PDIP Sebut Tak Ada Perlakuan Khusus untuk Pendukung Puan dan Ganjar

Reporter

Ima Dini Shafira

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 27 Oktober 2022 13:30 WIB

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (tengah) berjabat tangan dengan Ketua DPP bidang Kehormatan Komarudin Watubun (kiri) dan Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (kanan) usai pertemuan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Rabu, 26 Oktober 2022. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Kehormatan DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Komarudin Watubun, menegaskan tidak ada perlakuan khusus bagi pendukung Puan Maharani maupun Ganjar Pranowo. Menurut dia, partainya telah memberikan teguran dan sanksi disiplin terhadap para kader yang mendukung Puan atau Ganjar.

“Pendukung Mbak Puan atau Mas Ganjar, kita sudah beri teguran kepada keduanya. Sekarang silakan tertib kembali ke barisan,” kata Komarudin kepada Tempo, Kamis, 27 Oktober 2022.

Partai berlambang banteng moncong putih ini sedang gencar memberikan sanksi disiplin terhadap kader yang terang-terangan mendukung Puan atau Ganjar sebagai Capres 2024. Pendukung Puan yang tergabung dalam Dewan Kolonel diberi sanksi teguran keras dan terakhir. Adapun Puan lolos dari sanksi karena dinilai tidak terlibat dalam pembentukan Dewan Kolonel.

Baca juga: Puan Maharani Tak Diberi Sanksi Terkait Dewan Kolonel, Ini Alasan PDIP

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo alias Rudy, diberi sanksi peringatan keras dan terakhir karena mendukung Ganjar. Adapun Ganjar sendiri diberi sanksi teguran lisan atas pernyataannya siap nyapres.

Advertising
Advertising

Komarudin menjelaskan, Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum sedari awal telah mengingatkan kadernya untuk menahan diri berbicara soal pencapresan. Sebab, keputusan soal Capres maupun Cawapres merupakan kewenangan penuh dari Megawati.

“Penegakan disiplin organisasi itu hal biasa saja. Mungkin ini lebih ramai karena bertepatan dengan Capres, kemudian partai lain tidak tegas seperti PDIP,” kata dia.

Menurut Komarudin, PDIP mengusung partai ideologi yang ciri-cirinya para kader mesti berdisiplin dan berkarakter. Ia berharap setelah ini para kader bisa menghargai dan mengikuti aturan main partai.

“Oleh karena itu kami tidak mau seperti gerombolan politik. Kader mesti punya disiplin tinggi, apalagi teman-teman di DPR itu elite politik yang sangat diikat dengan keputusan Kongres di Bali,” ujarnya.

Dia menegaskan jika partainya tidak bermaksud melarang orang berbicara. Namun, kata dia, kongres PDIP sudah menyepakati bahwa Capres dan Cawapres adalah hak prerogatif Ketua Umum.

Komarudin menjelaskan, PDIP sedari dulu sudah menegakkan disiplin partai terhadap kader yang melanggar aturan. Tetapi, kata dia, kasus Dewan Kolonel dan Rudy sudah diketahui oleh publik, sehingga keputusannya diumumkan secara terbuka. Selama ini, masalah kader biasanya diselesaikan di lingkup internal.

“Teguran ini bukan baru satu. Karena menyangkut masalah internal, kami tidak pernah expose masalah ke luar. Karena ada yang sudah terbuka, publik tahu, dan supaya lebih terbuka, pendukung Mbak Puan atau Mas Ganjar khusus orang struktur atau elite partai, diberi teguran supaya tertib,” kata dia.

Baca juga: Banyak Kader PDIP Dikenai Sanksi Disiplin, Komarudin Watubun: Bukan Bandel, Tapi Tidak Sabar

Berita terkait

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

7 jam lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

17 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

18 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

1 hari lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

Tim Prabowo-Gibran mengatakan gugatan PDIP ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terhadap KPU RI tidak akan mempengaruhi pelantikan pemenang Pilpres

Baca Selengkapnya

Diusung PDIP jadi Cagub DKI Jakarta, Basuki Hadimuljono: Saya Sudah 70 Tahun..

1 hari lalu

Diusung PDIP jadi Cagub DKI Jakarta, Basuki Hadimuljono: Saya Sudah 70 Tahun..

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku tidak mau masuk bursa Cagub DKI Jakarta karena sudah berusia 70 tahun.

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

2 hari lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Penjelasan PDIP Minta MPR Tidak Lantik Prabowo-Gibran dalam Gugatannya ke PTUN

2 hari lalu

Penjelasan PDIP Minta MPR Tidak Lantik Prabowo-Gibran dalam Gugatannya ke PTUN

Sidang pemeriksaan pendahuluan gugatan PDIP terkait dugaan perbuatan melawan hukum oleh KPU telah gelar pukul 10.00 WIB, Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Sebut Gugatan PDIP di PTUN Salah Alamat

2 hari lalu

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Sebut Gugatan PDIP di PTUN Salah Alamat

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran, Maulana Bungaran, mengatakan, gugatan PDIP salah alamat jika ingin membatalkan pelantikan kliennya

Baca Selengkapnya