Soal Rekaman CCTV Ferdy Sambo yang Hilang, Ridwan Soplanit Mengaku Tak Ikut Menonton

Editor

Febriyan

Kamis, 3 November 2022 17:51 WIB

Salah satu saksi dugaan obstruction of justice atau penghalangan penyidikan kematian Brigadir J, memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, 3 November 2022. Mereka yang menjadi saksi adalah pengusaha CCTV Tjong Djiu Fung alias Afung; tujuh anggota Polri, yakni Ridwan Janari, Rifaizal Sumual, Ridwan Soplanit, Dimas Arki, Dwi Robiansyah, Arsyad Daiva Gunawan, dan Aris Yulianto. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKB Ridwan Soplanit, membantah ikut menonton rekaman CCTV pos pengamanan Kompleks Duren Tiga yang dihilangkan Ferdy Sambo cs. Dia menyatakan bahwa tiga terdakwa obstruction of justice pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir Yosua - AKBP Arif Rachman Arifin, Kompol Baiquni Wibowo dan Kompol Chuck Putranto - hanya meminjam teras rumah dinasnya untuk menonton rekaman itu.

Ridwan yang menjadi saksi dalam persidangan terdakwa obstruction of jusice dengan terdakwa Irfan Widyanto menyatakan awalnya, Arif Rachman Arifin, meminta izin meminjam teras rumahnya pada 13 Juli 2022.

“Karena sudah capek saya masuk ke pagar kecil rumah. Kemudian masuk tiga orang ini bersama-sama saya dan duduk di teras rumah saya,” kata Ridwan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, 3 November 2022.

Ridwan mengaku sempat masuk ke dalam rumah untuk mengisi daya handphone dan kembali ke teras. Menurutnya, saat itu Arif sudah duduk sambil membuka laptop dan berdekatan dengan Chuck. Kemudian Baiquni turut duduk di sebelah mereka setelah duduk di ayunan.

“Kemudian saya duduk berhadapan dengan Arif dan Chuck, dan laptop membelakangi saya,” kata Ridwan.

Advertising
Advertising

Ridwan mengaku berbincang dengan Chuck Putranto

Ridwan mengatakan tidak memperhatikan apa yang mereka tonton. Pasalnya, ia sedang berbincang dengan Chuck Putranto yang bertanya tentang suasana perumahan tersebut.

Setelah percakapan dengan Chuck Putranto usai, Ridwan mengaku mendapat laporan dari Ipda Arsyad Daiva Gunawan yang saat itu menjabat sebagai Kasubnit I Unit I Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan. Arsyad melapor soal kendala pengamanan Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Tidak lama kemudian Arif berdiri meninggalkan teras diikuti Chuck dan Baiquni,” kata Ridwan.

Ridwan mengatakan ia tidak menanyakan apa yang mereka tonton karena sedang terlibat pembicaraan dengan Chuck dan Arsyad. Ia mengatakan mereka bertiga menonton sekitar 5-7 menit. Ridwan juga tidak memperhatikan apakah mereka membawa flash disk atau DVR karena suasana remang lampu taman.

Ridwan mengatakan tidak mencoba menanyakan apa yang mereka tonton di rumahnya. Bahkan, beberapa kali bertemu pun tidak membahas soal isi rekaman itu.

“Saya baru tahu apa yang mereka tonton ketika sudah Penempatan Khusus 4 Agustus 2022. Saya diceritakan oleh Chuck Putranto dan Arif Rachman Arifin,” kata Ridwan Soplanit.

Berbeda dengan dakwaan jaksa

Keterangan Ridwan Soplanit ini berbeda dengan dakwaan jaksa dalam kasus obstruction of justice. Jaksa menyebut Ridwan ikut menonton rekaman CCTV yang memperlihatkan Yosua masih hidup ketika Ferdy Sambo datang ke rumah dinasnya.

Ditemani oleh Brigjen Hendra Kurniawan, Arif kemudian melaporkan hal itu ke Ferdy Sambo yang kemudian memerintahkannya untuk menghapus rekaman itu. Sambo juga mengancam Arif cs yang melihat rekaman itu untuk tutup mulut.

Ancaman itu diberikan Sambo karena para anak buahnya itu mulai meragukan skenario palsu yang dia buat. Sambo menceritakan Brigadir Yosua tewas karena tembak menembak dengan Bharada E alias Richard Eliezer Pudihang Lumiu. Dia menyatakan tak berada di lokasi saat peristiwa tembak menembak itu.

Belakangan rekaman CCTV itu ditemukan penyidik dalam flash disk milik Baiquni Wibowo. Dia rupanya sempat menyalip rekaman itu sebelum menghapus data dalam laptopnya.

Skenario palsu yang disiapkan Ferdy Sambo itu juga terbongkar berkat pengakuan Bharada E. Dia mengaku Sambo ada di tempat kejadian saat eksekusi terhadap Brigadir Yosua terjadi. Bahkan, Sambo disebut ikut melepaskan satu tembakan ke arah kepala yang mengakhiri hidup Yosua.

Berita terkait

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal, Sempat Dirawat Dua Bulan di RSCM

7 hari lalu

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal, Sempat Dirawat Dua Bulan di RSCM

Almarhum Fadil Zumhana akan dimakamkan pada hari ini di TPU Poncol-Bekasi.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

8 hari lalu

Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

Penduduk Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, menjadi gaduh setelah ditemukannya mayat dalam koper pada 25 April lalu. Ini kasus pembunuhan lain.

Baca Selengkapnya

Kematian Tragis Polisi: Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dan Pembunuhan Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambos Cs

19 hari lalu

Kematian Tragis Polisi: Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dan Pembunuhan Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambos Cs

Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi alias Brigadir RA, mengingatkan kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J pada 2022.

Baca Selengkapnya

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

19 hari lalu

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA menjadi perhatian. Sahabatnya teringat kasus kematian Brigadir J yang dibunuh Ferdy Sambo

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

21 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

31 hari lalu

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

Tol Cikampek Kilometer atau KM 50-an kembali menjadi lokasi tragedi. Sebuah kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik lalu

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Fakta Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo, Bentrok Brimob vs TNI di Sorong

33 hari lalu

Top 3 Hukum: Fakta Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo, Bentrok Brimob vs TNI di Sorong

Kejanggalan kematian ajudan Ferdy Sambo itu terungkap setelah keluarga memaksa peti jenazah Brigadir Yosua dibuka.

Baca Selengkapnya

Fakta Awal Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo

34 hari lalu

Fakta Awal Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo

Peran Ferdy Sambo dalam kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, awalnya hampir tak terlihat.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Hukrim: Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Remisi Setya Novanto, Pilot Susi Air Dibawa ke Medan Perang

34 hari lalu

Terpopuler Hukrim: Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Remisi Setya Novanto, Pilot Susi Air Dibawa ke Medan Perang

Berita mengenai setahun vonis banding Ferdy Sambo atas pembunuhan ajudannya, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat banyak dibaca.

Baca Selengkapnya

Setahun Lalu Banding Ferdy Sambo Ditolak Tetap Hukuman Mati, Ini Perjalanan Jadi Vonis Penjara Seumur Hidup

35 hari lalu

Setahun Lalu Banding Ferdy Sambo Ditolak Tetap Hukuman Mati, Ini Perjalanan Jadi Vonis Penjara Seumur Hidup

Setahun lalu banding Ferdy Sambo ditolak alias tetap dihukum mati. Seiring berjalannya waktu, vonis itu diubah jadi penjara seumur hidup. Kok bisa?

Baca Selengkapnya