Ibunda Brigadir J Mengaku Nomor Teleponnya Sempat Diblokir dan Diretas oleh Ferdy Sambo Cs

Rabu, 2 November 2022 14:30 WIB

Orang tua almarhum Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak bersiap untuk memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa, 1 November 2022. Sidang tersebut beragenda mendengarkan keterangan 12 orang saksi dari keluarga almarhum Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU). TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Ibunda Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Rosti Simanjutak, mengaku nomor teleponnya pernah diblokir oleh Ferdy Sambo dan para terdakwa pembunuhan anaknya. Rosti menyampaikan cerita itu saat menjadi saksi dalam kasus kematian anaknya dengan terdakwa Bripka Ricky Rizal Wibowo di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu, 2 November 2022.

Sebagai seorang ibu yang kehilangan seorang anak, Rosti pun mengaku kesal saat mengetahui anaknya tewas dalam kondisi mengenaskan. Kemarahan tersebut dikarenakan Rosti merasa tidak diberi tahu mengenai penyebab kematian Yosua secara jelas.

Rosti menceritakan dirinya sempat menghubungi keluarga Sambo dan para ajudannya untuk mengetahui penyebab kematian Yosua. Akan tetapi teleponnya justru diblokir.

"Karena saking kesalnya saya, anak saya sudah dibunuh begitu sadisnya tanpa ada pemberitahuan dari atasannya atau semua rombongan yang ada di rumah Pak Ferdy Sambo. Karena kami pernah menghubungi mereka, langsung nomor kami diblokir semua yang ada di rumah itu," kata Rosti saat persidangan.

Hendra Kurniawan cs ke Jambi

Teror telepon dari keluarga Yosua itulah yang kemudian membuat Ferdy Sambo memerintahkan anak buahnya, Brigjen Hendra Kurniawan, untuk pergi ke rumah keluarga Yosua di Muaro Jambi, Jambi. Hendra dan sejumlah anggota polisi terbang dengan jet pribadi ke sana pada 11 Juli 2022 atau tiga hari setelah kematian Yosua.

Rosti pun menceritakan peristiwa kedatangan Hendra itu. Dia menyatakan sempat emosi ketika Hendra menyatakan bahwa Yosua tewas karena tembak menembak Bharada E alias Richard Eliezer Pudihang Lumiu. Hendra pun meminta keluarga tak bertanya soal kenapa Yosua dan Richard terlibat tembak menembak. Kepada Rosti dan keluarganya, Hendra menyatakan hal itu sebagai aib.

"Jadi saya sebagai ibu yang kehilangan anak memang saya langsung marah, kamu seorang Jenderal enggak usah banyak bicara. Karena saya yang melahirkan anaku, saya yang mendidik anaku dan saya yang membesarkan anakku dan saya tahu dengan karakter anaku," kata Rosti menceritakan tanggapannya kepada Hendra saat itu.

Rosti pun menyatakan sempat meminta kepada Hendra untuk menunjukkan bukti rekaman kamera keamanan yang menunjukkan peristiwa tewasnya Yosua.

"Kalau memang anaku meninggal di rumah atasannya, seharusnya sebagai penegak hukum akan menginformasikan kepada kami, memberitahukan kepada kami bahwa itu adalah anak buahnya saya bilang. Jadi mohon jangan banyak bicara, CCTV tunjukin di sini sekarang," tambahnya.


Selanjutnya, Rosti mengusir Hendra Kurniawan cs dari rumahnya

<!--more-->

Desakan itu direspon sebaliknya oleh salah satu anggota rombongan, Kombes Susanto. "Tidak bu, ibu jangan memojokkan kami katanya," ucap Rosti menirukan ucapan Kombes Susanto yang ikut bersama Hendra Kurniawan.

"Kenapa saya memojokkan bapak? Saya bilang begitu kepada Kombes Susanto, kenapa? Kalau memang bapak tak mau mendengar kami bicara, harus bapak yang kami dengar bapak bicara, silahkan keluar, saya bilang begitu. Tidak perlu banyak bicara di sini, saya sudah kehilangan anak, saya sudah berduka. Ngomong, bicara sesuai bukti, itu yang saya katakan saat itu," kata Rosti saat pertemuan itu.

Mendapatkan pengusiran, Rosti Simanjuntak menyatakan bahwa rombongan Hendra langsung balik kanan. Namun, pada saat malam harinya Rosti menduga handphone miliknya beserta keluarga yang lain mengalami peretasan.

"Mereka keringat jagung langsung keluar, karena saya bilang juga. Komunikasi saya dengan anaku ada di hp. Sekarang hp anaku tunjukan, langsung malamnya diretas semua hp kami. Nah itu, yang kami tambahkan dengan kehadiran rombongan Hendra Kurniawan," ujarnya.

Kunjungan Hendra Kurniawan dipermasalahkan

Kunjungan Hendra Kurniawan ke Jambi ini pun menjadi salah satu cerita sendiri dalam rangkaian kasus kematian Brigadir J. Indonesia Police Watch (IPW) mencurigai Hendra menerima gratifikasi atas penggunaan jet pribadi yang ditumpanginya.

Berdasarkan penelusuran IPW, jet pribadi itu milik pengusaha Robert Priantono Bonosusatya yang disebut termasuk ke dalam jaringan Konsorsium 303. Konsorsium judi online itu disebut dibekingi oleh Ferdy Sambo cs. Robert membantah memiliki atau pun meminjamkan jet pribadi itu kepada Hendra. Meskipun demikian, dia mengaku mengenal mantan Kepala Biro Paminal Polri itu sejak lama. Sementara untuk kasus jet pribadi ini, polisi tengah menelusurinya. Namun hingga saat ini tak ada kabar sejauh mana penyelidikannya.


Berita terkait

Kematian Tragis Polisi: Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dan Pembunuhan Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambos Cs

2 hari lalu

Kematian Tragis Polisi: Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dan Pembunuhan Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambos Cs

Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi alias Brigadir RA, mengingatkan kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J pada 2022.

Baca Selengkapnya

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

3 hari lalu

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA menjadi perhatian. Sahabatnya teringat kasus kematian Brigadir J yang dibunuh Ferdy Sambo

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

5 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

15 hari lalu

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

Tol Cikampek Kilometer atau KM 50-an kembali menjadi lokasi tragedi. Sebuah kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik lalu

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Fakta Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo, Bentrok Brimob vs TNI di Sorong

17 hari lalu

Top 3 Hukum: Fakta Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo, Bentrok Brimob vs TNI di Sorong

Kejanggalan kematian ajudan Ferdy Sambo itu terungkap setelah keluarga memaksa peti jenazah Brigadir Yosua dibuka.

Baca Selengkapnya

Fakta Awal Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo

18 hari lalu

Fakta Awal Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo

Peran Ferdy Sambo dalam kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, awalnya hampir tak terlihat.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Hukrim: Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Remisi Setya Novanto, Pilot Susi Air Dibawa ke Medan Perang

18 hari lalu

Terpopuler Hukrim: Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Remisi Setya Novanto, Pilot Susi Air Dibawa ke Medan Perang

Berita mengenai setahun vonis banding Ferdy Sambo atas pembunuhan ajudannya, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat banyak dibaca.

Baca Selengkapnya

Setahun Lalu Banding Ferdy Sambo Ditolak Tetap Hukuman Mati, Ini Perjalanan Jadi Vonis Penjara Seumur Hidup

18 hari lalu

Setahun Lalu Banding Ferdy Sambo Ditolak Tetap Hukuman Mati, Ini Perjalanan Jadi Vonis Penjara Seumur Hidup

Setahun lalu banding Ferdy Sambo ditolak alias tetap dihukum mati. Seiring berjalannya waktu, vonis itu diubah jadi penjara seumur hidup. Kok bisa?

Baca Selengkapnya

Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Tetap Vonis Hukuman Mati

19 hari lalu

Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Tetap Vonis Hukuman Mati

Hari ini, setahun lalu atau 12 April 2023, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta bacakan putusan banding yang diajukan Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

Selain Sengketa Pilpres 2024, Berikut Perkara yang Juga Ada Amicus Curiae Termasuk Pembunuhan Brigadir J

23 hari lalu

Selain Sengketa Pilpres 2024, Berikut Perkara yang Juga Ada Amicus Curiae Termasuk Pembunuhan Brigadir J

Sejumlah pihak terus mengajukan Amicus Curiae ke MK kasus sengketa Pilpres 2024. berikut beberapa perkara bermuatan amicus curiae. Apa saja?

Baca Selengkapnya