya. Beliau memberikan perjuangannya demi cita-cita kemerdekaan Indonesia melawan penjajah di daerah Kalimantan Barat. Kemudian namanya diabadikan menjadi nama RSUD di Kabupaten Mempawah, yakni RSUD dr. Rubini Mempawah.

4. Salahuddin bin Talabuddin (Provinsi Maluku Utara)

Tokoh keempat yang dianugrahi pahlawan nasional adalah Salahuddin bin Talabuddin. Seperti dikutip dari ambon.antaranews.com, Salahuddin lahir pada 1874 di Desa Gamia Patani, Kabupaten Halteng, dan wafat di Kota Ternate.

Sebagai pahlawan nasional, ia pernah berabung dengan PSII pada 1938. Lalu menjadi pengurus Gabungan Politik Indonesia atau disingkat GAPI. Akibat kegiatan politiknya, dirinya pernah dipenjara oleh pemerintah kolonial Belanda di Nusakambangan.

Adapun pada 1941, Salahuddin mengibarkan bendera merah putih di Tanjung Ngolopopo, Patani, Halmahera Tengah, Maluku Utara. Sehingga membuat berang Belanda. Berlanjut pada 1946, ia pindah ke Kepulauan Gebe dan mendirikan organisasi keagamaan Islam Sarikat Jamiatul Iman wal Islam atau dikenal dengan Sarikat Islam atau SI.

Jasanya ketika melawan penjajahan di Malut membuatnya dieksekusi mati pada 1948 di kawasan Skep Kelurahan Salahuddin Kota Ternate. Nama daerah ini diambil untuk mengabadikan hasil perjuangannya.

5. H. Ahmad Sanusi (Provinsi Jawa Barat)

Tokoh kelima yang dianugrahi pahlawan nasional adalah K. H. Ahmad Sanusi. Mengutip buku Riwayat Perjuangan KH. Ahmad Sanusi yang ditulis Miftahul Falah, KH Ahmad Sanusi lahir pada 18 September 1889 di Kabupaten Sukabumi. Ahmad Sanusi mendapat pendidikan agama dasar secara tradisional dari ayahnya, KH. Abdurrahim.

Ketika menginjak dewasa, ia melanjutkan pendidikan ke sejumlah pondok pesantren di Jawa Barat untuk memperdalam ilmu agama serta memperluas pergaulan dengan masyarakat.

Setelah dirasa cukup menyerap ilmu di tanah air, Ahmad Sanusi bertolak ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji serta melanjutkan pendidikannya selama lima tahun. Tujuannya saat itu adalah untuk menimba ilmu dari para ulama besar.

Setelah itu, ia kembali ke pesantren Cantayan untuk membantu ayahnya mengajar. Setelah mengabdi di pesantren Cantayan, Ahmad Sanusi mendirikan pesantren di kampung Cantayan, yang dinamakan Pesantren Babakan Sirna.

Salah satu peran terbesarnya adalah menjadi salah satu anggota BPUPKI. Selain itu, ia juga pernah diamanahi menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat atau KNIP, anggota Dewan Penasehat Daerah Bogor, Wakil Residen Bogor bersama Fuku Syucokan, juga yang membentuk Tentara Pembela Tanah Air atau PETA, dan beberapa organisasi lainnya di Sukabumi.

FATHUR RACHMAN

Baca juga: Jokowi Tetapkan Lima Pahlawan Nasional Baru, Ada HR Soeharto hingga Ahmad Sanusi

Berita terkait

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

7 hari lalu

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

Dalam YouTube Reza Rahadian mengaku tertarik memerankan Thomas Matulessy jika ada yang menawarkan kepadanya dalam film. Apa hubungan dengannya?

Baca Selengkapnya

Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

15 hari lalu

Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

Ismail Marzuki menciptakan lagu tentang Hari Lebaran yang melegenda. Begini lirik dan profil pencipta lagu tentang Lebaran ini?

Baca Selengkapnya

Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

29 hari lalu

Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

Usmar Ismail dikenal sebagai bapak film nasional karena peran penting dalam perfilman Indonesia, Diberi gelar pahlawan nasional oleh Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

17 Februari 2024

Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

Seniman Butet Kertaradjasa cemas bila Prabowo Subianto menjadi presiden menghidupkan kembali Orde Baru

Baca Selengkapnya

Tanggal 7 Februari Memperingati Hari Apa? Ada 4 Momen Penting

7 Februari 2024

Tanggal 7 Februari Memperingati Hari Apa? Ada 4 Momen Penting

Tanggal 7 Februari hari apa? Ada Hari Kemerdekaan Grenada, Hari Pahlawan di Tanah Bumbu, hingga Hari Bermain Sekolah Sedunia.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Nama John Lie Saat Bertemu Komunitas Indonesia Tionghoa, Siapa Dia?

4 Februari 2024

Anies Baswedan Sebut Nama John Lie Saat Bertemu Komunitas Indonesia Tionghoa, Siapa Dia?

Anies Baswedan menyebut nama John Lie saat acara Desak Anies bersama Komunitas Indonesia Tionghoa, di Glodok, Jakarta. Siapa John Lie?

Baca Selengkapnya

Panglima TNI Pertimbangkan Usulan Doni Monardo Jadi Pahlawan Nasional

4 Desember 2023

Panglima TNI Pertimbangkan Usulan Doni Monardo Jadi Pahlawan Nasional

Agus Subiyanto juga tidak menutup kemungkinan nama Doni Monardo akan diabadikan sebagai nama gedung di fasilitas yang dimiliki TNI.

Baca Selengkapnya

Kisah Lafran Pane Pendiri HMI dalam Film Lafran Akan Tayang Februari 2024, Begini Perjuangannya

1 Desember 2023

Kisah Lafran Pane Pendiri HMI dalam Film Lafran Akan Tayang Februari 2024, Begini Perjuangannya

Lafran Pane merupakan pendiri organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Film Lafran tayang pada Februari 2024. Berikut biografinya.

Baca Selengkapnya

Siapa Lafran Pane yang Kisah Hidupnya Ditampilkan dalam Film Lafran?

1 Desember 2023

Siapa Lafran Pane yang Kisah Hidupnya Ditampilkan dalam Film Lafran?

Film Lafran dibintangi Dimas Anggara sebagai Lafran Pane akan tayang pada Februari 2024. Siapa dia, apa hubungannya dengan HMI?

Baca Selengkapnya

KAI Yogyakarta Ajak Veteran Jalan-jalan dengan Kereta Uap Kuno Jaladara

22 November 2023

KAI Yogyakarta Ajak Veteran Jalan-jalan dengan Kereta Uap Kuno Jaladara

Para veteran diajak menikmati suasana Kota Bengawan dengan naik kereta uap tua Jaladara.

Baca Selengkapnya