Inilah 2 Pernyataan Blunder Polri soal Tragedi Kanjuruhan

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Kamis, 13 Oktober 2022 18:24 WIB

Kadiv Humad Polri, Irjen Dedi Prasetyo membawa 3 jeniz gas air mata dalam konferensi pers di Gedung Humas Mabes Polri pada Senin 10 Oktober 2022. Tempo/Hamdan C Ismail

TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) belakangan ini mengeluarkan sejumlah pernyataan blunder soal tragedi Kanjuruhan. Setidaknya ada dua pernyataan blunder yang menuai kontroversi di kalangan masyarakat.

1. Korban Tragedi Kanjuruhan Tidak Mati karena Gas Air Mata

“Kalau misalnya terjadi iritasi pada pernapasan, sampai saat ini belum ada jurnal ilmiah menyebutkan bahwa ada fatalitas gas air mata yang mengakibatkan orang meninggal dunia,” kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo.

Dedi menyebut, saat ia berkunjung ke Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar Malang, tidak ada satu pun dokter yang menyatakan bahwa penyebab kematian korban Tragedi Kanjuruhan adalah gas air mata. “Penyebab kematian adalah kekurangan oksigen karena terjadi desak-desakan, terinjak-injak, bertumpuk-tumpukkan,” ujarnya.

Pernyataan itu langsung menuai kritik dan candaan sarkasme dari sejumlah warganet di Twitter. Salah satu keresahan disampaikan akun @YareNungki pada 11 Oktober. “Ibarat gini, saya menusuk si A pakai pisau, si A mati bukan karena pisau saya, dia mati karena kehabisan darah,” cuitnya.

Advertising
Advertising

2. Penemuan Botol Minuman Keras

Selain pernyataan gas air mata tidak mematikan, Polri juga sempat membuat pemberitahuan blunder soal botol minuman keras. Pernyataan ini juga disampaikan Irjen Dedi Prasetyo. “Ada 46-an (botol miras), ya,” kata Dedi. Ia mengeklaim bahwa pihaknya menemukan puluhan botol tersebut di dalam dan di luar area Stadion Kanjuruhan.

Namun, baru-baru ini diketahui bahwa botol-botol tersebut bukanlah minuman keras, tetapi obat hewan ternak. Hal ini disampaikan langsung oleh komisioner Komnas HAM Choirul Anam saat ditemui Tempo pada 12 Oktober lalu.

“Memang itu (botol yang dikira miras oleh polisi) produk UMKM yang dititipkan di kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Diaspora) dan semacam UMKM yang memproduksi pengobatan sapi,” kata Choirul Anam.

Pernyataan Choirul turut dibenarkan secara langsung oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malang, Nazarudin Hasan Seliant. “Botol minuman yang di resepsionis Dinas Pemuda dan Olahraga, saya nyatakan itu bukan minuman keras. Itu adalah temuan oleh pemuda pelopor kita yang ada di Kasembon (kecamatan di Kabupaten Malang) untuk pengobatan penyakit PMK, mulut dan kuku,” kata Nazarudin.

ACHMAD HANIF IMADUDDIN

Baca juga: Polri Sebut Kematian Korban Tragedi Kanjuruhan Bukan Karena Gas Air Mata

Berita terkait

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

1 jam lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Wakapolda Aceh Armia Fahmi Daftar Jadi Kader Partai Aceh, Niat Maju Pilkada 2024 untuk Calon Bupati Aceh Tamiang

3 jam lalu

Wakapolda Aceh Armia Fahmi Daftar Jadi Kader Partai Aceh, Niat Maju Pilkada 2024 untuk Calon Bupati Aceh Tamiang

Usai pensiun sebagai Wakapolda Aceh, Armia Fahmi akan aktif sebagai kader Partai Aceh. Bahkan, ia akan maju sebagai calon Bupati Aceh Tamiang.

Baca Selengkapnya

DPR Bahas Perpanjangan Batas Usia Pensiun Anggota Polri, Berikut Kajiannya

3 jam lalu

DPR Bahas Perpanjangan Batas Usia Pensiun Anggota Polri, Berikut Kajiannya

Naskah akademik itu menilai batas usia pensiun 58 tahun berbanding terbalik dengan meningkatnya keahlian anggota Polri seiring penambahan usia.

Baca Selengkapnya

Begini Modus Penyelundupan Benih Lobster dari Pengemasan hingga Pengiriman

3 jam lalu

Begini Modus Penyelundupan Benih Lobster dari Pengemasan hingga Pengiriman

Sindikat penjual benur atau benih lobster ilegal memiliki cara khusus dalam penyelundupan benur ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Jadi Korban Begal Hingga Jari Nyaris Putus, Satrio Mukhti Calon Siswa Bintara Diangkat Jadi Anggota Polri

7 jam lalu

Jadi Korban Begal Hingga Jari Nyaris Putus, Satrio Mukhti Calon Siswa Bintara Diangkat Jadi Anggota Polri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengangkat Satrio Mukhti, 18 tahun calon siswa Bintara korban begal menjadi anggota Polri.

Baca Selengkapnya

Jelang KTT World Water Forum ke-10 di Bali, Garuda Wisnu Kencana Tutup hingga Polri Lakukan Ini

7 jam lalu

Jelang KTT World Water Forum ke-10 di Bali, Garuda Wisnu Kencana Tutup hingga Polri Lakukan Ini

KTT World Water Forum di Bali digelar mulai Sabtu besok. Sebanyak 8 kepala negara dan 105 menteri dijadwalkan hadir.

Baca Selengkapnya

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

18 jam lalu

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

Buron kartel narkoba Meksiko itu akan dibawa untuk mempertanggungjawabkan perbuatan dan mengungkap jaringannya di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pengamanan World Water Forum di Bali, Polri Aktifkan Commad Center 91

20 jam lalu

Pengamanan World Water Forum di Bali, Polri Aktifkan Commad Center 91

Ada lima klaster yang menjadi objek pengamanan selama KTT World Water Forum, yaitu Nusa Dua Utara, Nusa Dua Selatan, Jimbaran, Kuta, dan Sanur.

Baca Selengkapnya

Sentra Gakkumdu untuk Pilkada 2024 Segera Dibentuk, Ini yang Dilakukan Bawaslu

1 hari lalu

Sentra Gakkumdu untuk Pilkada 2024 Segera Dibentuk, Ini yang Dilakukan Bawaslu

Sentra Gakkumdu akan mempermudah masyarakat yang ingin melaporkan pelanggaran dalam tahapan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Polri Turunkan Pasukan Berkuda Amankan World Water Forum ke-10 di Bali

1 hari lalu

Polri Turunkan Pasukan Berkuda Amankan World Water Forum ke-10 di Bali

Polri menurunkan Detasemen Turangga atau kavaleri berkuda untuk mengamankan KTT World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya