Kemenkes sebut Fatalitas Omicron XBB Tak Lebih Parah dari Varian Omicron

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Amirullah

Minggu, 23 Oktober 2022 10:43 WIB

Tenaga Kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada warga saat pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu, 31 Juli 2022. Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengadakan Vaksinasi Covid-19 dosis 1, 2, dan booster pada pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau car free day. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan melaporkan pasien pertama kasus Covid-19 Subvarian Omicron XBB sudah dinyatakan sembuh dalam 8 hari masa isolasi. Juru bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan M Syahril mengatakan varian baru XBB ini memang cepat menular dibandingkan varian lainnya.

"Tapi fatalitas atau tingkat kematiannya tidak lebih parah dari varian Omicron," kata Syahril dalam keterangan tertulis, Sabtu, 22 Oktober 2022.

Awalnya, kasus pertama terdeteksi pada seorang perempuan, berusia 29 tahun yang baru saja kembali dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Perempuan tersebut mengalami gejala seperti batuk, pilek dan demam. Ia kemudian melakukan pemeriksaan dan dinyatakan positif pada 26 September.

Tapi dalam 8 hari saja, pasien ini dinyatakan sembuh pada 3 Oktober setelah menjalani isolasi. Kemenkes juga melakukan testing dan tracing terhadap 10 kontak erat. Hasilnya, seluruh kontak erat dinyatakan negatif Covid-19 varian XBB.

Baca: WHO: Pandemi Covid-19 Belum Berakhir

Kendati demikian, dia menyebut bahwa negara belum bisa dikatakan aman dari pandemi Covid-19. Lantaran sejak pertama kali ditemukan, sebanyak 24 negara melaporkan temuan Omicron varian XBB termasuk Indonesia. Berbagai mutasi varian baru pun masih berpotensi terus terjadi dan dalam 7 hari terakhir juga dilaporkan terjadi kenaikan kasus di 24 provinsi.

Sebelumnya sejak 21 Oktober, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah mengumumkan subvarian Omicron XBB terkonfirmasi masuk ke Indonesia. Subvarian ini awalnya lebih dulu merebak di negara tetangga, Singapura, dan membuat kasus Covid-19 naik lagi ke 6 ribu per hari.

"Karena ada varian baru namanya XBB, varian ini juga sudah masuk ke Indonesia, kita amati terus," ujar Budi dalam acara webinar, Jumat 21 Oktober 2022.

Di Singapura, kata Syahril, varian XBB telah menyebabkan peningkatan tren perawatan di rumah sakit. ''Peningkatan kasus gelombang XBB di Singapura berlangsung cepat dan sudah mencapai 0,79 kali gelombang BA.5 dan 0,46 kali gelombang BA.2,'' ujarnya.

Untuk itu, Kemenkes sudah meningkatkan pengawasan kedatangan WNI dan WNA di pintu-pintu masuk negara. Syahril juga meminta masyarakat tetap menggunakan masker, menghindari kerumunan dan mencuci tangan pakai masker.

Lalu, melakukan testing apabila mengalami tanda dan gejala Covid-19 dan menyegerakan vaksinasi Covid-19. "Segera lakukan booster bagi yang belum, untuk mengurangi kesakitan dan kematian akibat Covid-19,'' kata dia.

Baca: Kasus Harian Yogya Bertambah, Stok Vaksin Covid-19 Minim Picu Antrean

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

1 hari lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

1 hari lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

1 hari lalu

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

Kemenkes bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit mengembangkan program pendidikan gratis bagi dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

2 hari lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

3 hari lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

5 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya