Megawati Anggap PBB Tak Lagi Efektif Meredam Konflik Dunia

Editor

Amirullah

Selasa, 8 November 2022 07:00 WIB

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri makan bakso usai penutupan Rakernas II PDI Perjuangan di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis, 23 Juni 2022. Megawati Soekarnoputri beserta pimpinan partai dan para peserta makan bakso gerobak kaki lima usai penuputan Rakernas II PDI Perjuangan. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan struktur Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) saat ini sudah tak relevan menjawab tantangan geopolitik di era modern. Sebab, ia berpendapat, struktur Dewan Keamanan PBB saat ini sudah berbeda jauh dari visi awal pertama kali dibentuknya.

Hal tersebut disampaikan oleh Megawati dalam acara Bandung-Belgrade-Havana in Global History and Perspective yang terlaksana di Gedung Arsip Nasional pada Senin, 7 November 2022. Dalam acara tersebut, ia berbicara berbagai hal termasuk kondisi geopolitik dunia saat ini.

Megawati berkata dunia saat ini dihadapkan oleh tantangan soal masalah kesenjangan diantara negara-negara dunia. Ia berujar PBB sebagai lembaga yang menjembatani penyelesaian persoalan di dunia, belum mampu menjawab tantangan kesenjangan tersebut.

Baca juga: Megawati Apresiasi Jokowi Kembalikan Fungsi Lemhanas

"Sebagai contoh adalah negara besar otomatis iurannya akan besar, sehingga bantuannya akan besar pula. Dari sini lah muncul kemampuan berlebih dari negara besar tersebut," ujar dia.

Advertising
Advertising

Presiden RI Kelima tersebut mengkritik sistem yang selama ini berlaku di dalam PBB. Ia berkata nasib negara-negara di dunia tidak boleh ditentukan hanya dari beberapa negara besar saja. Sebab, kata dia, PBB seharusnya memandang negara-negara di dunia dalam kesetaraan.

"Dahulu PBB tidak memandang siapa kamu, siapa dia, kamu harusnya begini, sana harusnya begitu," kata Dewan Pengarah Badan Pengarah Ideologi Pancasila (BPIP) tersebut.

Oleh sebab itu, ujar Megawati, perlu adanya perombakan besar-besaran atas kelembagaan PBB saat ini. Dengan begitu, ujar dia, maka PBB akan kembali seperti tujuan awalnya

"Berbagai perubahan fundamental atas PBB sangat perlu karena PBB tidak lagi efektif meredam konflik, padahal itulah tugas utama PBB," ucap Megawati.

Baca: Temui Presiden Jokowi, Lemhanas Serahkan Hasil Kajian Soal Politik Identitas Jelang 2024

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

51 menit lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

2 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

3 jam lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

3 jam lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

4 jam lalu

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

Tim Prabowo-Gibran mengatakan gugatan PDIP ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terhadap KPU RI tidak akan mempengaruhi pelantikan pemenang Pilpres

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

4 jam lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Diusung PDIP jadi Cagub DKI Jakarta, Basuki Hadimuljono: Saya Sudah 70 Tahun..

4 jam lalu

Diusung PDIP jadi Cagub DKI Jakarta, Basuki Hadimuljono: Saya Sudah 70 Tahun..

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku tidak mau masuk bursa Cagub DKI Jakarta karena sudah berusia 70 tahun.

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

5 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

6 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

6 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya