Selama Hampir 1 Dekade, Komnas Perempuan Himpun 2,2 Juta Laporan Kekerasan terhadap Perempuan

Rabu, 2 November 2022 17:30 WIB

Ilustrasi kekerasan seksual. Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Selama hampir satu dekade sejak 2012-2021, Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan atau Komnas Perempuan menghimpun sebanyak 2.247.594 kasus kekerasan terhadap perempuan. Menurut Wakil Ketua Komnas Perempuan Olivia Ch Salampessy, data itu berasal dari pengaduan yang langsung ke komisinya, juga data layanan dari lembaga layanan pemerintah dan non pemerintah serta pengadilan agama.

Menurutnya, setiap tahun umumnya terjadi peningkatan jumlah kasus. Olivia mengartikan peningkatan jumlah kasus itu bukan berarti bahwa jumlah kasus kekerasan pada tahun sebelumnya sedikit.

“Tapi yang harus dibaca adalah jumlah korban yang berani melaporkan semakin banyak juga akses pengaduannya semakin luas,” kata dia saat kuliah umum di Institut Teknologi Bandung secara daring, Rabu 2 November 2022.

Khusus kasus kekerasan seksual pada perempuan, jumlah angkanya naik dan turun setiap tahun. Pada 2012 tercatat 3.933 kasus, kemudian 5.629 (2013), 4.458 (2014), 6.499 (2015), 5.785 (2016), 5.636 (2017), 5.435 (2018), dan 4.749 (2019).

Kemudian di masa pandemi 2020 sebanyak 2.945 kasus, lalu melonjak pada 2021 sejumlah 4.660 kasus. “Meningkat sampai 72 persen,” kata Olivia.

Advertising
Advertising

Hampir separuh laporan 2021 yaitu 2.204 kasus kekerasan seksual pada perempuan, diterima langsung Komnas Perempuan. Rinciannya 1.149 kasus terjadi di ranah personal, 1.051 di ranah publik, dan 4 kasus di ranah negara.

Secara keseluruhan, jenis kekerasan seksual di ranah personal pada 2021 sebanyak 2.363 kasus.

Kasus yang dilaporkan yaitu perkosaan dan marital rape, masing-masing 25 persen. Kasus lain berupa pelecehan seksual, kemudian incest atau hubungan seksual dalam ikatan keluarga, lalu persetubuhan, pencabulan, perbudakan seksual.

Kasus lain yang menonjol yaitu di ranah siber. “Pelaku di ranah personal, paling tinggi itu pacar yang melakukan kekerasan seksual,953 orang, kemudian suami, ayah, saudara, dan ayah tiri,” kata Olivia.

Baca juga: Polisi Sebut Seorang Guru di Batang Lakukan Pemerkosaan terhadap 10 Muridnya

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Tarik Ulur RUU PPRT, Bagaimana Proses Kelanjutan RUU yang Diperjuangkan 20 Tahun Ini?

4 hari lalu

Tarik Ulur RUU PPRT, Bagaimana Proses Kelanjutan RUU yang Diperjuangkan 20 Tahun Ini?

Komisioner Komnas Perempuan mengatakan RUU PPRT ini telah diusulkan sejak 20 tahun lalu namun belum kunjung disahkan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Viral Pengamen Ondel-Ondel Cabuli Anak 10 Tahun, Polsek Kemayoran: Sudah Ditangkap

10 hari lalu

Viral Pengamen Ondel-Ondel Cabuli Anak 10 Tahun, Polsek Kemayoran: Sudah Ditangkap

Polisi menangkap pengamen itu setelah mengetahui video viral pelaku yang diduga sudah 3 kali melakukan kekerasan seksual terhadap anak tersebut.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual di UPH, Komnas Perempuan Sebut Satgas Wajib Edukasi Korban

11 hari lalu

Dugaan Pelecehan Seksual di UPH, Komnas Perempuan Sebut Satgas Wajib Edukasi Korban

Komnas Perempuan mengatakan, dugaan pelecehan seksual oleh dosen kepada mahasiswanya ini harus dibawa ke ranah hukum untuk jadi pembelajaran.

Baca Selengkapnya

Harvey Weinstein Didiagnosis Kanker Sumsum Tulang, Jeratan Hukum Masih Berlanjut

11 hari lalu

Harvey Weinstein Didiagnosis Kanker Sumsum Tulang, Jeratan Hukum Masih Berlanjut

Harvey Weinstein didiagnosis leukimia di tengah proses hukum yang masih membelitnya.

Baca Selengkapnya

Komnas Perempuan Minta UPH Bawa Kasus Pelecehan Seksual ke Ranah Hukum

11 hari lalu

Komnas Perempuan Minta UPH Bawa Kasus Pelecehan Seksual ke Ranah Hukum

Salah satu dosen piano di UPH inisial MS diduga melakukan pelecehan seksual terhadap mahasiswanya.

Baca Selengkapnya

Komnas Perempuan Sebut Guru Honorer Pengungkap Korupsi Seleksi PPPK Langkat Korban Kriminalisasi

13 hari lalu

Komnas Perempuan Sebut Guru Honorer Pengungkap Korupsi Seleksi PPPK Langkat Korban Kriminalisasi

Meilisya Ramadhani, seorang guru honorer yang mengungkap korupsi seleksi PPPK Kabupaten Langkat, dilaporkan ke kepolisian.

Baca Selengkapnya

UPH Konfirmasi Adanya Kasus Pelecehan Seksual yang Dilakukan Salah Satu Dosen Musik, Ini Kronologinya

14 hari lalu

UPH Konfirmasi Adanya Kasus Pelecehan Seksual yang Dilakukan Salah Satu Dosen Musik, Ini Kronologinya

UPH mengatakan telah menerapkan sanksi administratif berat kepada MS pada 16 Oktober 2024 lalu. Kini MS sudah tidak lagi menjadi dosen di UPH.

Baca Selengkapnya

UPH Tindak Tegas Dosen Musik Terduga Pelaku Kekerasan Seksual, Berkomitmen Menegakkan Aturan dan Lindungi Korban

14 hari lalu

UPH Tindak Tegas Dosen Musik Terduga Pelaku Kekerasan Seksual, Berkomitmen Menegakkan Aturan dan Lindungi Korban

UPH mengonfirmasi adanya kekerasan seksual yang melibatkan satu dosen di Program Studi Musik, MS.

Baca Selengkapnya

Komnas Perempuan Masih Temukan Banyak Penyiksaan dan Penghukuman Kejam yang Tidak Manusiawi di Indonesia

16 hari lalu

Komnas Perempuan Masih Temukan Banyak Penyiksaan dan Penghukuman Kejam yang Tidak Manusiawi di Indonesia

Komnas Perempuan menyebut masih menemukan banyak praktik penyiksaan, penghukuman, dan tindakan kejam yang tidak manusiawi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Memburu Yandi Supriyadi, Pelaku Pencabulan di Panti Asuhan Darussalam An'nur

17 hari lalu

Polisi Masih Memburu Yandi Supriyadi, Pelaku Pencabulan di Panti Asuhan Darussalam An'nur

Yandi Supriyadi, 29 tahun buron di kasus pencabulan panti asuhan Darussalam An'nur belum ditemukan.

Baca Selengkapnya