Profil Filep Karma, Aktivis Kemerdekaan Papua yang Ditemukan Meninggal di Pantai Jayapura

Selasa, 1 November 2022 19:42 WIB

Filep Karma sebelumnya pernah divonis 15 tahun penjara karena pidato politik dan mengibarkan bendera Bintang Kejora pada 1 Desember 2004. Foto : Facebook

TEMPO.CO, Jakarta - Filep Karma, aktivis kemerdekaan Papua, dikabarkan meninggal dunia pada Selasa pagi ini. 1 November 2022. Jenazahnya ditemukan oleh warga di Pantai Base G, Jayapura, Papua mengenakan pakaian selam. "Diduga Filep Karma, tetapi untuk memastikan masih menunggu konfirmasi keluarganya," kata Kapolsek Jayapura Utara, Akp Yahya Rumra, kepada Antara.

Keterangan yang dihimpun dari aktivis dan jurnalis di Papua, membenarkan bahwa jenazah yang ditemukan di pantai itu adalah Filep Karma.Disebutkan jenazahnya akan diautopsi, belum ada penjelasan dari rumah sakit terkait penyebab kematiannya.

Kapolresta Jayapura Victor Macbon mengatakan, jasad Filep Karma sudah dievakuasi ke RSUD Dok II Jayapura, dan anggota kepolisian berkoordinasi dengan keluarga agar jasad bisa diautopsi untuk memastikan penyebab kematiannya.

Baca: Filep Karema Aktivis Kemerdekaan Papua Dikabarkan Meninggal

Profil Filep Karma

Advertising
Advertising

Mengutip Jubi.co, pria bernama lengkap Filep Jacob Samuel Karma ini lahir pada 15 Agustus 1959 di Biak, Papua. Filep Karma lahir dari keluarga yang cukup terpandang. Ayahnya, Andreas Karma, merupakan mantan Bupati yang selama 20 tahun mengabdi di Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Yapen Waropen saat Orde Baru masih berkuasa. Andreas Karma juga pernah memimpin ekspedisi jalan darat dari Wamena ke Jayapura selama tiga bulan pada 1968.

Filep mengenyam pendidikan di SD Kristus Raja Dok V, SMP Negeri I Dok V, dan SMA Negeri I Abepura. Ia kemudian lanjut berkuliah di Universitas Sebelas Maret (UNS) jurusan Ilmu Politik pada 1979 dan lulus pada 1987.

Setelah lulus, ia sempat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di di Kantor Diklat Pemerintah Provinsi Papua. Pada 1997, dia melanjutkan pendidikan di Asian Institute of Management, Manila, Filipina. Di Filipina, Filep Karma sangat terkesan karena di Filipina hak asasi manusia sangat dihormati pasca jatuhnya mantan Presiden Ferdinand Marcos.

Filep kembali ke Tanah Air pada 28 Mei 1998. Kepulangannya ke Indonesia bersamaan dengan gelombang reformasi yang menjatuhkan Presiden Soeharto dari kekuasaannya. Hal itu membuat tekadnya bulat untuk memperjuangkan kemerdekaan Papua.

Mengutip buku ‘Seakan Kitorang Setengah Binatang’, pada 2 Juli 1998, di menara air Puskesmas Biak Kota, Filep Karma bersama sejumlah warga menaikan bendera Bintang Kejora yang melambangkan kemerdekaan Papua. Mereka bertahan dan menjaga bendera itu selama empat hari, hingga akhirnya terjadi peristiwa Biak Berdarah pada 6 Juli 1998.

Delapan orang meninggal dunia dalam peristiwa itu. Merujuk pada catatan KontraS, terdapat 32 mayat misterius yang ditemukan di pantai pulau Biak saat itu. Filep Karma sendiri ketika itu terkena tembakan peluru karet di kaki. Ia ditangkap atas tuduhan penghasutan dan mesti mendekam di penjara sebelum akhirnya dinyatakan bebas pada 20 November 1999.

Pada 1 Desember 2004, Filep Karma terlibat dalam upacara pengibaran bendera Bintang Kejora di Abepura, Jayapura. Peristiwa itu memicu kerusuhan ketika polisi berusaha membubarkan massa. Filep Karma kembali ditangkap dan didakwa melakukan makar dan penghasutan, ia pun kembali dipenjara. Fijep Karma bebas pada 19 November 2015 setelah mendapat remisi.

Pada Desember 2021 lalu, Filep Karma diketahui pernah dinyatakan hilang saat diterjang gelombang laut Teluk Humboldt di Pantai Base G, Kota Jayapura. Ia kemudian ditemukan selamat oleh warga di Kampung Skouw Sae pada 13 Desember 2021.

HATTA MUARABAGJA

Baca juga: Polisi Sebut Tak Ada Tanda Kekerasan Pada Jenazah Aktivis Filep Karma

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

KKB Intan Jaya Papua Serang Polsek Homeyo, 1 Warga Tewas

13 jam lalu

KKB Intan Jaya Papua Serang Polsek Homeyo, 1 Warga Tewas

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno membenarkan KKB Intan Jaya menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua.

Baca Selengkapnya

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

1 hari lalu

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

Hakim memvonis eks Kadis PUPR Papua, Gerius One Yoman dengan hukuman empat tahun delapan bulan penjara dan uang pengganti Rp 4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN: Otsus Papua Tidak Selesaikan Masalah

1 hari lalu

Peneliti BRIN: Otsus Papua Tidak Selesaikan Masalah

Otsus Papua bukan merupakan penyelesaian atau resolusi konflik Papua.

Baca Selengkapnya

Istilah KKB Jadi OPM, Alissa Wahid: Pemerintah Jakarta Gunakan Pendekatan Nasionalis Sempit

1 hari lalu

Istilah KKB Jadi OPM, Alissa Wahid: Pemerintah Jakarta Gunakan Pendekatan Nasionalis Sempit

Alissa Wahid menduga TNI kembali menyebut OPM itu karena sudah kewalahan mengatasi kelompok pro-kemerdekaan Papua.

Baca Selengkapnya

Tunangan Ayu Ting Ting, Lettu Inf Muhammad Fardhana Pimpin Kegiatan Pemasangan Aliran Listrik Satgas Yonif 509 Kostrad

1 hari lalu

Tunangan Ayu Ting Ting, Lettu Inf Muhammad Fardhana Pimpin Kegiatan Pemasangan Aliran Listrik Satgas Yonif 509 Kostrad

Lettu Inf Muhammad Fardhana tunangan pedangdut Ayu Ting Ting, pimpin pemasangan aliran listrik Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua.

Baca Selengkapnya

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

1 hari lalu

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir mengajak masyarakat Distrik Aifat, Maybrat, yang masih mengungsi kembali pulang

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

3 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

4 hari lalu

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

5 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

8 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya