Fakta-fakta Pengendara Mobil Nissan yang Tewas Tertembak Senjata Api Polisi

Reporter

Haris Setyawan

Editor

Dwi Arjanto

Sabtu, 5 November 2022 20:46 WIB

Di Indonesia, Polri mulai menggunakan senjata ini pada tahun 2000-an. Salah satunya dipakai oleh Korps Brimob Polri untuk memperkuat persenjataan unit khusus mereka. Foto: HS Produk

TEMPO.CO, Jakarta -Kasus polisi yang tidak sengaja menembakkan senjata api mengenai seorang pria pengendara mobil Nissan hingga tewas menyorot perhatian publik.

Video detik-detik tewasnya pria yang diunggah akun Instagram
@andreli_48 telah tersebar dan viral di media sosial.

Insiden itu terjadi di perempatan Jalan Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat pada Rabu, 2 November 2022 siang.

Dirangkum Tempo dari berbagai sumber, berikut sederet fakta tewasnya pengendara mobil Nissan, M Soewardi, akibat peluru nyasar dari seorang oknum polisi:

Kronologi: Awalnya Bripka Frengki Membersihkan Senjata Api

Kepada wartawan Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, Irjen Pol Suryambodo Asmoro menjelaskan bahwa awal kronologi insiden seorang pria tewas tertembak saat Bripka Frengki sedang membersihkan senjata apinya. Senjata dibersihkan karena terkena hujan setelah mengatur lalu lintas di perempatan jalan.

Saat membersihkan senjata api itu, posisi Bripka Frengki menghadap ke arah jalan dan posisi senjata api diarahkan ke bawah kemudian mengokang dan tiba-tiba menyalak. “Proyektil keluar mengenai triplek penutup kaca jendela dan ke arah keluar pos dan mengenai korban belakang telinga korban,” terang Suryambodo, Rabu, 2 November 2022.

Hasil Olah TKP: Tertembak dari Jarak 15 Meter

Kombes Pol Aman Guntoro, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kalimantan Barat mengatakan pihaknya telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara, terkuak fakta bahwa satu peluru dari hasil tembakan pistol jenis HS milik Bripka Frengki berjarak 15 meter dari pos ke titik korban. Korban bernama M Soewardi terkena peluru di bagian telinga belakang atau kepala bagian belakang.

Nyawa Korban Tak Tertolong saat Dibawa ke Rumah Sakit

Advertising
Advertising

Insiden peluru nyasar dari seorang anggota polisi bernama Bripka Frengki terjadi sekitar pukul 11.30 WIB. Saat itu, pelaku sebagai anggota Pos Lantas sedang bertugas di Pos Garuda. Peluru yang nyasar dan menembus kaca mobil itu mengenai mobil milik Suwardi, yakni Mobil Nissan X Trail dengan Plat Nomor KB 1582 J.

Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Anton Sujarwo Pontianak Kalimantan Barat guna mendapat perawatan. Namun, nyawanya tidak dapat tertolong.

Bripka Frengki Terancam Dipecat

Atas peristiwa tragis tersebut, pihak Kapolda Kalimantan Barat meminta maaf kepada keluarga korban tertembak senjata api milik anggotanya. Suryambodo menambahkan, Bripka Frengki bakal diproses secara internal maupun pidana sesuai KUHP. Selain hukuman pidana, Bripka Frengki juga terancam dipecat atau pemberhentian tidak dengan hormat.

HARIS SETYAWAN
Baca juga :
Seorang Perempuan Acungkan Senjata Api ke Paspampres di Depan Istana

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

7 Orang Utan Korban Perdagangan Ilegal Dikembalikan ke Habitatnya di Kalimantan Barat

1 hari lalu

7 Orang Utan Korban Perdagangan Ilegal Dikembalikan ke Habitatnya di Kalimantan Barat

Perilaku orang utan di lingkungan barunya dicatat setiap 2 menit, dari bangun sampai tidur lagi setiap harinya.

Baca Selengkapnya

Sosok Gunawan, Orang di Balik Joget Sadbor yang Viral di TikTok

7 hari lalu

Sosok Gunawan, Orang di Balik Joget Sadbor yang Viral di TikTok

Joget sadbor menjadi tren baru yang ramai dibicarakan di TikTok Indonesia. Siapa sosok di baliknya?

Baca Selengkapnya

Viral Pengamen Ondel-Ondel Cabuli Anak 10 Tahun, Polsek Kemayoran: Sudah Ditangkap

10 hari lalu

Viral Pengamen Ondel-Ondel Cabuli Anak 10 Tahun, Polsek Kemayoran: Sudah Ditangkap

Polisi menangkap pengamen itu setelah mengetahui video viral pelaku yang diduga sudah 3 kali melakukan kekerasan seksual terhadap anak tersebut.

Baca Selengkapnya

Peringatan Mayor Teddy ke Semua Menteri: Hati-hati Membuat Surat

12 hari lalu

Peringatan Mayor Teddy ke Semua Menteri: Hati-hati Membuat Surat

Mayor Teddy nenegur para menteri usai kehebohan kop surat kementerian untuk kepentingan pribadi.

Baca Selengkapnya

Tekad Mahasiswa UNY Bartolomius Dias dari Pedalaman Kalimantan yang Pernah Kerja Memungut Sampah

15 hari lalu

Tekad Mahasiswa UNY Bartolomius Dias dari Pedalaman Kalimantan yang Pernah Kerja Memungut Sampah

Kerja keras dan perjuangan Bartolomius Dias telah mengantarnya saat ini duduk sebagai mahasiswa berprestasi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pemasok Amunisi untuk Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua

16 hari lalu

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pemasok Amunisi untuk Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua

Tim Satgas Damai Cartenz menangkap Maais Herlik Imburi setelah memerika salah satu pimpinan KKB, Jemmy Magai Yogi.

Baca Selengkapnya

Kata Polisi Soal Viral Pemuda Terbakar Setelah Ponsel Di-charge di Atas Kasur

19 hari lalu

Kata Polisi Soal Viral Pemuda Terbakar Setelah Ponsel Di-charge di Atas Kasur

Polisi punya bukti untuk luruskan kabar viral itu dan sebut pemuda terbakar bukan karena handphone meledak

Baca Selengkapnya

Kerajinan Anyaman Pandan di Ketapang Kalimantan Barat Lebih Estetik Berkat Sentuhan Akademisi

19 hari lalu

Kerajinan Anyaman Pandan di Ketapang Kalimantan Barat Lebih Estetik Berkat Sentuhan Akademisi

Kerajinan anyaman pandan telah mengakar dalam budaya dan telah jadi bagian identitas masyarakat Desa Sungai Bakau, Kabupaten Ketapang.

Baca Selengkapnya

Residivis Pencurian Motor Ditangkap di Jakarta Pusat, Sempat Acungkan Senjata Api saat Dikejar Polisi

20 hari lalu

Residivis Pencurian Motor Ditangkap di Jakarta Pusat, Sempat Acungkan Senjata Api saat Dikejar Polisi

Ketika melarikan diri ke arah Pasar Senen, Jakarta Pusat, residivis itu mengacungkan senjata api revolver yang dibawanya.

Baca Selengkapnya

Seorang Residivis di Batu Alami Paranoia, Tembak Orang di Jalan Karena Merasa Dibuntuti

24 hari lalu

Seorang Residivis di Batu Alami Paranoia, Tembak Orang di Jalan Karena Merasa Dibuntuti

Residivis di Batu alami paranoia. Ia merasa dibuntuti orang di jalan lalu menembak orang yang ia curigai tersebut. Sudah terjadi berulang kali.

Baca Selengkapnya