Dugaan Korupsi Wastafel Rp 41,2 Miliar di Dinas Pendidikan Aceh, PII Tuntut Polda Aceh Usut Tuntas

Jumat, 4 November 2022 18:25 WIB

Polda Aceh. FOTO/aceh.polri.go.id

TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia atau PII Aceh menggelar aksi demonstrasi menuntut Polda Aceh melakukan pengusutan tuntas dugaan kasus korupsi wastafel di Dinas Pendidikan Aceh.

“Kami mendesak kasus dugaan korupsi ini dituntaskan segera,” kata Teuku Rahmat, salah satu pengurus PII Aceh pada Rabu, 2 November 2022.

Aksi demonstrasi tersebut diketahui diikuti oleh puluhan anggota PII Aceh sejak pukul tiga sore hingga menjelang Magrib.

Awal Mula Dugaan Kasus Korupsi

Dugaan korupsi wastafel di Dinas Pendidikan Aceh kini telah bergulir ke meja penyidik Polda Aceh. Sebelumnya, eks Kepala Dinas Pendidikan Aceh Rachmat Fitri diketahui memberikan tanda tangan kepada 390 paket pengadaan wastafel dan sanitasi di lingkungan Dinas Pendidikan Aceh. Tanda tangan Rachmat Fitri pun diketahui tertera di ratusan dokumen pekerjaan tersebut

Advertising
Advertising

Sejumlah dokumen pengadaan tersebut memiliki nilai sebesar Rp 41,2 miliar dengan rata-rata anggaran untuk satu paket sebesar Rp 122 juta.

Rencananya, ratusan paket pengadaan tersebut akan disebar di seluruh sekolah di 23 kabupaten dan kota di Provinsi Aceh.

Baca: Polda Aceh Tetapkan Tiga Tersangka Kasus Korupsi Dana Beasiswa

Kepala Dinas Pendidikan Aceh Terkini Beri Dukungan

Merujuk laporan tertulis yang diterima Tempo.co pada Kamis, 3 November 2022, Kepala Dinas Pendidikan Aceh saat ini, Alhudri, mengaku memberikan dukungan kepada Polda Aceh untuk mengusut dugaan kasus korupsi wastafel.

“Kami mendukung sepenuhnya upaya kepolisian untuk mengusut tuntas dugaan korupsi wastafel ini. Kita tidak ingin ada beban masa lalu yang menghambat kinerja dinas,” kata Alhudri dalam keterangan tertulis yang diterima oleh Tempo.

Alhudri turut mengatakan bahwa pihaknya sedang mendorong pelaksanaan pendidikan bersih. Sebab itu, ia menyebut bahwa fokus pertama ketika dilantik sebagai kepala dinas adalah membasmi praktik korupsi di lingkungan Dinas Pendidikan Aceh.

Salah satu caranya adalah dengan memberikan pengawasan ketat terhadap proses pemilihan kepala sekolah. Saat ini, Alhudri menegaskan tidak ada mekanisme jual beli jabatan di lingkungan dinas.

Dalam laporan tertulis yang diterima oleh Tempo, Dinas Pendidikan Aceh diketahui juga menjalin kerja sama dengar Satuan Berantas Pungutan Liar atau Saber Pungli dan KPK guna mengawasi penggunaan anggaran dinas. Alhudri menyebut dengan kerja sama ini celah korupsi akan menyempit karena lebih banyak orang yang mengawasi.

“Sehingga ke depan, kita berharap tidak ada lagi pola transaksional dalam pendidikan Aceh. Di segala level pendidikan,” kata Alhudri.

ACHMAD HANIF IMADUDDIN

Baca juga: Hentikan Peredaran 179 Kg Sabu, Kapolda Aceh: 895 Ribu Generasi Muda Terselamatkan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Kongres Peradaban Aceh Bahas Budaya di Era Kecerdasan Buatan

11 jam lalu

Kongres Peradaban Aceh Bahas Budaya di Era Kecerdasan Buatan

Kongres Peradaban Aceh 2024 membahas nasib seni dan budaya di era kecerdasan buatan. Apa yang harus seniman lakukan?

Baca Selengkapnya

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

1 hari lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

2 hari lalu

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

Kuasa hukum Harvey Moeis dan istrinya Sandra Dewi, Harris Arthur Hedar, membantah kliennya berkeliaran di salah satu pusat pembelanjaan di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

3 hari lalu

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

Anies Baswedan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Aceh karena telah memberi dukungan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

3 hari lalu

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

Wakil Ketua DPRA Safarudin mengatakan meski suara Prabowo di Pilpres 2024 kalah di Aceh, namun dia berkomitmen kembalikan dana otsus 2 persen.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

3 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Anies-Muhaimin ke Aceh Meski Timnas Amin Sudah Bubar, Ada Apa?

3 hari lalu

Anies-Muhaimin ke Aceh Meski Timnas Amin Sudah Bubar, Ada Apa?

Anies-Muhamin dikabarkan menuju ke Aceh untuk mengikut agenda bersama meski Timnas Amin sudah bubar.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

4 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

4 hari lalu

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

Cut Nyak Dhien sangat dihormati masyarakat Sumedang dan dijuluki ibu perbu atau ibu suci. Ia dimakamkan di tempat terhormat bangsawan Sumedang.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

4 hari lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya