Sopir Ambulans Ungkap Kronologi Saat Bawa Jasad Brigadir J: Dilarang Bunyikan Sirene hingga Dibawa ke IGD

Senin, 7 November 2022 14:32 WIB

Terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Kuwat Ma'ruf (kanan), Richard Eliezer Pudihang Lumiu (tengah) atau Bharada E dan Ricky Rizal tiba di ruang sidang untuk menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Senin, 7 November 2022. Sidang tersebut beragendakan mendengarkan keterangan lima orang saksi yang dihadirkan oleh jaksa penuntut umum (JPU) dengan terdakwa Richard Eliezer, Ricky Rizal dan Kuat Maruf. Saksi yang dihadirkan merupakan petugas PCR, pegawai provider Telkomsel dan XL Axiata serta supir ambulans. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Sopir ambulans yang mengangkat jenazah Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo Jalan Duren Tiga, Jakarta Selatan mengungkap beberapa fakta dalam sidang dengan terdakwa Richard Eliezer, Kuat Ma'ruf, dan Ricky Rizal hari ini.

Sopir bernama Ahmad Syahrul Ramadhan itu menceritakan kronologi kejadian saat pertama kali mengangkat jenazah Yosua untuk dimasukkan ke dalam ambulans. Dia mengaku saat itu datang atas telepon dari call center. Syahrul mengisahkan ambulans tempatnya bekerja biasa bekerja sama dengan polisi untuk mengangkut korban kecelakaan lalu lintas.

Menurut dia, saat pertama kali tiba terlihat sesosok tubuh yang tergeletak di lantai dekat tangga di rumah Ferdy Sambo. Syahrul kemudian diperintah memeriksa denyut nadi tubuh yang kemudian diketahui adalah Yosua itu. Setelah dicek, dia mengatakan bahwa Yosua telah meninggal.

Baca juga: Ancaman Pidana Menanti Dugaan Kesaksian Palsu ART Ferdy Sambo

Setelah mengangkut jenazah ke dalam mobil ambulans, Syahrul kemudian membawa ambulansnya ke RS Polri Kramat Jati. Dia dikawal oleh seorang anggota polisi dari Propam Polri.

Saat hendak menyalakan sirene ambulans, Syahrul mengaku dilarang oleh seorang anggota polisi.

"Pas saya mau menyalakan lampu ambulans diminta tahan dahulu. Tunggu arahan saja, nanti dikawal," kata Syahrul dalam sidang di PN Jaksel Senin, 7 November 2022. Saat itu dia juga ditanya berkendara dengan siapa, dan dijawab Syahrul bahwa dia sendiri menyopiri ambulans tersebut. Karena itu, dia kemudian ditemani seorang anggota polisi dalam mobil ambulans itu.

Selama perjalanan, ambulans tersebut dikawal oleh mobil dari provos. Mobil ambulans itu pun melaju berada di belakang mobil Provos. Pada saat mengemudi, Syahrul mengungkapkan ada kendala macet saat di jalan.

"Ada anggota Provos turun. Nanya kamu sama siapa, mas? Saya sendiri. Akhirnya saya ditemani di dalam mobil. Akhirnya saya jalan," kata dia.

Tak Langsung Dibawa ke Kamar Jenazah

Syahrul mengungkapkan sempat mengungkapkan keheranannya saat jenazah Yosua tak langsung dibawa ke ruang jenazah. Namun, jenazahnya terlebih dahulu dibawa ke ruang Instalasi Gawat Darurat RS Polri Kramat Jati.

"Saya tanya, pak izin kenapa dibawa ke IGD dahulu. Katanya saya juga enggak tahu, mas. Saya ikutin arahan," kata dia.

Sesampainya di IGD, diungkap oleh Syahrul bahwasannya kondisinya ramai. Sempat ada petugas Polri yang bertanya korbannya berapa orang. Namun anggota tersebut kaget karena yang datang adalah kantong jenazah.

Saat itu petugas di IGD juga bingung karena yang datang sudah dalam kantong jenazah. "Terus ya sudah, dia bilang bawa ke belakang saja kamar jenazah," kata Syahrul. Kemudian di kamar jenazah, Syahrul pun bertemu seorang anggota polisi yang memintanya untuk menunggu sebentar dan meminta tolong agar jenazah Yosua diturunkan.

"Saya langsung turunkan dan saya pindahkan menggunakan troli ke kamar jenazah," ujar dia.

Setelah tugasnya selesai, Syahrul justru dilarang pulang oleh seorang anggota polisi. "Saya tunggu dekat masjid di samping tembok sampai jam mau subuh," kata dia.

Saat ditanya hakim apakah dia diberi uang, Syahrul mengatakan jika dia hanya diberi uang untuk ongkos ambulans dan cuci mobil.

Baca juga: Sidang Bharada E, Sopir Ambulans Lihat Wajah Brigadir J Tertutup Masker dan Jasad Berlumuran Darah

Advertising
Advertising

Berita terkait

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal, Sempat Dirawat Dua Bulan di RSCM

7 hari lalu

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal, Sempat Dirawat Dua Bulan di RSCM

Almarhum Fadil Zumhana akan dimakamkan pada hari ini di TPU Poncol-Bekasi.

Baca Selengkapnya

Kematian Tragis Polisi: Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dan Pembunuhan Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambos Cs

19 hari lalu

Kematian Tragis Polisi: Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dan Pembunuhan Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambos Cs

Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi alias Brigadir RA, mengingatkan kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J pada 2022.

Baca Selengkapnya

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

20 hari lalu

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA menjadi perhatian. Sahabatnya teringat kasus kematian Brigadir J yang dibunuh Ferdy Sambo

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

22 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

32 hari lalu

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

Tol Cikampek Kilometer atau KM 50-an kembali menjadi lokasi tragedi. Sebuah kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik lalu

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Fakta Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo, Bentrok Brimob vs TNI di Sorong

34 hari lalu

Top 3 Hukum: Fakta Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo, Bentrok Brimob vs TNI di Sorong

Kejanggalan kematian ajudan Ferdy Sambo itu terungkap setelah keluarga memaksa peti jenazah Brigadir Yosua dibuka.

Baca Selengkapnya

Fakta Awal Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo

34 hari lalu

Fakta Awal Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo

Peran Ferdy Sambo dalam kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, awalnya hampir tak terlihat.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Hukrim: Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Remisi Setya Novanto, Pilot Susi Air Dibawa ke Medan Perang

34 hari lalu

Terpopuler Hukrim: Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Remisi Setya Novanto, Pilot Susi Air Dibawa ke Medan Perang

Berita mengenai setahun vonis banding Ferdy Sambo atas pembunuhan ajudannya, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat banyak dibaca.

Baca Selengkapnya

Setahun Lalu Banding Ferdy Sambo Ditolak Tetap Hukuman Mati, Ini Perjalanan Jadi Vonis Penjara Seumur Hidup

35 hari lalu

Setahun Lalu Banding Ferdy Sambo Ditolak Tetap Hukuman Mati, Ini Perjalanan Jadi Vonis Penjara Seumur Hidup

Setahun lalu banding Ferdy Sambo ditolak alias tetap dihukum mati. Seiring berjalannya waktu, vonis itu diubah jadi penjara seumur hidup. Kok bisa?

Baca Selengkapnya

Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Tetap Vonis Hukuman Mati

36 hari lalu

Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Tetap Vonis Hukuman Mati

Hari ini, setahun lalu atau 12 April 2023, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta bacakan putusan banding yang diajukan Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya