Bantah Autopsi Korban Tragedi Kanjuruhan Batal karena Intimidasi, TGIPF: Neneknya Keberatan

Kamis, 20 Oktober 2022 14:36 WIB

Deputi V Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kemenko Polhukam, Armed Wijaya memberikan keterangan kepada wartawan usai proses rekonstruksi di Polda Jatim, Surabaya, Rabu 19 Oktober 2022. ANTARA/Willy Irawan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Gabungan Independen Pencarian Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan membantah kabar adanya intimidasi kepada keluarga korban. Deputi Deputi V Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kemenkopolhukam RI, Irjen Armed Wijaya, berkata berita mengenai intimidasi kepada keluarga korban tragedi tersebut tidak benar adanya.

Armed yang mewakili Kemenkopolhukam menjelaskan penarikan ekshumasi dan autopsi murni karena permintaan dari pihak keluarga. Alasannya, nenek korban keberatan jika harus ada penggalian makam kembali kedua cucunya.

"Mereka jelaskan karena faktor orang tua atau ibunya mas Devi (nenek korban) yang tidak setuju dilakukan ekshumasi," kata Armed yang dihubungi Tempo pada Kamis, 20 Oktober 2022.

Temuan tersebut diketahui pasca TGIPF yang menyambangi rumah keluarga Devi Athok guna mengkonfirmasi kebenaran adanya isu intimidasi dari polisi. Hasilnya, TGIPF mendapati tidak adanya intimidasi kepada keluarga korban.

"Penjelasan langsung yg kita dengar dari kel korban ternyata tidak ada intimidasi, murni kepitusan dari pihak kel korban. Hal ini didukung data surat yg diketahui oleh saksi-saksi dari camat dan yang lain," ujar dia.

TGIPF masih menunggu keputusan final keluarga

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Federasi Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (KontraS) menyebut DA merasa terintimidasi oleh kehadiran beberapa anggota polisi ke rumahnya secara terus menerus. DA sendiri merupakan ayahanda dari dua orang anaknya yang menjadi korban Kanjuruhan berinisial NDR dan NDA.

Pada mulanya, DA setuju untuk dilakukan otopsi jenazah kepada dua anaknya tersebut pada 10 Oktober 2022 lalu. Pasca pernyataan setuju tersebut, KontraS menyebut sejumlah polisi mendatangi rumah DA setiap hari dan meminta menarik persetujuan otopsi jenazah anaknya. Pada akhirnya, DA puny mencabut ketersediaan otopsi jenazah kedua anaknya pada 17 Oktober 2022.

Terkait kelanjutan proses ekshumasi, Armed mengatakan keputusannya kini berada di pihak keluarga korban. Ia berkata TGIPF saat ini sedang menunggu keputusan final dari keluarga korban.

"Kita tunggu 1 atau 2 hari keluarga lagi musyawarah," ujar dia menjelaskan.

Baca: Korban Tragedi Kanjuruhan Batalkan Ekshumasi Jenazah karena Terintimidasi

Berita terkait

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

1 hari lalu

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

Istri eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean membantah apabila dia pernah mengintimidasi Wijanto Tirtasana, bekas kongsi bisnisnya.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Kematian Mahasiswa STIP Jakarta yang Dianiaya Senior

12 hari lalu

5 Fakta Kematian Mahasiswa STIP Jakarta yang Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Jakarta dengan pangkat taruna tingkat satu meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Berikut sederet faktanya.

Baca Selengkapnya

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

15 hari lalu

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

15 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

17 hari lalu

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

Jenazah Brigadir RA dijemput tiga perwakilan keluarga dan komandannya di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Ahli Psikologi Forensik Ragu Brigadir RA Bunuh Diri, Polisi Dinilai Terlalu Cepat Menyimpulkan

19 hari lalu

Ahli Psikologi Forensik Ragu Brigadir RA Bunuh Diri, Polisi Dinilai Terlalu Cepat Menyimpulkan

Ahli psikologi forensik mengatakan polisi seharusnya melakukan autopsi psikologis terhadap jenazah Brigadir RA untuk memastikan penyebab kematian.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Tak Mau Jenazah Brigadir RA yang Tewas Bunuh Diri Diautopsi

20 hari lalu

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Tak Mau Jenazah Brigadir RA yang Tewas Bunuh Diri Diautopsi

Brigadir RA disebut bunuh diri dengan menembakkan senjata api HS Kaliber 9mm ke aras kepalanya saat berada di dalam mobil Alphard.

Baca Selengkapnya

Polisi Periksa Isi Percakapan Brigadir RA dan Istri di Ponselnya, Bakal Diungkap ke Publik

21 hari lalu

Polisi Periksa Isi Percakapan Brigadir RA dan Istri di Ponselnya, Bakal Diungkap ke Publik

Isi SMS antara istri dan Brigadir RA akan dirilis oleh Polres Metro Jakarta Selatan kepada publik.

Baca Selengkapnya

3 Pesan Penting Megawati untuk Kader PDIP, Salah Satunya Jangan Pernah Bohong

22 hari lalu

3 Pesan Penting Megawati untuk Kader PDIP, Salah Satunya Jangan Pernah Bohong

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan sejumlah petuah kepada kadernya. Menekankan kadernya jangan bohong. Apa petuah lainnya?

Baca Selengkapnya

Hasil Autopsi Park Bo Ram Dirilis, Jenazah akan Dimakamkan Dua Hari Lagi

34 hari lalu

Hasil Autopsi Park Bo Ram Dirilis, Jenazah akan Dimakamkan Dua Hari Lagi

XANADU Entertainment, agensi Park Bo Ram menyampaikan hasil autopsi atas jenazah artisnya untuk mengetahui penyebab kematiannya.

Baca Selengkapnya